b. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua
Hasil pengujian yang diperoleh dari output SPSS pada Gambar 4.5 Scatterplot menunjukkan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis kedua terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas.
4.1.4.2.2 Uji analisis regresi sederhana Pengujian hipotesis kedua menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan X
berpengaruh terhadap kemampuan guru di SMA Al-Azhar Medan. Pihak Perguruan, khususnya SMA Al-Azhar selama ini telah berupaya untuk mengevaluasi pendidikan
dan pelatihan bagi guru sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan guru di SMA Al-Azhar Medan. Artinya semakin tinggi baik tingkat pendidikan dan pelatihan
Universitas Sumatera Utara
yang diberikan semakin meningkat pula tingkat kemampuan guru di SMA Al-Azhar Medan.
Tabel 4.21. Koefisien Regresi Hipotesis Kedua
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig.
Constant 7.256
2.188 3.316
.002 1
Pendidikan dan Pelatihan .509
.093 .654
5.466 .000
a. Dependent Varabel: Kemampuan Intelektual Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.21 di atas, maka persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini adalah: Y = 7,256 + 0,509X + e
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa pendidikan dan pelatihan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tingkat kemampuan intelektual guru di
SMA AL-Azhar Medan. Pendidikan dan pelatihan memiliki koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadp kemampuan guru di SMA Al-Azhar
Medan. 4.1.4.2.3 Koefisien Determinasi R
2
Nilai koefisien determinasi R
2
dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan intelektual
guru di SMA Al-Azhar Medan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .654
a
.428 .413
2.52909 a. Predictors: Constant, Pendidikan dan Pelatihan
Tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisen determinasi sebesar 0,428, hal ini berarti bahwa sebesar 42,8 variabel pendidikan dan pelatihan mampu
menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kemampuan intelektual guru di SMA Al- Azhar Medan. Sedangkan 57,2 merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang
tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. 4.1.4.2.4 Uji Parsial Uji t
Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual parsial terhadap variabel dependent. Dengan
tingkat kepercayaan confidence interval α2 = 0,025
Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 2,5 = 0,025
H1 diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 2,5 = 0,025
Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23. Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig.
Constant 7.256
2.188 3.316
.002 1
Pendidikan dan Pelatihan .509
.093 .654
5.466 .000
a. Dependent Varabel: Kemampuan Intelektual
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.23 di atas diperoleh hasil bahwa nilai t
hitung
untuk variabel pendidikan dan pelatihan 5,466 lebih besar dibandingkan t
tabel
2,021 atau nilai sig t untuk variabel pendidikan dan pelatihan 0,000 yang lebih kecil dari
α 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hasil uji parsial menolak H0 dan
menerima H1. Artinya variabel pendidikan dan pelatihan X secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kemampuan guru Y di SMA Al-Azhar Medan.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian