Deskripsi Objek Penelitian Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian

4. 1.1.1. Sejarah singkat berdirinya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution Perguruan Al-Azhar Medan Perguruan Al-Azhar sebagai salah satu upaya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution dalam mewujudkan visi dan misinya dalam bidang social, pendidikan dan keagamaan. Pendirian Yayasan Hajjah Rachmah Nasution tidak terlepas dari rasa syukur keluarga besar H. Abdul Manan Muis atas keberhasilan operasi jantung open heart ibu Hajjah Rachmah Nasution. Sebagai wujud rasa syukur itu, keluarga berminat mendirikan mesjid yang diberi nama Ar-Rahman yang berlokasi di tanah keluarga jalan Pintu Air IV Kwala Bekala, Padang Bulan Medan. Dari cikal bakal inilah, Yayasan Hajjah Rachmah Nasution kemudian mendirikan Perguruan dan Universitas Al-Azhar Medan. Yayasan Hajjah Rachmah Nasution didirikan tanggal 24 Agustus 1983 dengan Akte Notaris Raskami Sembiring SH No. 39 tanggal 24 Januari 1983 dan diubah dengan Akte Notaris Raskami Sembiring SH No.17 tanggal 18 November 1997 lalu diubah kembali dengan Akte Notaris Adi Pinem SH tanggal 22 Juli 2001. Perguruan Al-Azhar didirikan tanggal 16 Juli 1983 yang ditandai dengan pembukaan Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP dilokasi yang sekarang ini. Tujuan utama pendirian Perguruan Al-Azhar Medan sebagai wadah untuk Universitas Sumatera Utara mendukung pertumbuhan dan perkembangan generasi penerus guna mencapai kualitas insan kamil. Kini setelah 27 tahun mengabdi dalam bidang pendidikan telah banyak kemajuan yang dicapai. Kepercayaan masyarakat dan pemerintah sangat besar sehingga saat ini Perguruan Al-Azhar Medan telah muncul sebagai salah satu perguruan yang sangat dikenal di Sumatera Utara. Kepercayaan tersebut tidak saja berasal dari masyarakat Sumatera Utara tapi juga berasal dari propinsi lain seperti Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau dan bahkan dari negara tetangga Malaysia. 4.1.1.2. Visi dan misi SMA Al-Azhar Medan Perguruan Al-Azhar Medan, khususnya SMA dalam mencapai tujuannya telah menetapkan visi dan misi yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatannya, yakni: Visi SMA: Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa Misi SMA: 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 2. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada warga sekolah. 3. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali dirinya sehingga dapat berkembang secara maksimal. 4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. Universitas Sumatera Utara 5. Menetapkan manajemen partisipatif dan komunikatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dari kelompok yang berkepentingan yang terkait dengan sekolah. 6. Meningkatkan program komputer bagi siswa menuju sekolah berbasis TIK. KETUA YAYASAN DIREKTUR EDUKATIF Sumber: SMA Al-Azhar Medan, 2011 KABID KURIKULUM KABID ADMINISTRASI KABID KESISWAAN L P I A KEPALA SMA WAKASEK I WAKASEK II WAKASEK III KOORD. AGAMA TATA USAHA KASIR WALI – WALI KELAS DAN GURU-GURU Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMA Al-Azhar Medan Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.1 tersebut dapat dilihat bahwa struktur organisasi SMA Al-Azhar terdiri dari: 1. Ketua YayasanDirektur Edukatif: merupakan pemegang kewenangan tertinggi di Perguruan Al-Azhar Medan. 2. Kepala Bidang Kabid, terdiri dari: a. Kabid Kurikulum: menangani segala hal terkait dengan kurikulum dan evaluasi di Perguruan Al-Azhar Medan. b. Kabid Administrasi: menangani segala hal yang terkait dengan administrasi, keuangan dan kepegawaian di Perguruan Al-Azhar Medan. c. Kabid Kesiswaan: menangani segala hal yang terkait dengan kesiswaan di Perguruan Al-Azhar Medan. d. LPIA Lembaga Pengembangan Ilmu Agama: menangani segala hal yang terkait dengan Program Ilmu Agama. 