66 jawabnya tersebut. Hubungan antar pribadi secara mendalam antara
mucikari dan PSK tidak terjalin secara mendalam, tetap berpedoman pada hubungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
5.2. Pemilik Lokalisasi
Masing – masing unit atau sub unit sosial memiliki potensi sumber daya yang berbeda satu sama yang lain, seperti pemilik
lokalisasi Diskotik Super Nibung Raya. Selain sebagai penyedia sarana fisik, dalam keberadaan mereka seperti yang ada dalam hubungan antar
PSK menunjukkan pentingnya mereka dalam memberikan perlindungan keamaan dan kenyamaan faktor psykhis.
Sumber daya yang tersedia tergantung pada spesifikasi kegiatan – kegiatan yang menjadi kewajiban tugas masing – masing
unit subunit sosial yang bersangkutan, yang mana masing – masing dalam pikah seperti mucikari, penghubung, PSK dan bagian pemasaran
memiliki kemampuan dan berupaya melaksanakan tugas mereka dengan maksimal, sesuai dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari kegiatan
tersebut. Artinya di dalam masing –masing kegiatan terdapat potensi atau peluang untuk bisa mendatangkan sumber daya atau reward
organisasitoris penghasilan tambahan atau prestasi kerja tertentu yang
Universitas Sumatera Utara
67 berharga bagi para anggotanya. Oleh karena itu, hampir semua unit sub
unit sosial yang ada didalam organisasi cendrung semaksimal mungkin memanfaatkan segala peluang yang ada pada masing – masing
kewajiban tugasnya untuk mendatangkan sumber daya atau reward – reward organisasitoris yang diinginkan. Dalam pemahaman yang
sederhana, seorang ahli pemasaran yang dipercaya pengelola lokalisasi dengan kemampuan mengatur, mendatangkan, dan mencari pelanggan
baru bagi tempat tersebut sebagai prestasi kerja yang akan dihargai dengan kenaikan upah mereka. Namun, tidak semua bagian dalam
jaringan, termasuk di dalamnya mucikari bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk memperoleh penghargaan dan berbagai fasilitas yang
akan diberikan oleh pemiliki dan pengelola lokalisasi, yang disediakan untuk mereka sebagai upaya mempertahankan keberadaan mereka.
Hanya mereka yang berada pada posisi – posisi tertentu pada masing – masing subunit unit sosial yang berhubungan langsung dengan atau
mempunyai akses dan kontrol terhadap penguasaan kegiatan - kegiatan yang mampu mendatangkan reward atau sumber daya tersebut. Oleh
karena itu, bagi mereka yang tidak menduduki posisi – posisi tersebut, posisi tang dimaksud seperti yang digambarkan dalam jaringan kerja
PSK, mereka sebagai pemodal, perantara, mucikari, bahkan PSK sendiri
Universitas Sumatera Utara
68 sebagai aset dalam komersialisasi seksualitas dalam kerja PSK, kontak
personal jadi penting. Kontak personal – personal ini mampu memberikan keuntungan – keuntungan bagi aktor, termasuk juga di
dalamnya pengguna jasa PSK yang ketika kemampuan kerja mucikari, penyedia dan bagian pemasaran mampu menunjukkan kerja secara
maksimal melalui ketersediaan PSK sesuai keinginan dan kemauan pasar pelanggan.
Pemilik lokalisasi, dalam hal ini berperan sebagai pemegang tempat untuk bertemu dengan para PSK, hingga secara ekonomis
menguntungkan dirinya atau kelompok pemegang saham di dalamnya. Semakin lengkap fasilitas yang disediakan pemiliki lokalisasi, seperti
penginapan yang bersih, harga yang terjangkau, fasilitas air dan kamar mandi yang nyaman berdasarkan standar penginapan akan semakin
memberikan keuntungan kepada pemiliki lokalisasi. Kemudian pemiliki lokalisasi juga memiliki kemampuan untuk mampu menyiapkan PSK
sesuai dengan keinginan para pelanggan mereka selama ini, mulai dari usia, atau dalam istilah dunia prostitusi daun muda yang cukup digemari
untuk komsumsi seksualitas dengan bodi yang ketat dan belum banyak terjamah laki – laki penggunanya.
Universitas Sumatera Utara
69
5.3. Perantara PSK