Pengkajian Tepat Obat Pengkajian Tepat Dosis

menghambat menghambat siklooksigenase COX, yang enzim yang bertanggung jawab untuk mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin H 2 -langkah pertama dalam sintesis prostaglandin , yang merupakan mediator peradangan.

4.4.3 Pengkajian Tepat Obat

Pemberian IVFD RL tepat obat untuk jalannya masuknya obat injeksi karena pasien masih menggunakan obat injeksi. Pemberian seftriakson tidak tepat obat karena pemberian seftriakson tanpa dilakukan uji kultur terlebih dahulu. Pemberian Injeksi Ketorolak sudah tepat obat sebagai analgetik pasca operasi. Ketorolak termasuk golongan obat AINS dengan kerja sebagai analgetik. AINS bekerja menghambat enzim siklooksigenase yang secara langsung menghambat biosintesis prostaglandin dan tromboksan dari asam arakidonat Sweetman, 2007; Depkes RI, 2007. Pemberian Injeksi Ranitidin sudah tepat obat untuk mencegah ulkus yang dapat disebabkan oleh injeksi ketorolak Gol. AINS. Ranitidin bekerja dengan menghambat reseptor H 2 yang merangsang sekresi asam lambung. Ranitidin bekerja cepat, spesifik dan reversibel melalui pengurangan kadar ion hidrogen cairan lambung Hardjosaputra, 2008. Pemberian Sefadroksil tidak tepat obat. Secara defenitif Antimicrobial Drug Documented Therapy dan menurut Standar Pelayanan Medis Rusdijas 2007 antibiotik yang digunakan untuk terapi fraktur adalah antibiotika golongan sefalosforin dan golongan quinolon akan tetapi sebaiknya sebelum menentukan jenis antibiotik yang digunakan, harus dilakukan uji sensitivitas kultur kuman jasad renik terlebih dahulu. Kelompok bakteri, meskipun berasal dari jenis yang Universitas Sumatera Utara sama, dapat bervariasi sensitifitasnya terhadap antibiotik. Informasi tentang antimikrobial terhadap mikroorganisme penginfeksi menjadi sangat penting untuk seleksi obat yang tepat Brunton, 2006. Sefadroksil merupakan antibiotika golongan sefalosporin generasi pertama dengan kerja penghambatan dinding sel bakteri Sweetman, 2007. Pemberian paracetamol tidak tepat obat karena pasien mengalami nyeri hebat dan tidak demam. Pemberian meloxicam tepat obat dimana pasien membutuhkan analgesik untuk menangani rasa nyeri yang dirasakan pasien pasca operasi.

