Maskulinitas-feminimitas Dimensi Work Value

4 Keterlibatan moral pada perusahaan; 5 Lebih memperhatikan moral dalam mengembangkan keahlian kerjanya; 6 Manager menciptakan konformitas dalam kepemimpinannya; 7 Manager lebih memilih jaminan posisinya; 8 Keputusan oleh kelompok lebih dihargai daripada keputusan individual; 9 Manager memilih kewajiban, keahlian dan prestise sebagai tujuan hidupnya; 10 Inisiatif individu dipandang sebagai penentangan kehidupan sosial.

d. Maskulinitas-feminimitas

Dimensi maskulinitas menekankan terhadap tujuan-tujuan kerja berpenghasilan, memperoleh kemajuan dan keterusterangan. Faktor-faktor yang terdapat di dalamnya adalah termasuk hubungan yang baik dengan manager, kerjasama yang baik dengan orang lain, bayaran yang tinggi dan dihargai. Sehingga maskulinitas sebagai suatu preferensi ke prestasi, heroisme, keterusterangan dan keberhasilan materi. Sementara dimensi feminim menekankan pada tujuan interpesonal suasana bersahabat, akrab dengan atasan, pengasuhan dan faktor yang terdapat di dalamnya adalah lebih kepada preferensi kehubungan, perhatian manusiawi terhadap kelemahan, dan kualitas hidup. Berry, dkk. 1999. Adanya perbedaan dalam dimensi nilai ini akan berpengaruh pada struktur organisasi dan corak hubungan dalam suatu perusahaan. Biasanya dalam masyarakat yang memiliki dimensi maskulinitas tinggi maka perbedaan antara Universitas Sumatera Utara pria dan wanita menjadi menonjol, dimana pria mengharapkan karir kerja yang bagus dan kurang dapat mentolerir kegagalan. Demikian pula ketertarikan, kebutuhan dan tujuan organisasi dipandang sebagai alasan yang sah untuk mencampuri kehidupan pribadi karyawannya. Pada umumnya wanita yang mendapat gaji atau penghargaan yang sama dengan pria harus lebih unggul, lebih berkualitas dan lebih asertif dan disini terjadi tingkat stres yang lebih tinggi juga. Demikian pula, manager atau supervisor yang dianggap baik adalah memiliki perilaku yang dapat memberi penghargaan, pengakuan dan memberi inspirasi Dayakisni Yuniardi , 2003. Pada masyarakat yang memiliki dimensi feminim mengangap bahwa kerja yang baik menuntut kemampuan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan orang lain dan kurang mengutamakan kepentingan diri sendiri. Sehingga manager yang baik misalnya diharapkan memiliki keterampilan dalam memberikan dukungan, mentoring dan membentuk tim kerja yang solid teambuilding skill Dayakisni Yuniardi, 2004. Perbedaan karakteristik maskulinitas-feminimitas yang diperoleh dari hasil penelitian Hofstede pada tahun 1984 antara masyarakat yang maskulinitas- feminimitas tinggi dengan yang rendah adalah sebagai berikut dalam Matsumoto Juang, 2000. Karakteristik maskulinitas-feminimitas tinggi yaitu: 1 Keterusterangan, kemajuan, tantangan lebih penting bagi karyawan; 2 Manager memiliki kepemimpinan, kebebasan, dan realisasi diri yang ideal; Universitas Sumatera Utara 3 Keyakinan dalam kebebasan membuat keputusan; 4 Motivasi berprestasi yang tinggi; 5 Berpusat pada pekerjaan; 6 Lebih memperhitungkan gaji; 7 Pengaruh perusahaan terhadap kehidupan pribadi diterima; 8 Stres kerja yang tinggi; 9 Karyawan suka pada organisasi yang besar; 10 Tidak menerima kegagalan, dan langsung berusaha memperbaikinya. Karakteristik maskulinitas-feminimitas rendah yaitu: 1 Hubungan dengan atasan, kerjasama, persahabatan, keamanan pekerjaan dipandang lebih penting; 2 Manager tidak seperti pemimpin yang kaku; 3 Keyakinan pada keputusan kelompok; 4 Motivasi berpertasi yang rendah; 5 Bekerja bukan menjadi pusat kehidupan; 6 Lebih memperitungkan apa yang ia berikan; 7 Tidak menerima pengaruh dari perusahaan dalam kehidupan pribadinya; 8 Stres kerja yang rendah; 9 Karyawan suka pada organisasi yang kecil; 10 Menerima kegagalan, dan kurang beruasaha untuk memperbaikinya. Universitas Sumatera Utara

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Work Value