anamnesis, pemeriksaan mahupun pemeriksaan pencitraan; 3 perubahan warna hijau kekuningan tampak pada permukaan nasal; dan 4 kultur endoskopi berguna
untuk organisme yang menyebabkan rinosinusitis Rosenfeld, 2007. Pemeriksaan mikrobiologi merupakan biakan dari hasil yang berasal dari
hidung bagian posterior dan nasofaring biasanya lebih akurat dibandingkan dengan biakan hidung bagian anterior. Namun demikian, pengambilan biakan
hidung bagian posterior juga lebih sulit. Biakan bakteri spesifik pada sinusitis dilakukan dengan mengaspirasi pus dari sinus yang terkena. Pemeriksaan ini
sering dilakukan untuk mencari antibiotik yang sesuai untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit ini Brown, 2008.
Foto polos rongga sinus dan sinus paranasalis untuk rinosinusitis menunjukkan gambaran berupa: 1 penebalan mukosa; 2 opasifikasi sinus
berkurangnya pneumatisasi; 3 gambaran air fluid level yang khas akibat akumulasi pus yang dilihat pada foto waters. Bagaimanapun juga, harus ingat
bahawa foto polos ini memiliki kekurangan dimana foto polos gagal menunjukkan anatomi sinus yang diperlukan dan gagal menunjukkan peradangan uang meluas
Rosenfeld, 2007. Tomografi komputer adalah pemeriksaan yang dapat memberikan
gambaran yang paling baik akan adanya kelainan pada mukosa dan variasi anatomi tulangnya yang relevan untuk mendiagnosis sinusitis kronis mahupun
akut. Walaupun demikian, harus ingat bahwa tomografi komputer menggunakan dosis radiasi yang sangat besar, yang berbahaya bagi mata Rosenfeld, 2007.
2.4.8 Pemeriksaan tomografi komputer
Tomografi komputer telah diterima sebagai alat diagnostik yang berharga dimana- mana. Di Indonesia, tomografi komputer mulai dipakai pada tahun 1983
di rumah sakit pusat Dr.Cipto Mangunkusumo dan rumah sakit lainnya. Sekarang alat ini mulai menyebar ke rumah sakit-rumah sakit besar di luar Jakarta
Gani dan Bambang, 2005. Pemeriksaan tomografi komputer pada saat ini sudah merupakan
kebutuhan rutin, tidak saja karena hasilnya lebih baik, tetapi juga diagnostik
penyakit lebih mudah ditegakkan sehingga penanganan pasien menjadi lebih cepat dan lebih tepat Ganidan Bambang, 2005.
Pembelian tomografi komputer harus diperhitungkan dengan cermat, jangan menjadi beban untuk rumah sakit di kemudian hari. Di samping itu, dari
segi klinis-diagnostik, alat tomografi komputer perlu sekali untuk rumah sakit kelas A dan B. Diagnostik dipertajam dan hari perawatan di rumah sakit dapat
dipersingkat. Sama seperti pemeriksaan ultrasonografi USG, maka tomografi komputer juga dapat digunakan untuk keperluan biopsi. Tomografi komputer juga
bermanfaat dalam pembuatan rencana radioterapi radiotherapy planning Gani Ilyas dan Bambang Budyatmoko, 2005.
Syarat-syarat bagian radiologi suatu rumah sakit yang merencanakan penggunaan tomografi komputer seperti yang dianjurkan oleh WHO
Technical Report Series, No 723 antara lain; 1 mengerjakan 50 000 pemeriksaan radiodiagnostik setahun; 2 sudah mengerjakan pemeriksaan
angiografi, mielografi; dan 3 sudah ada pemeriksaan ultrasonografi, terutama dibagian radiologi.