3. Kepala SMA: merupakan pemimpin dan pengambil keputusan terkait dengan proses pembelajaran di SMA Al-Azhar. 4. Wakasek Wakil Kepala Sekolah, terdiri dari: a. Wakasek I: wakil kepala sekolah dalam menangani hal terkait dengan kurikulum dan evaluasi di SMA Al-Azhar Medan. b. Wakasek II: wakil kepala sekolah dalam menangani hal terkait dengan administrasi, keuangan dan tata usaha di SMA Al-Azhar Medan. Dalam menjalankan tugasnya, wakasek II dibantu oleh Tata Usaha dan Kasir. Universitas Sumatera Utara c. Wakasek III dan Koordianator Agama: wakil kepala sekolah dalam menangani hal terkait dengan kesiswaankeagamaan di SMA Al-Azhar 5. Wali-wali Kelas: bertugas menangani siswa di satu kelas, antara lain memberi arahan setiap pagi, mendata administrasi, mengisi buku laporan hasil belajar. 6. Guru mata pelajaran: memberikan pelajaran kepada siswa-siswi sesuai dengan kelas dan pelajaran yang ditugaskan kepadanya. 4.1.1.3. Standar kinerja guru di Perguruan Al-Azhar Medan Sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional, maka di Perguruan Al-Azhar telah ditetapkan pula standar kinerja guru sebagai berikut: a. Guru mampu menyusun desain instruksional b. Guru menguasai metode- metode mengajar dan menggunakannya sesuai dengan sifat kegiatan belajar murid. c. Guru mampu melakukan interaksi dengan murid yang menimbulkan motivasi yang tinggi sehingga murid-murid merasakan kegiatan belajar mengajar yang bisa menyenangkan. d. Guru menguasai bahan dan menggunakan sumber belajar untuk meningkatkan proses belajar aktif melalui ketrampilan proses. e. Guru mampu mengenal perbedaan individual murid-murid sehingga ia mampu memberikan bimbingan belajar. f. Guru mampu melakukan penilaian proses dan hasil belajar, memberikan umpan balik kepada murid dan merancang program belajar remedial. Universitas Sumatera Utara Berikut ini adalah format penilaian standar kinerja guru di Perguruan Al-Azhar Medan: Tabel 4.1. Evaluasi Penilaian Standar Kinerja Guru di Perguruan Al-Azhar Medan No Uraian Standar Kinerja Rentang Nilai 1 Guru mampu menyusun desain instruksional 15 2 Guru menguasai metode-metode mengajar dan menggunakanya sesuai dengan sifat kegiatan belajar murid 15 3 Guru mampu melakukan interaksi dengan murid yang menimbulkan motivasi yang tinggi sehingga murid-murid merasakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan 20 4 Guru menguasai bahan dan menggunakan sumber belajar untuk meningkatkan proses belajar aktif melalui ketrampilan proses. 20 5 Guru mampu mengenal perbedaan individual murid sehingga ia mampu memberikan bimbingan belajar. 15 6 Guru mampu melakukan penilaian proses dan hasil belajar, memberikan umpanbalik kepada murid dan merancang program belajar remedial. 15 To t a l 100 Keterangan Rentang Nilai: 91-100 = A 75-90 = B 55-74 = C 55 = D Sumber: Perguruan Al-Azhar Medan, 2011 Berdasarkan Tabel Evaluasi Penilaian Standar Kinerja Guru tersebut dapat dilihat bahwa penilaian yang tinggi 20 ada pada standar ketiga dan keempat, yakni: 3 Guru mampu melakukan interaksi dengan murid yang menimbulkan motivasi yang tinggi sehingga murid-murid merasakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan. 4 Guru menguasai bahan dan menggunakan sumber belajar untuk meningkatkan proses belajar aktif melalui ketrampilan proses. Universitas Sumatera Utara Tingginya penilaian kedua standar kinerja ini dapat dimaklumi, karena dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, hal yang paling penting dilakukan untuk pertama kali