BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan Siregar dan Amalia, 2003. Upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya
kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif, pencegahan penyakit preventif, penyembuhan penyakit
kuratif dan pemulihan kesehatan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan
ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan di Indonesia termasuk rumah sakit. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana
keshatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan
bagi pasien Depkes RI, 2004. Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi
mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama drug oriented ke paradigma baru patient oriented dengan filosofi Pharmaceutical Care pelayanan
kefarmasian. Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan
tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi pengkajian resep, dispensing, pemantauan dan pelaporan efek samping obat, pelayanan informasi
obat, konseling, pemantauan kadar obat dalam darah, rondevisite pasien dan pengkajian penggunaan obat Depkes RI, 2004.
Salah satu misi dari praktek farmasi di rumah sakit adalah melakukan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit yaitu dengan melakukan pemantauan
penggunaan obat. Pemantauan penggunaan obat ini berguna untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut tepat karena tanggung jawab apoteker dalam
pelayanan kearmasian adalah pelayanan secara langsung kepada pasien berkaitan dengan obat, untuk meningkatkan kepatuhan penggunaan obat dan menghindari
ketidakrasionalan penggunan obat agar meningkatkan kualitas hidup pasien. Adapun hal-hal yang menyebabkan ketidakrasionalan obat yaitu peresepan yang
boros extravagant, beresepan berlebihan over prescribing, peresepan yang kurang under prescribing, peresepan majemuk multiple prescribing dan
peresepan yang salah incorrect prescribing. Dalam rangka menerapkan pelayanan kefarmasian di rumah sakit dan
meningkatkan penggunaan obat yang rasional untuk mengatasi Drug Related Problem maka mahasiswa apoteker perlu diberi perbekalan dan pengalaman
dalam bentuk Praktek Kerja Profesi PKP di rumah sakit. PKP di rumah sakit merupakan salah satu praktek pelayanan kefarmasian yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan pasien. Adapun pelayanan kefarmasian yang
difokuskan untuk dilaksanakan adalah rondevisite pasien dan pengkajian penggunaan obat Adapun studi Pengkajian Penggunaan Obat Secara Rasional
Universitas Sumatera Utara
PPOSR yang diambil adalah kasus pasca bedah Ortopedi dengan diagnosis closed R neglected fraktur femur.
1.2 Tujuan