2.4.4 Patogenesis
Kesehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium-ostium sinus dan lancarnya “clearance” mukosiliar didalam sumbatan kompleks osteo meatal
KOM. Mukus juga mengandung substansi antimikrobial dan zat-zat yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap kuman yang masuk
bersama udara pernapasan Hilger, 1997. Organ-organ yang membentuk kompleks osteo meatal terletak berdekatan, maka apabila terjadi edema, mukosa
yang saling berhadapan akan bertemu sehingga menyebabkan gerakan silia terhambat dan ostium tersumbat. Akibatnya muncul tekanan negatif di dalam
rongga sinus yang seterusnya menyebabkan terjadinya transudasi. Efek awal yang ditimbulkan adalah keluarnya cairan serous Mangunkusumo, 2007.
Apabila kondisi ini menetap, sekret yang terkumpul dalam sinus akan menjadi media pembiakan yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Efek dari
kejadian ini adalah sekret menjadi purulen. Kini keadaan ini dikenali sebagai rinosinusitis akut yang disebabkan oleh bakteri dan memerlukan terapi antibakteri
Mangunkusumo, 2007. Jikalau terapi tidak berhasil, maka inflamasi akan berlanjut sehingga terjadi hipoksia dan bakteri anaerob berkembang. Mukosa
semakin membengkak dan siklus ini seterusnya berputar sampai akhirnya terjadi perubahan mukosa yang kronik yaitu hipertrofi, polipoid atau pembentukan polip
dan kista. Pada keadaan ini mungkin dilakukan tindakan operasi Mangunkusumo, 2007.
2.4.5 Gejala dan tanda klinis
The American Academy of Otolartngology-Head and Neck Surgery AAO-HNS telah klasifikasikan gejala yang timbul kepada kriteria mayor dan
minor untuk mendiagnosis rinosinusitis. Setiap gejala rinosinusitis, keparahan serta durasinya harus didokumentasi bagi menegakkan diagnosis. Rinosinusitis
didiagnosis apabila dijumpai dua atau lebih kriteria mayor atau satu kriteria mayor ditambah dua atau lebih kriteria minor.
Gejala mayor terdiri dari: 1 hidung tersumbatobstruksi hidung; 2 sekret pada hidungsekret belakang hidung atau lebih dikenali sebagai PND
Postnasal drip; 3 sakit kepala; 4 nyerikongestirasa tertekan pada wajah; 5 kelainan penciuman hiposmiaanosmia; 6 demam hanya pada durasi akut;
7 keluar sekret hidung yang purulendiscoloured. Gejala
minornya terdiri
dari: 1
sakit kepala;
2 demam
semua nonakut rinosinusitis; 3 halitosis nafas berbau; 4 lemah; 5 sakit gigi; 6 batuk; dan 7 sakitsensasi penuhterasa tekanan di telinga.
Menurut Rosenfeld, 2007, gejala klinis juga dapat dikategorikan kepada gejala subjektif dan gejala objektif. Gejala subjektif terdiri dari: 1 nyeri; 2 sakit
kepala; 3 nyeri pada penekanan; dan 4 gangguan penciuman manakala gejala objektif terdiri dari: 1 pembengkakan serta edema; dan 2 sekret dari nasal.
2.4.6 Faktor prediposisi