sebelum memulai pelajaran adalah bagaimana seorang guru dapat menarik perhatian, minat, dan motivasi siswa untuk belajar dengan menyenangkan, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Berikutnya adalah penguasaan bahan pelajaran dan penggunaan sumber belajar secara tepat sehingga meningkatkan proses belajar aktif dan mendorong siswa untuk lebih terampil. Disamping itu guru Al-Azhar juga harus mempunyai seperangkat kemampuan guru profesional yakni: a. Menguasai secara tuntas materi pelajaran yang diajarkannya b. Mampu memilih dan menerapkan metode yang tepat c. Mampu memotivasi siswa peserta didik d. Memiliki ketrampilan sosial yang tinggi. 4.1.1.4. Proses rekrutmen Guru di SMA Al-Azhar Pihak sekolah dalam melaksanakan proses rekrutmen guru baru memiliki pedoman sendiri namun tetap mengacu pada peraturan pemerintah. Adapun cara masyarakat untuk memperoleh informasi tentang diadakannya perekrutan guru baru untuk mengajar disekolah ini yaitu ada yang dengan secara langsung datang kesekolah dan melamar menjadi guru, ada juga yang secara tidak langsung yaitu dengan cara mengimformasikan melalui media cetak. Masyarakat yang berminat dapat mengantarkan surat lamaran secara langsung atau mengirimkan via pos. Universitas Sumatera Utara Kegiatan yang harus dilakukan yaitu mengecek semua kelengkapan yang harus disertakan bersama surat lamaran yang isinya seperti nama pelamar, alamat pelamar dan lain sebagainya. Setelah memeriksa lamaran dilanjutkan dengan seleksi. Syarat-syarat seleksi dibuat sendiri oleh sekolah Mengenai tes seleksi yang biasa diberikan kepada calon guru baru di sekolah ini adalah psikotes, micro teaching, menyusun silabus, RPP, program semester, program tahunan dan wawancara. Kualifikasi yang diberikan kepada calon guru baru agar dapat lulus dalam seleksi administrasi yaitu minimal telah menyelesaikan program S1. Dengan melakukan penyaringan seleksi administrasi ini maka posisi jabatan yang lowong pun dapat terisi dengan orang yang tepat. Pihak sekolah dalam merekrut guru baru melakukan persyaratan teknis dalam mengajar yaitu dengan cara melakukan tes micro teaching yang dilakukan oleh calon guru baru sebagai salah satu syarat yang diajukan oleh pihak sekolah karena untuk mengetahui cara mengajar mereka sehingga didapatkan guru yang profesional. Selain itu, pihak sekolah pun dapat mengetahui kepribadian guru yang utuh dan berkualitas karena merupakan hal yang penting dari sinilah muncul tanggung jawab profesional sekaligus menjadi inti kekuatan bagi semua orang yang memiliki profesi seorang guru dan juga kesiapan untuk selalu mengembangkan diri. Kompetensi kepribadian juga berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik, kepribadian guru ini seperti kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didiknya serta berakhlak Universitas Sumatera Utara mulia. Selain itu, dengan psikotes pihak sekolah dapat mengetahui juga bagaimana tingkat motivasi mereka dan komitmen mereka terhadap sekolah.. Semua tahap kegiatan proses rekrutmen guru baru ini tentunya tidak terlepas dari kontribusi pihak edukatif dan kepala sekolah sudah cukup maksimal yaitu dengan mengatur tentang prosedur yang telah ditetapkan. Pihak sekolah cukup selektif dalam memilih calon guru baru, yang akhirnya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dibidangnya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMA Al-Azhar. 4.1.1.5. Program pendidikan dan pelatihan di SMA Al-Azhar Untuk dapat mengembangkan sumber daya manusia yang handal, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan diklat. Begitu juga dengan Yayasan Hajjah Rachmah Nasution, Perguruan Al-Azhar Medan selalu melaksanakan program diklat bagi guru-guru nya dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para guru sehingga semakin profesional dalam bertugas. Program pendidikan dan pelatihan ini dilakukan secara berkala dilingkungan sekolah, sedikitnya 2 dua kali setahun yakni pada awal semester. Adakalanya juga para guru mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak atau lembaga lain, baik di dalam maupun di luar kota. Program diklat yang dilakukan di lingkungan sekolah biasanya mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya. Universitas Sumatera Utara Seperti dosen-dosen dari Perguruan Tinggi Negeri di kota Medan atau pun dari luar kota. Program diklat yang dilakukan terkait dengan profesionalisme guru dalam bertugas. Program diklat yang pernah dilakukan seperti: IHT In House Training yakni pelatihan tentang bagaimana menuyusun perangkat pengajaran secara lebih baik. Diklat tentang Uji Keterbacaan, pelatihan ini berisi tentang bagaimana guru mampu menganalisa proses evaluasi siswa, bagaimana penyusunan soal yang baik dan lain- lain. Pernah juga dilakukan diklat tentang Menjadi Pribadi Yang Unggul, diklat ini berisi tentang bagaimana guru dapat membentuk dan membnagun kepribadiannya agar dapat menjadi pribadi yang unggul sehingga dapat menjadi guru yang profesional dalam personality Kompetensi Pribadi. Pelaksanaan diklat tersebut biasanya dilakukan minimal satu hari dan maksimal 3 tiga hari. Adanya program pendidikan dan pelatihan ini diharapkan mampu melahirkan guru-guru yang profesional, mempunyai kemampuan intelektual yang baik dibidangnya. 4.1.1.6. Tenaga pendidik di SMA Al-Azhar Medan Tenaga pendidik di SMA Al-Azhar terdiri dari 72 orang termasuk Fungsionaris. secara terinci tenaga pendidik di SMA Al-Azhar disajikan dalam tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Tenaga Pendidik di SMA Al-Azhar No Jabatan Fungsional Jumlah 1. Kepala Sekolah 1 2. Wakil Kepala SekolahKoordiantor Agama 4 3. Wali Kelas 20 4. Guru Mata Pelajaran 47 J u m l a h 72 Sumber: SMA Al-Azhar 2011 Tenaga pendidik di SMA Al-Azhar terdiri dari lulusan sarjana S1 58 orang dan magister S2 14 orang dari berbagai bidang ilmu pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diasuhnya. Masing-masing guru mata pelajaran mengasuh pelajaran sesuai dengan kompetensi ilmu yang dimilikinya. Perguruan Al-Azhar termasuk SMA menggunakan sistem pendidikan Two in One, artinya perguruan Al-Azhar menggunakan dua sistem pendidikan yakni pendidikan ilmu agama dari Depag 100 dan pendidikan umum dari Diknas juga 100. Oleh karena itu, calon guru yang direkrut oleh perguruan Al-Azhar, khususnya SMA, bukan hanya yang mempunyai latar pendidikan keilmuan umum, tapi juga ilmu agama, dengan bidang ilmu yang khusus sesuai dengan mata pelajaran agama yang akan diasuhnya di sekolah. Mata pelajaran bidang agama tersebut seperti: Al-Qur’anHadist, AqidahAkhlaq, FiqihPraktek Ibadah, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Universitas Sumatera Utara 4.1.1.7. Fasilitas yang tersedia Berbagai fasilitas yang tersedia di SMA Al-Azhar Medan untuk mendukung proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: a. Laboratorium IPA Laboratorium Fisika, Biologi dan Kimia b. Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa c. Lapangan olah raga basket, futsal, dan bola kaki d. Mesjid, Perpustakaan dan Cafetaria kantin, Ruang Multi Media e. Aula, Area Wi-Fi, Asrama bagi siswai dan Kolam renang Dengan tersedianya berbagai fasilitas tersebut diharapkan proses belajar mengajar di sekolah, baik program intrakurikuler maupun ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga mendukung pencapaian tujuan perguruan.

4.1.2. Karakteristik Responden