2. Untuk pertanyaan tentang kualitas kerja, jawaban terbanyak adalah berkualitas sekali, dijawab oleh 21 orang responden 50. Hal ini juga ditunjukkan oleh
penilaian yang diberikan oleh tim penilai sekolah dan kepercayaan masyarakat. 3. Untuk pertanyaan tentang ketelitian dalam melaksanakan tugas, jawaban terbanyak
adalah teliti sekali, dijawab oleh 16 orang responden 38,10 .Artinya tingkat kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam hal administrasi khususnya sangat
kecil. 4. Untuk pertanyaan tentang kemampuan menganalisis datainformasi berkenaan
dengan bidang pekerjaannya, jawaban terbanyak adalah mampu sekali, dijawab oleh 23 orang responden 50,76. Hal ini berarti guru. -guru SMA Al-Azhar
sudah mampu menganalisis datainformasi sesuai dengan bidang pekerjaannya. 5. Untuk pertanyaan tentang inisiatif guru dalam melaksaakan tugas, jawaban
terbanyak adalah berinisiatif sekali, dijawab oleh 17 orang responden 40,48 Inisiatif ini diperlukan untuk mengambil alternatif tindakan yang sewaktu-waktu
diperlukan pada situasi dan kondisi yang tidak pernah direncanakan.
4.1.4. Analisis Statistik Infrential
4.1.4.1. Pengujian hipotesis pertama 4.1.4.1.1. Uji asumsi klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka
alat uji statistik regresi berganda dapat dipergunakan.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah plot.
Sumber: Hasil Penelitian 2011
Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
dan tidak terjadi masalah normalitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor VIF. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 5 berarti terdapat multikolinearitas. Hasil pengujian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.16. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
1 Constant Kemampuan Intelektual
.634 1.577
Kemampuan Fisik .421
2.374 Kepribadian
.516 1.940
Motivasi .619
1.616 Komitmen
.606 1.649
a. Dependent Varabel: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa tidak ada satupun varabel independen memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi
antar variabel independen. Perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih besar
Universitas Sumatera Utara
dari 5. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terjadi masalah multikolinearitas antar variabel.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Pengujian heteroskedastisitas ini menggunakan diagram pancar residual.
Sumber: Hasil Penelitian 2011
Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian yang diperoleh dari Output SPSS pada Gambar 4.3 Scatterplot menunjukkan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis pertama terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas.
4.1.4.1.2. Uji analisis regresi berganda Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa faktor-faktor rekrutmen yang
terdiri dari kemampuan intelektual X1, kemampuan fisik X2, kepribadian X3, motivasi X4 dan komitmen X5 berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Al-
Azhar Medan. Dalam hal ini, faktor-faktor rekrutmen tersebut berpengaruh terhadap kinerja guru SMA Al-Azhar. Dengan kata lain semakin tinggi dan semakin baik
faktor-faktor rekrutmen yang terdiri dari kemampuan intelektual dan kemampuan fisik, kepribadian, motivasi dan komitmen maka akan semakin baik pula tingkat
kinerja guru SMA Al-Azhar Medan.
Tabel 4.17. Koefisien Regresi Hipotesis Pertama
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant -2.649
3.119 -.849
.401 Kemampuan Intelektual
.319 .126
.300 2.542
.015 Kemampuan Fisik
.438 .183
.346 2.391
.022 Kepribadian
.452 .155
.382 2.919
.006 Motivasi
-.318 .147
-.259 -2.169
.037 1
Komitmen .199
.140 .171
1.418 .165
a. Dependent Varaible: Kinerja Sumber: Hasil Peneltian, 2011 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, maka persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = -2,649 +0,319X1 + 0,438X2 + 0,452X3 -0,318X4 + 0,199X5 + e Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa faktor rekrutmen yang terdiri
dari kemampuan intelektual X1 kemampuan fisik X2, kepribadian X3, dan komitmen X5 memiliki tingkat yang baik untuk mempengaruhi kinerja guru karena
memiliki koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadap kinerja guru di SMA A-Azhar Medan. Sedangkan variabel motivasi X4 mempunyai nilai
koefisien negatif yang berarti variabel motivasi berpengaruh secara negatif atau tidak berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Al-Azhar Medan.