Gambar 2.4: Mesin Tomografi Komputer
2.4.9 Teknik Pemeriksaan Tomografi Komputer Sinus Paranasalis SPN
Teknik pemeriksaan tomografi komputer SPN merupakan pemeriksaan radiologi untuk mendapatkan gambaran irisan dari sinus paranasalis baik secara
aksial maupun koronal. Tomografi komputer SPN memberikan tampilan yang
memuaskan atas sinus dan dapat menilai opasitas, penyebab, dan jenis kelainan dari sinus. Tomografi komputer SPN baik dalam memperlihatkan dekstruksi
tulang dan mempunyai peranan penting dalam perencanaan terapi serta menilai respon terhadap radioterapi. Hal- hal tersebut merupakan kelebihan tomografi
komputer SPN dibandingkan dengan foto polos SPN biasa Amstrong, 1989. Prosedur pemeriksaan tomografi komputer sinus paranasalis terdiri dari
persiapan pasien dan persiapan alat dan bahan. Persiapan pasien untuk pemeriksaan tomografi komputer SPN adalah sebagai berikut: 1 semua benda
metalik harus disingkirkan dari daerah yang diperiksa, termasuk anting, kalung, dan jepit rambut; 2 pasien harus diinstruksikan agar mengosongkan vesika
urinarianya sebelum pemeriksaan dilakukan, karena jika menggunakan media kontras intra vena menyebabkan vesika urinaria cepat terisi penuh sehingga
pemeriksaan tidak akan terganggu oleh jeda waktu ke kamar kecil; 3 jika menggunakan media kontras, alasan penggunaannya harus dijelaskan kepada
pasien; 4 komunikasikan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan sejelas-jelasnya inform consern agar pasien nyaman dan mengurangi pergerakan
sehingga dihasilkan kualitas gambar yang baik. Alat dan bahan untuk pemeriksaan tomografi komputer SPN ialah pesawat tomografi komputer dan alat-alat fiksasi
kepala Ballinger, 1995. Pemeriksaan tomografi komputer SPN menggunakan dua jenis potongan,
yaitu potongan aksial dan potongan koronal Ballinger, 1995. Pada teknik pemeriksaan potongan aksial, pasien berbaring supine di atas meja pemeriksaan.
Kedua lengan di samping tubuh, kaki lurus ke bawah dan kepala berada di atas headrest bantalan kepala. Posisi pasien diatur senyaman mungkin. Kepala
diletakkan tepat di terowongan gantry, mid sagital plane segaris tengah meja. Mid aksial kepala tepat pada sumber terowongan gantry Weisberg, 1984.
Gambar 2.5: Potongan Aksial Tomografi Komputer
Potongan koronal merupakan teknik khusus dimana posisi pasien berbaring telungkup di atas meja pemeriksaan dengan bahu diganjal bantal.
Kepala digerakkan ke belakang hiperekstensi sebisa mungkin dengan membidik menuju vertikal. Gantry sejajar dengan tulang-tulang wajah. Posisi objek pula,
kepala tegak atau digerakkan ke belakang hiperekstensi sebisa mungkin dan diberi alat fiksasi agar tidak bergerak Lowge, 1989.
Gambar 2.6: Potongan Koronal Tomografi Komputer
Parameter tomografi komputer sinus paranasalis Tab el 2.2 Parameter tomografi komputer sinus paranasalis
Skanogram : cranium lateral Tebal irisan
- aksial : 5 mm
- koronal : 3 mm Seeram, 2001
Anatomi Coverage
aksial : 5 mm di bawah sinus maksilaris sampai sinus frontalis koronal : 5 mm posterior sinus sfenoidalis sampai sinus frontalis
Standar algoritma -
aksial : algorithma tulang -
koronal : algorithma standar kV : 130
mAs : 60 Seeram, 2001
Menurut Patel 2007, kegunaan tomografi komputer ialah: 1 agar setiap bagian tubuh dapat dipindai, otak, leher, abdomen, pelvis, dan tungkai; 2 staging
tumor primer seperti pada kolon dan paru untuk mengetahui adanya peyebaran sekunder, untuk menentukan kelayakan operasi atas dasar kemoterapi;
3 perencanaan radioterapi; 4 mendapatkan detail anatomis yang tepat jika tidak berhasil dengan ultrasonografi. Keuntungan mengunakan tomografi komputer
ialah bagi membantu mendiagnosis penyakit ialah: 1 tomografi komputer memiliki resolusi kontras yang baik,memberikan detail anatomis yang tepat;
2 suatu teknik pemeriksaan yang cepat, sehingga baik untuk pasien yang sakit; 3 berlawanan dengan ultrasonografi, citra diagnostik dapat diperoleh dari pasien
obes walaupun terdapat lemak yang memisahkan organ-organ abdomen Kerugian daripada penggunaan tomografi komputer ialah 1 biaya yang tinggi
untuk peralatan dan permindahan; 2 artefek tulang pada pemindahan otak, biasanya pada fosa posterior, menurunkan kualitas citra; 3 pemindaian sebagian
besar terbatas pada bidang transversal, walaupun pengulangan dapat dilakukan pada bidang lain; 4 menimbulkan radiasi ionisasi dosis tinggi pada setiap
pemeriksaan Patel, 2007.
2.4.10 Karekteristik gambaran tomografi komputer Sinus Paranasalis pada