4.4.4 Pengkajian Tepat Dosis

Ketepatan dosis meliputi ketepatan cara pemberian, lama pemberian, saat pemberian dan interval dosis. Adapun kajian ketepatan dosis dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Pengkajian Tepat Dosis Tangal 6 Mei 2011 Jenis Obat Bentuk Sediaan Kekuat an Sediaan Regimen Dosis Route Pemberian Lama Pemberian Saat Pemberian Interval Pemberian IVFD RL Infus Ano- nim c , 2000 500 mlbotol Pramud i-anto, 2008 2,5 mlkg BBjam Pramudian to, 2008 iv Anonim c , 2000 Karena digunakan sebagai jalan obat maka tetap digunakan selama pengguna- an obat iv lainnya Anonim c , 2000 Sebelum pengguna- an obat iv lainnya Tergantung dosis indivi-dual Pramudian to, 2008 Universitas Sumatera Utara Seftriakson Injeksi Depkes R.I., 2007 1 gvial Depkes R.I., 2007 1-2 g Depkes R.I., 2007 iv Depkes R.I., 2007 7-14 hari Depkes R.I., 2007 Diberikan perlahan- lahan Setiap 12 jam DepkesR.I. , 2007 Ketorolak Injeksi 30 mg ampul Sweetman, 2007 injeksi 30 mg ampul Dosis lazim 10-30 mg setiap 4- 6 jam mak- simum 120 mg per hari Sweetman, 2007 Iv 2 hari Sweetman, 2007. 30 menit sebelum mengingin kan efek analgesik Tatro, 2003 Setiap 4-6 jam Sweetman, 2007 Parasetamol Tablet Sweet- man, 2007 500 mgtable t Sweet- man, 2007 Dosis lazim untuk dewasa 500 mg-1000 mg Sweet- man, 2007 oral Sweet- man, 2007 10 hari Sweetman, 2007 Dapat dimakan dengan atau tanpa makanan Pramudian to, dkk., 2008 Parasetamo l Sefadroksil Kapsul Sweet- man, 2007 500 mgkaps ul Sweet- man, 2007 Dosis lazim untuk dewasa 1- 2 g sehari dalam dosis tunggal atau dibagi dalam 2 dosis Sweetman, 2007; 0.5– 1 g setiap 12 jam Mehta, 2006 oral Sweet- man, 2007 7-10 hari McEvoy, 2005; Mehta, 2006. Dapat diberikan bersama makanan untuk me- ngurangi rasa tidak nyaman pada GI Pramudian to, dkk., 2008 Sefadroksil Universitas Sumatera Utara Ranitidine injeksi 50 mg ampul Dosis lazim untuk dewasa 50 mg setiap 12 jam Mehta, 2006. iv Depkes R.I., 2007 Lama pemberian 2 minggu Anderson, et al., 2002; Mehta, 2006 Diberikan perlahan tidak kurang dari 2 menit Sweetman, 200 Setiap 12 jam Ander-son, et al., 2002; Mehta, 2006 Meloxicam Tablet 75 mg tablet Tidak lebih dari 15 mg per hari oral 7,5 mg 1 kali sehari atau dapat ditingkatka n 15 mg 1 kali sehari. IVFD Ringer Laktat berbentuk infus dengan kekuatan sediaan 500 mlbotol. Menurut MIMS 2008, dosis Infus Ringer Laktat adalah 2,5 mlkg BBjam. Dalam hal ini, infus RL hanya digunakan sebagai jalan obat dosis yang diberikan dianggap tepat. Seftriakson berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 1 gvial. Dosis lazim untuk dewasa = 1-2 g setiap 12 jam Roach, 2007. Pemberian iv secara lambat 3-5 menit dan melalui infus 20-60 menit dengan interval pemberian setiap 12 jam Sweetman, 2007; Anderson, et al., 2002. Dosis pemberian pada pasien 1 g12 jam. Jadi dosis yang diberikan sudah tepat. Ketorolak berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 30 mgampul. Dosis lazim untuk dewasa 10-30 mg setiap 4-6 jam maksimum 120 mg per hari Sweetman, 2007. Lama pemberian 2 hari dengan interval setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan Sweetman, 2007. Berdasarkan literatur pemberian injeksi ketorolak seharusnya 30 mg6 jam, akan tetapi melihat kondisi pasien yang tidak mengalami Universitas Sumatera Utara nyeri hebat maka pemberian injeksi ketorolak 30 mg8 jam bila diperlukan sudah tepat . Ranitidin berbentuk injeksi dengan kekuatan sediaan 50 mgampul. Dosis lazim untuk dewasa 50 mg setiap 12 jam Mehta, 2006. Lama pemberian 2 minggu dengan interval setiap 12 jam Anderson, et al., 2002; Mehta, 2006. Dosis pemberian pada pasien 50 mg12 jam sudah tepat. Sefadroksil dengan kekuatan 500 mgkapsul, diberikan secara per oral. Lama pemberian 7-10 hari. Dosis lazim untuk dewasa 1-2 g sehari dalam dosis tunggal atau dibagi dalam 2 dosis Sweetman, 2007; 0.5–1 g setiap 12 jam. Dosis pemberian pada pasien 500 mg8 jam, pemakaian maksimum sehari 1,5 g per hari. Dosis Cefadroksil yang diberikan sudah tepat 500 mg12 jam. Paracetamol dengan kekuatan 500 mgtablet, diberikan secara per oral. Dosis lazim untuk dewasa 500 mg – 1g diberikan setiap 4-6 jam maximum 4 gramhari Sweetman, 2007. Dosis pemberian pada pasien 500 mg8 jam. Jadi dosis yang diberikan sudah tepat. Meloxicam dengan kekuatan 7,5 mg per tablet, diberikan secara per oral. Dosis lazim untuk dewasa 7,5 mg sehari dan dapat ditingkatrkan menjadi 15 mg perhari, dosis pada pasien diberikan 7,5 mg per 8 jam. Jadi dosis yang diberikan tidak tepat.

4.4.5 Pengkajian Waspada Efek Samping