4.1.4.1.3. Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R2 hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.18. Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .826
a
.682 .638
2.11482
a. Predictors: Constant, Komitmen, Kemampuan Intelektual, Kepribadian, Motivasi, Kemampuan Fisik
b. Dependent Varabel: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.18 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,682, hal ini menunjukkan bahwa.68,2 kemampuan variabel bebas faktor-faktor
rekrutmen yang terdiri dari kemampuan intelektual X1, kemampuan fisik X2,
Universitas Sumatera Utara
kepribadian X3, motivasi X4 dan komitmen X5 menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja guru Y di SMA Al-Azhar Medan. Sedangkan 31,8
merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian.
4.1.4.1.4. Uji serempak uji F Uji serempak uji F bertujuan ntuk membuktikan pengujian apakah secara
serempak variabel independen yaitu kemampuan intelektual X1, kemampuan fisik X2, kepribadian X3, motivasi X4 dan komitmen X5 mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja guru Y di SMA Al-Azhar Medan. Hasil pengujian hiotesis pertama secara serempak dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.19. Hasil Uji F Hipotesis Pertama
ANOVA
b
Model Sum of
Squares
df Mean Square F
Sig.
Regression 346.063
5 69.213
15.475 .000
a
Residual 161.009
36 4.472
1
Total 507.071
41
a. Predictors: Constant, Komitmen, Kemampuan Intelektual, Kepribadian, Motivasi, Kemampuan Fisik
b. Dependent Varabel: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas diperoleh F
hitung
15,475. Dengan menggunakan confidance interval CI 95
α
= 0,05 maka Tabel distribusi F diperoleh 2,48. Dengan demikian F
hitung
15,475 f tabel 2,48 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara serempak faktor rekrutmen yang terdiri dari
kemampuan intelektual X1, kemampuan fisik X2, kepribadian X3, motivasi
Universitas Sumatera Utara
X4 dan komitmen X5, berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Al- Azhar Medan Y. Pada tabel 4.19 di atas terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000
lebih kecil dari α = 0,05, hal ini berarti variabel faktor rekrutmen yang terdiri dari
kemampuan intelektual, kemampuan fisik, kepribadian, motivasi dan komitmen menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru di SMA Al-Azhar
Medan. 4.1.4.1.5. Uji Parsial Uji t
Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual parsial terhadap variabel dependent.
Tabel 4.20 Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant -2.649
3.119 -.849
.401 Kemampuan Intelektual
.319 .126
.300 2.542
.015 Kemampuan Fisik
.438 .183
.346 2.391
.022 Kepribadian
.452 .155
.382 2.919
.006 Motivasi
-.318 .147
-.259 -2.169
.037 1
Komitmen .199
.140 .171
1.418 .165
a. Dependent Varabel: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Dengan tingkat kepercayaan confidence interval α2 = 0,025. Pada α =
0,025 diperoleh t
tabel
= 2,028.. Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 2,5 = 0,025
H1 diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 2,5 = 0,025
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.20 diperoleh data uji parsial sebagai berikut: 1.
Nilai t
hitung
untuk variabel kemampuan intelektual 2,542 lebih besar dari nilai t
tabel
2,028, berdasarkan kriteria tersebut maka keputusannya adalah menolak
H0 dan menerima H1. Hal ini berarti variabel kemampuan intelektual secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Y Al-Azhar. 2. Nilai t
hitung
untuk variabel kemampuan fisik 2,391 lebih besar dari nilai t
tabel
2,028, berdasarkan kriteria tersebut maka keputusannya adalah menolak H0 dan H1 diterima. Hal ini berarti variabel kemampuan fisik secara parsial akan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Y guru di SMA Al-Azhar Medan. 3. Nilai t
hitung
untuk variabel kepribadian 2,919 lebih besar dari nilai t
tabel
2,028, berdasarkan kriteria tersebut maka keputusannya adalah menolak H0 dan menerima H1. Hal ini berarti variabel kepribadian secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Y di SMA Al-Azhar Medan. 4. Nilai t
hitung
untuk variabel motivasi -2,169 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t
tabel
2,028, berdasarkan kriteria tersebut maka keputusannya adalah menerima H0 dan menolak H1. Hal ini berarti variabel motivasi secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Y di SMA Al-Azhar . 5. Nilai t
hitung
untuk variabel komitmen 1,418 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t
tabel
2,028, berdasarkan kriteria tersebut maka keputusannya adalah menerima H0 menolak H1. Hal ini berarti variabel komitmen secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Y di SMA Al-Azhar.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2. Pengujian hipotesis kedua 4.1.4.2.1. Uji asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua
Pada Gambar 4.4. dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi
normalitas dan tidak terjadi masalah normalitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Heteroskedastisitas