Obat yang Tercatat dalam Rekam Medis RM vs Obat yang digunakan oleh

I.2.3 Obat yang Tercatat dalam Rekam Medis RM vs Obat yang digunakan oleh

pasien Realita Pasien Tabel 3. Obat yang Tercatat dalam Rekam Medis RM vs Obat yang digunakan oleh pasien Realita Pasien Nama Pasien Jumlah Hari Sesuai hari Tidak Sesuai hari Sesuai Tidak Sesuai PR 17 3 14 17,65 82,35 GG 2 2 100 DW 17 4 13 23,53 76,47 Data pada Tabel 3 dibuat berdasarkan kesamaan obat yang tercatat dalam Rekam Medis RM dengan obat yang digunakan oleh pasien. Pengamatan dilakukan selama beberapa hari. Kemudian diamati jumlah hari yang menunjukkan bahwa obat yang tercatat dalam RM telah sama dengan obat yang digunakan oleh pasien. Cara perhitungan persen kesesuaian antara obat yang tercatat dalam Rekam Medis RM dengan obat yang digunakan oleh pasien terlihat pada rumus di bawah ini: Persen kesesuaian didapat dengan cara membagi jumlah hari yang sesuai dengan total hari pengamatan lalu dikali 100. Sedangkan persentase ketidaksesuaian didapat dengan cara membagi jumlah hari yang tidak sesuai dengan total hari pengamatan lalu dikali 100. Selama melakukan pengamatan, disimpulkan bahwa persentase ketidaksesuaian obat yang tercatat dalam RM dengan obat yang digunakan oleh pasien adalah lebih besar dibandingkan dengan persentase kesesuaiannya. Artinya obat yang ditulis dokter pada RM tidak sama dengan obat yang digunakan oleh pasien. Universitas Sumatera Utara Hal ini terjadi oleh karena beberapa faktor, misalnya dokter yang tidak menuliskan resep pada rekam medik RM, dokter menulis resep obat yang tidak masuk ke dalam manlak, pasien yang lupa minum obat, pasien yang tidak patuh untuk meminum obat secara teratur dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan peran apoteker dalam memantau obat yang tercatat rekam medik RM, obat yang diberikan oleh depo farmasi, obat yang dicatat di catatan perawat, serta obat yang digunakan oleh pasien itu sendiri. Kesesuaian antara obat yang tercatat dalam Rekam Medis RM dengan obat yang digunakan oleh pasien digambarkan pada Grafik 3. Grafik 3. Obat yang Tercatat dalam Rekam Medis RM vs Obat yang digunakan oleh pasien Realita Pasien I.2.4 Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo Farmasi vs Obat yang Tercatat dalam Catatan Perawat Tabel 4. Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo Farmasi vs Obat yang Tercatat dalam Catatan Perawat Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo Farmasi vs Obat yang Tercatat dalam Catatan Perawat Nama Pasien Jumlah Hari Sesuai hari Tidak Sesuai hari Sesuai Tidak Sesuai PR 17 17 100 GG 2 2 100 DW 17 2 15 11,76 88,24 Data pada Tabel 4 dibuat berdasarkan kesamaan obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi vs obat yang tercatat dalam Catatan Perawat CP. Pengamatan dilakukan selama beberapa hari. Kemudian diamati jumlah hari yang menunjukkan bahwa obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi vs obat yang tercatat dalam Catatan Perawat CP. Cara perhitungan persen kesesuaian antara obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi dengan obat yang tercatat dalam Catatan Perawat CP terlihat pada rumus di bawah ini: Persen kesesuaian didapat dengan cara membagi jumlah hari yang sesuai dengan total hari pengamatan lalu dikali 100. Sedangkan persentase ketidaksesuaian didapat dengan cara membagi jumlah hari yang tidak sesuai dengan total hari pengamatan lalu dikali 100. Selama melakukan pengamatan, disimpulkan bahwa persentase ketidaksesuaian obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi dengan obat yang tercatat dalam Catatan Perawat CP adalah lebih besar dibandingkan dengan persentase kesesuaiannya. Universitas Sumatera Utara Artinya obat yang diberikan oleh depo kepada perawat tidak sama dengan obat yang diberikan oleh perawat kepada pasien. Hal ini terjadi oleh karena beberapa faktor, misalnya depo yang kurang teliti dalam menyiapkan obat kepada perawat, terjadi kekosongan obat di depo, perawat yang tidak menulis obat apa saja yang telah diberikan kepada pasien, dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan peran apoteker dalam memantau obat yang tercatat rekam medik RM, obat yang diberikan oleh depo farmasi, obat yang dicatat di catatan perawat, serta obat yang digunakan oleh pasien itu sendiri. Kesesuaian antara obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi vs obat yang tercatat dalam Catatan Perawat CP digambarkan pada Grafik 4. Grafik 4. Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo