commit to user 22
a. Hakikat Komunikasi Antarbudaya
DeVito menegaskan, bahwa untuk mendefinisikan komunikasi antarbudaya, perlu terlebih dahulu memahami hakikat kultur itu sendiri.
Kultur dapat didefinisikan sebagai gaya hidup yang relatif khusus dan suatu kelompok masyarakat, yang terdiri atas nilai-nilai, kepercayaan,
artefak, cara berperilaku, serta cara berkomunikasi yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
25
Sementara itu, enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kultur
ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga
pemerintahan merupakan guru-guru utama di bidang kultur. Enkulturasi tersebut terjadi melalui mereka.
Akulturasi mengacu pada proses di mana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak-kontak ataupun pemaparan langsung
dengan kultur lain, misalnya melalui media massa. Sebagai contoh, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat kultur tuan
rumah, kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan
dari kultur tuan rumah semakin menjadi bagian dari kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, tentu saja, kultur tuan rumah berubah juga.
Tetapi pada umumnya, kultur imigranlah yang banyak berubah. DeVito
25
Marhaeni Fajar, Op.Cit, hal. 300,
commit to user 23
menyebutkan, seperti juga dikatakan Young Yun Kim, “Sebab terjadinya peruahan yang praktis satu arah ini adalah perbedaan jumlah
pendatang dengan jumlah masyarakat tuan rumah”.
26
Menurut Kim penerimaan kultur baru bergantung pada sejumlah faktor. Imigran yang datang dari kultur yang mirip dengan kultur tuan
rumah akan terakulturasi lebih mudah. Demikian pula, mereka yang lebih mudah dan terdidik, lebih cepat terakulturasi dibandingkan
mereka yang lebih tua dan kurang berpendidikan. Faktor kepribadian juga berpengaruh, orang yang senang mengambil risiko dan berpikiran
terbuka, misalnya akan lebih mudah terakulturasi. Akhirnya, orang yang terbiasa dengan kultur tuan rumah sebelum berimigrasi, apakah
melalui kontrak antar pribadi ataupun melalui media massa, akan lebih mudah terakulturasi. Komunikasi antarbudaya mengacu pada
komunikasi antara orang-orang dari kultur yang berbeda, antara orang- orang yang memiliki kepercayaan, nilai atau cara berperilaku kultural
yang berbeda.
b. Bahasa Sebagai Cermin Budaya