Pengkajian Tepat Pasien Pengkajian Tepat Indikasi Pengkajian Tepat Obat

Pengkajian: Penggunaan antibiotik seftriakson tanpa adanya uji kultur kuman. Uji sensitivitas kultur kuman jasad renik harus dilakukan untuk memastikan bakteri atau mkroorganisme patogen jenis apa yang menyerang tubuh sehingga dapat diberikan antibiotik yang tepat Miller, et. al., 2003. PlanningPerencanaan: Uji kultur kuman harus tetap dilaksanakan meskipun tidak terlihat adanya pus atau nanah pada pasien.

4.3 Pembahasan Tanggal 5 Mei 2011

Pasien pada tanggal 5 Mei 2011 didiagnosa marulion fracture dt R femur dengan kondisi subjektif adalah stabil. Pemeriksaan objektif yang dilakukan adalah sensorium: compos mentis CM; tekanan darah TD: 12080 mmHg; denyut nadi HR: 80xmenit; respiratory rate RR: 18 xmenit; serta temperatur: 36,7 C. Pasien diberikan terapi berupa obat-obat yang dapat dilihat pada Tabel

4.7. Tabel 4.7 Daftar Obat-Obat yang Digunakan pada Tanggal 5 Mei 2011

Sediaan Tanggal Jenis Obat Bentuk Kekuatan Dosis Sehari Rout e 5052011 IVFD RL Ceftriaxon Ranitidin Ketorolak Infus Injeksi Injeksi Injeksi 500 mlbotol 1 gvial 50 mgAmpul 30 mg Ampul 20 gttmenit 1 g12 jam 50 mg12 jam 30 mg8 jam Iv iv iv iv

4.3.1 Pengkajian Tepat Pasien

Data hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik menunjukkan keadaan yang normal dari pasien. Hasil diagnosis dokter menyatakan bahwa pasien mengalami marulion fracture dt R femur berdasarkan foto radiologi X-Ray Universitas Sumatera Utara dimana terlihat tungkai kaki kanan pendek sebelah. Kriteria diagnosis untuk fraktur adalah adanya riwayat cedera seperti: jatuh, benturan langsung atau kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan fisik pasien berupa: - Look inspeksi: deformitas + - Feelpalpasi: NVD + - Movementgerakan: DOF + Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah pemeriksaan radiologi nampak dua sendi dan dua pandang AP lateral Rusdijas, 2007. Diagnosis dokter sudah tepat pasien.

4.3.2 Pengkajian Tepat Indikasi

Pemberian infus ringer laktat sudah tepat indikasi yaitu sebagai jalan masuknya obat injeksi dimana kondisi pasien yang masih menggunakan obat injeksi. Injeksi seftriakson tepat indikasi dengan keadaan pasien pasca operasi yang rentan terhadap infeksi. Injeksi Ketorolak diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek nyeri akut sedang sampai dengan berat pasca operasi Depkes RI, 2007; Tatro, 2003; Pramudianto, dkk., 2008; Sweetman, 2007. Injeksi Ketorolak tepat indikasi dengan keadaan pasien yang mengalami nyeri setelah operasi. Injeksi Ranitidin diindikasikan untuk pengobatan dan pemeliharaan terhadap ulkus duodenal, penanganan refluks esofagitis, pengobatan jangka pendek ulkus gaster benign, pengobatan pada kondisi hipersekretori patologik dan hipersekresi pasca bedah Tatro, 2003; Depkes RI, 2007; Hardjosaputra, 2008. Universitas Sumatera Utara Injeksi Ranitidin tepat indikasi dengan keadaan hipersekresi asam lambung pada pasien pasca bedah.

4.3.3 Pengkajian Tepat Obat

Pemberian IVFD RL tepat obat untuk jalan masuknya obat injeksi, karena pasien masih menggunakan obat injeksi. . Pemberian injeksi seftriakson tidak tepat obat sebagai antibiotik pasca operasi karena tidak dilakukannya uji kultur terlebih dahulu. Menurut Standar Pelayanan Medis Buku 4, antibiotik yang digunakan untuk terapi fraktur adalah antibiotika golongan sefalosforin dan golongan quinolon akan tetapi sebaiknya sebelum menentukan jenis antibiotik yang digunakan, harus dilakukan uji sensitivitas kultur kuman jasad renik terlebih dahulu. Kelompok bakteri, meskipun berasal dari jenis yang sama, dapat bervariasi sensitifitasnya terhadap antibiotik. Informasi tentang antibiotik terhadap mikroorganisme penginfeksi menjadi sangat penting untuk seleksi obat yang tepat Brunton, et al., 2006. Pemberian Injeksi Ketorolak sudah tepat obat sebagai analgetik pasca operasi. Ketorolak termasuk golongan obat AINS dengan kerja sebagai analgetik. AINS bekerja menghambat enzim siklooksigenase yang secara langsung menghambat biosintesis prostaglandin dan tromboksan dari asam arakidonat Sweetman, 2007; Depkes RI, 2007. Pemberian Injeksi Ranitidin sudah tepat obat sebagai Anti Histamin Penghambat Reseptor H 2 AH 2 untuk mencegah ulkus yang dapat disebabkan oleh injeksi ketorolak Gol. AINS. Ranitidin bekerja dengan menghambat reseptor H 2 yang merangsang sekresi asam lambung

4.3.4 Pengkajian Tepat Dosis