Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis Kedua

4.2.2. Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis Kedua

4.2.2.1. Uji analisis regresi sederhana Pengujian hipotesis kedua menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan X berpengaruh terhadap kemampuan guru di SMA Al-Azhar Medan. Pihak Perguruan, khususnya SMA Al-Azhar selama ini telah berupaya untuk mengevaluasi pendidikan dan pelatihan bagi guru sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan guru di SMA Al-Azhar Medan. Artinya semakin tinggi baik tingkat pendidikan dan pelatihan yang diberikan semakin meningkat pula tingkat kemampuan guru di SMA Al-Azhar Medan. Berdasarkan pada Tabel uji regresi diperoleh persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini adalah: Y = 7,256 + 0,509X + e Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa pendidikan dan pelatihan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tingkat kemampuan intelektual guru di SMA AL-Azhar Medan. Pendidikan dan pelatihan memiliki koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadp kemampuan guru di SMA Al-Azhar Medan. Angka konstanta 7,256 menunjukkan besarnya variabel Y kemampuan intelekual jika variabel X pendidikan dan pelatihan sebesar 0 nol. 4.2.2.2. Koefisien determinasi R 2 Berdasarkan Tabel R 2 menunjukkan bahwa nilai koefisen determinasi sebesar 0,428, hal ini berarti bahwa sebesar 42,8 variabel pendidikan dan pelatihan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kemampuan intelektual guru di SMA Al- Universitas Sumatera Utara Azhar Medan. Sedangkan 57,2 merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. 4..2.2.3. Uji parsial uji t Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual parsial terhadap variabel dependent. Dengan tingkat kepercayaan confidence interval α2 = 0,025. Pada α = 0,025 diperoleh nilai t Tabel = 2,021. Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima bila t hitung t tabel pada α = 2,5 = 0,025 H1 diterima bila t hitung t tabel pada α = 2,5 = 0,025 Berdasarkan Tabel uji parsial diperoleh hasil bahwa nilai t hitung untuk variabel pendidikan dan pelatihan 5,466 lebih besar dibandingkan t tabel 2,021 atau nilai sig t untuk variabel pendidikan dan pelatihan 0,000 yang lebih kecil dari α 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hasil uji parsial menolak H0 dan menerima H1. Artinya variabel pendidikan dan pelatihan X secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kemampuan guru Y di SMA Al-Azhar Medan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang dilakukan sangat memberi pengaruh yang baik bagi guru untuk meningkatkan kemampuan intelektual guru. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoadmodjo 2003 yang menyatakan bahwa Pendidikan, dan pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Sehingga pendidikan dan pelatihan yang diberikan secara terprogram dengan baik akan meningkatkan kemampuan Universitas Sumatera Utara intelektual guru menjadi semakin baik pula. Hal ini sejalan pula dengan pendapat Moekijat 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan mempunyai tujuan antara lain: 1. Untuk mengembangkan ketrampilan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif. 2. Untuk mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional. 3. Untuk mengembangkan sikap sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan pimpinan. Oleh karena itu dalam usaha meningkatkan kemampuan intelektual para guru di SMA Al-Azhar, program pendidikan dan pelatihan adalah merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh pihak perguruan. Selain itu pihak perguruan juga selalu membuka diri untuk menerima undangan dari pihak lain untuk mengikutsertakan guru-guru dalam program pendidikan yang dilakukan oleh pihak lain di dalam maupun luar kota. Para guru pun diberi kesempatan untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan secara pribadi, selama program tersebut diikuti dalam rangka meningkatkan kemampuan intelektualnya sebagai guru di Perguruan Al-Azhar Medan, khususnya di SMA Al-Azhar Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, disimpulkan sebagai berikut: 1. Hipotesis Pertama menunjukkan: Hasil uji serempak diperoleh bahwa faktor-faktor rekrutmen yang terdiri dari kemampuan intelektual, kemampuan fisik, kepribadian, motivasi, dan komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Al-Azhar Medan. Artinya bahwa dalam proses merekrut calon guru maka faktor kemampuan intelektual, kemampuan fisik, kepribadian, motivasi dan komitmen menjadi perhatian karena akan mempengaruhi kinerja guru kelak saat bertugas di SMA Al-Azhar Medan. Hasil uji parsial diperoleh tiga variabel faktor-faktor rekrutmen yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Al-Azhar Medan yaitu variabel kemampuan intelektual, kemampuan fisik, dan kepribadian Variabel kepribadian merupakan variabel yang paling dominan pertama mempengaruhi kinerja guru. Tentu saja untuk menjadi seorang guru harus mempunyai kepribadian yang baik, karena guru adalah orang yang diguguditiru oleh siswainya. Variabel yang dominan kedua dan ketiga adalah kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Tentu saja hal ini dapat dimaklumi karena untuk menjadi seorang guru yang profesional haruslah mempunyai kemampuan intelektual yang baik dan Universitas Sumatera Utara