Jenis kelamin Lokasi sinus yang terinfeksi

- Hasil ukur : Umur pasien dalam penelitian ini dikategorikanmenjadi: 1 0 – 15 tahun 2 16 – 30 tahun 3 31 – 45 tahun 4 46 – 60 tahun 5 60 tahun - Skala ukur : ordinal

3.3.2 Jenis kelamin

Jenis kelamin adalah sifat jasmani yang membedakan dua makluk sebagai laki-laki dan perempuan. Penilaian karekteristik ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu laki- laki dan perempuan. - Cara ukur : membaca rekammedis - Alat ukur : rekam medis -Hasil ukur : Jenis kelamin dalam penelitian ini dikategorikan menjadi: 1. Laki-laki 2. Perempuan - Skala ukur : nominal

3.3.3 Lokasi sinus yang terinfeksi

Lokasi sinus yang terlibat adalah rongga sinus yang mengalami kelainan pada pasein rinosinusitis. Anatomi sinus maksilaris menyebabkan ia mudah terinfeksi. Dasar sinus maksilaris terletak lebih rendah dari ostium sehingga ia bergantung penuh kepada pergerakan silia untuk mengeluarkan kuman dan benda asing. Selain itu, prosesus alveolaris adalah dasar sinus maksilaris, dimana ia menempatkan akar gigi premolar dan molar atas, sehingga infeksi akar gigi dapat mengakibatkan bakteri sebar melalui pembuluh darah Mangunkusumo dan Soetjipto, 2007. Sinus etmoidalis dan sfenoidalis bermuara melalui resesus sfenoetmoidalis dan keluar melalui meatus nasi superior. Gangguan drainase dan ventilasi pada sinus ini akan mengakibatkan rinosinusitis. Penilaian karakteristik dikelompokan seperti dibawah bagi mengetahui total sinus yang terinfeksi kerana seorang pasien rinosinusitis bisa terinfeksi satu sinus paranasalis single rinosinsusitis, terinfeksi dua atau lebih, sinus paranasalis multirinosinusitis atau terinfeksi seluruh sinus paranasalis pansinusitis Rosenfeld, 2007. Pembagian lokasi sinus adalah berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dalimunthe 2012, yaitu sinusitis maksilaris; sinusitis etmoidalis; sinusitis sfenoidalis; sinusitis frontalis; sinusitis maksilaris serta etmoidalis; sinusitis maksilaris serta sfenoidalis; sinusitis maksilaris serta frontalis; sinusitis etmoidalis serta sfenoidalis; sinusitis etoidalis serta frontalis; sinusitis sfenoidalis dan frontalis; sinusitis maksilaris serta etmoidalis dan sfenoidalis; sinusitis maksilaris serta etmoidalis dan frontalis; sinusitis etmoidalsi serta sfenoidalis dan frontalis; dan sinusitis maksilaris serta etmoidalis, sfenoidalis dan frontalis. - Cara ukur : membaca rekam medis - Alat ukur : hasil tomografi komputer scan SPN - Hasil ukur : Lokasi sinus dalam penelitian ini dikategori menjadi: 1. sinusitis maksilaris 2. sinusitis etmoidalis 3. sinusitis sfenoidalis 4. sinusitis frontalis 5. sinusitis maksilaris serta etmoidalis 6. sinusitis maksilaris serta sfenoidalis 7. sinusitis maksilaris serta frontalis 8. sinusitis etmoidalis serta sfenoidalis 9. sinusitis etoidalis serta frontalis 10. sinusitis sfenoidalis dan frontalis 11. sinusitis maksilaris serta etmoidalis dan sfenoidalis 12. sinusitis maksilaris serta etmoidalis dan frontalis 13. sinusitis etmoidalsi serta sfenoidalis dan frontalis 14. sinusitis maksilaris serta etmoidalis,sfenoidalis dan frontalis - Skala ukur : norminal

3.3.4 Jumlah sisi sinus yang terinfeksi