commit to user
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan”. Sedangkan menurut Agus Ahyari 2002: 148 secara umum ”
Lingkungan kerja adalah lingkungan di mana karyawan tersebut melaksanakan tugas dan pekarjaan sehari-hari”.
Lain halnya dengan Serdamayanti 2001: 1 mengatakan bahwa ” Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas dan pekerjaannya sehari-hari.
b. Klasifikasi Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja di dalam perusahaaninstansi sangat penting untuk diperhatikan oleh pimpinan, karena lingkungan kerja yang baik mempunyai
pengaruh terhadap efektivitas karyawan yang bekerja dalam perusahaan. Di dalam usaha untuk membuat perencanaan lingkungan kerja yang baik maka perlu
mengkaji dan menentukan aspek-aspek pembentuk lingkungan kerja itu sendiri. Menurut Agus Ahyari 2002: 128 ” Lingkungan kerja di dalam
perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian atau aspek pembentuk lingkungan kerja yang lebih terperinci”. Adapun beberapa bagian tersebut adalah
pelayanan karyawan, kondisi kerja dan hubungan karyawan dalam perusahaan tersebut.
Sedangkan Sedarmayanti 2001: 21 mendefinisikan bahwa ”Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni : a lingkungan kerja fisik,
dan b lingkungan kerja non fisik”.
1 Lingkungan Kerja Fisik
commit to user
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Sedangkan Ashar Suyoto Munandar 2001: 134
mendefinisikan “Lingkungan kerja fisik mencakup setiap hal dari fasilitas di luar gedung
perusahaan, lokasi, dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya dan suara yang menimpa meja kerja atau ruangan kerja seorang tenaga kerja”. Sedangkan
Soekanto dan Indriyo 2000: 151 mengatakan “Lingkungan kerja fisik meliputi pengaturan penerangan tempat kerja, pengontrolan terhadap suara gaduh dalam
tempat kerja, pengontrolan terhadap udara, pengaturan kebersihan tempat kerja, dan pengaturan tentang keamanan tempat kerja”.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik merupakan keadaan berbentuk fisik yang mencakup setiap hal dari fasilitas
organisasi yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan atau efektivitas yang dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2 Lingkungan Kerja Non Fisik
Menurut Ig. Wursanto 2009: 269 menyebutkan sebagai lingkungan kerja psikis yang didefinisikan sebagai “Sesuatu yang menyangkut segi psikis dari
lingkungan kerja”. Sedangkan Sadarmayanti 2001: 31 mendefinisikan
“Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa lingkungan kerja non fisik merupakan keadaan di sekitar tempat kerja yang bersifat non fisik. Lingkungan
kerja non fisik tidak dapat ditangkap oleh panca indra manusia, namun dapat dirasakan oleh perasaan misalnya hubungan antara karyawan dengan
pimpinannya.
commit to user
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja