commit to user 15
15 dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan; b faktor sosial,
merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya;
c faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan
waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan
sebagainya; d faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji,
jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya.
C. Komitmen Organisasional
Robbins dan Judge 2007 mendefinisikan komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan
keinginannya untuk
mempertahankan keangotaannya
dalam organisasi.
Sedangkan Mathis dan Jackson 2002 mendefinisikan komitmen organisasional sebagai derajad dimana karyawan percaya dan mau menerima tujuan-tujuan
organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya. Richard M. Steers dalam Sophiah 2008 mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai rasa identifikasi kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi, keterlibatan kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan
organisasi, dan loyalitas keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang
commit to user 16
16 bersangkutan yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya.
Steers dalam Sophiah 2008 berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran
organisasinya. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan
untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan.
Komitmen organisasional merupakan sifat hubungan antara individu dengan organisasi kerja, di mana individu mempunyai keyakinan diri terhadap nilai-nilai
dan tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi kerja serta mempunyai keinginan
yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisasi kerja. Dalam hal ini individu mengidentifikasikan dirinya pada suatu organisasi tertentu tempat individu
bekerja dan berharap untuk menjadi anggota organisasi kerja guna turut merealisasikan tujuan-tujuan organisasi kerja.
Komitmen organisasional adalah suatu keadaan dimana seseorang memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara
keanggotaan dalam organisasi tersebut Robbins, 2001. Komitmen organisasi ditunjukkan oleh sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan
tujuan sebuah organisasi, begitu juga adanya dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi tercapainya tujuan
organisasi. Komitmen orgnasasi merupakan sebuah hubungan konsistensi itikad baik atas dasar pengaruh kepuasan kerja Robinson et al., 1994. Sebuah proses
commit to user 17
17 penilaiain kinerja mempromosikan komitmen organisasi yang pada akhirnya
meningkatkan efektivitas organisasi Fletcher dan Williams, 1996. Komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling mendorong
reinforce antara satu dengan yang lain. Karyawan yang komit terhadap organisasi akan menunjukkan sikap dan perilaku yang positif terhadap
organisasinya, karyawan akan memiliki jiwa untuk tetap membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk
membantu mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen karyawan terhadap organisasinya adalah kesetiaan karyawan terhadap organisasinya, disamping juga
akan menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai keputusan. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan
rasa ikut memiliki sense of belonging bagi karyawan terhadap organisasi. Karina 2008 menyatakan bahwa ada dua pendekatan dalam merumuskan
definisi komitmen dalam berorganisasi. Yang pertama melibatkan usaha untuk mengilustrasikan bahwa komitmen dapat muncul dalam berbagai bentuk,
maksudnya arti dari komitmen menjelaskan perbedaan hubungan antara anggota organisasi dan entitas lainnya salah satunya organisasi itu sendiri. Yang kedua
melibatkan usaha untuk memisahkan diantara berbagai entitas di mana individu berkembang menjadi memiliki komitmen. Kedua pendekatan ini tidak compatible
namun dapat menjelaskan definisi dari komitmen, bagaimana proses perkembangannya dan bagaimana implikasinya terhadap individu dan organisasi
Moynihan dan Pandey 2000 menyebutkan bahwa terdapat 3 dimensi komitmen organisasi yaitu:
commit to user 18
18 1. Affective commitment
Affective commitment berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan
anggota dengan kegiatan di organisasi. Anggota organisasi dengan affective commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam
organisasi karena memang memiliki keinginan untuk itu 2. Continuance commitment
Continuance commitment berkaitan dengan kesadaran anggota organisasi akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi.
Anggota organisasi dengan continuance commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena mereka memiliki
kebutuhan untuk menjadi anggota organisasi tersebut. 3. Normative commitment
Normative commitment menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi. Anggota organisasi dengan normative
commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena merasa dirinya harus berada dalam organisasi tersebut
Minner dalam Sophiah 2008 menyatakan beberapa konsekuensi dari komitmen organisasi sebagai berikut:
1. Keterlambatan Komitmen
organisasi berhubungan
negatif dengan
tingkat keterlambatan karyawan. Karyawan yang memiliki komitmen
commit to user 19
19 organisasi tinggi akan berusaha menyesuaikan tingkah laku mereka dan
akan datang tepat waktu. 2.
Turnover Turunnya tingkat keluar masuk karyawan merupakan pengaruh dari
adanya komitmen organisasi yang tinggi 3. Lama kerja
Apabila karyawan mempunyai tingkat komitmen yang tinggi terhadap organisasi, maka mereka akan lebih ingin tetap tinggal dalam organisasi
Penelitian mengatakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasi cenderung mempengaruhi satu sama lain. Komitmen organisasi memberi titik
berat secara khusus pada kesinambungan faktor komitmen yang menyarankan keputusan tersebut untuk tetap atau meninggalkan organisasi yang pada akhirnya
tergambar. Kontrak psikologis bersifat individual dan subjektif serta fokus pada
harapan akan keadilan yang tidak dapat didefinisikan secara jelas. Cakupan dalam kontrak psikologis meliputi barang nyata seperti: upah, benefit, produktivitas
tenaga kerja dan kehadiran serta barang tidak nyata seperti: kesetiaan, perlakuan adil dan keamanan kerja. Transformasi kontrak psikologis mencerminkan evolusi
dalam organisasi yang telah bergerak dari mempekerjakan individu untuk menyelesaikan tugas dan mengharapkan hasil menuju pemberian penghargaan
kepada tenaga kerja karena berkontribusi terhadap kesuksesan organisasi dalam pasar yang kompetitif untuk barang dan jasa.
commit to user 20
20 Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan
formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi
pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi
terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Rendahnya komitmen mencerminkan kurangnya tanggung jawab seseorang
dalam menjalankan tugasnya. Mempersoalkan komitmen sama dengan mempersoalkan tanggung jawab, dengan demikian, ukuran komitmen seorang
pimpinan yang dalam hal ini adalah kepala sekolah adalah terkait dengan pendelegasian wewenang empowerment. Dalam konsep ini pimpinan
dihadapkan pada komitmen untuk mempercayakan tugas dan tanggung jawab ke bawahan. Sebaliknya, bawahan perlu memiliki komitmen untuk meningkatkan
kompetensi diri Dari beberapa definisi yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa
komitmen merupakan suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi ditandai dengan adanya 1 kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan
nilai-nilai organisasi, 2 kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, 3 keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai
anggota organisasi. Komitmen pegawai pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui
proses yang cukup panjang dan bertahap Steers dalam Sopiah, 2008 menyatakan tiga faktor yang mempengaruhi komitmen seorang karyawan antara lain:
commit to user 21
21 1. Ciri pribadi pekerja termasuk masa jabatannya dalam organisasi, dan
variasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari tiap karyawan. 2. Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi
dengan rekan sekerja. 3. Pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan
cara pekerja-pekerja lain mengutarakan dan membicarakan perasaannya tentang organisasi.
Sementara itu, Minner dalam Sopiah, 2008 mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan antara lain :
1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan kepribadian
2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan
3. Karakteristik struktur, misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi, kehadiran serikat pekerjan, dan tingkat pengendalian yang
dilakukan organisasi terhadap karyawan 4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja seorang karyawan sangat
berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah
puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan
Jadi, komitmen organisasi adalah sikap yang dimiliki oleh seorang karyawan untuk tetap berada dalam perusahaan tempat bekerja dan menerima
commit to user 22
22 nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Dengan kata lain, komitmen organisasi
merupakan sikap kesetiaan karyawan untuk perusahaan tempatnya bekerja dan prosesnya berlangsung secara terus-menerus dimana karyawan yang bekerja pada
perusahaan tersebut mengekspresikan perhatian mereka terhadap perkembangan, kesuksesan dan kesejahteraan perusahaan.
D. Keinginan untuk Keluar