44 mengembangkan materi.
13. Proses belajar dipandang sebagai
proses pencarian ilmu bukan proses penangkapan ilmu
semata. 71, 73, 78
74, 76 5
14 Siswa membangun
pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran yang
dilaluinya dan juga melakukan berbagai aktivitas yang
berhubungan proses pembelajaran.
75, 77, 79 80, 81, 82
6
Total 41
41 82
III. D. 2. Validitas dan Reliablitas Alat Ukur
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sisi
lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data tepat akan tetapi juga
harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Validitas isi
merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment Azwar, 2000. Profesional
judgement di peroleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Setelah dilakukan uji validitas isi terhadap alat ukur penelitian, selanjutnya
adalah melakukan uji daya beda aitem. Daya beda aitem merupakan suatu alat ukur dalam penelitian yang sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur.
Universitas Sumatera Utara
45 Pernyataan-pernyataan dalam skala SCL diuji daya beda aitemnya dengan
menghitung koefisien korelasi antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik analisis korelasi yang digunakan adalah teknik product momen pearson.
Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS untuk windows versi 12.0
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil penguluran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut dengan pengukuran yang reliabel Azwar, 2000. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas skala
SCL adalah alpha cronbach.
III. D. 3. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala student centered learning dilakukan pada 100 orang subjek yang terdaftar sebagai mahasiswa. Adapun uji coba dari skala student centered
learning dijelaskan pada blue print berikut:
Tabel 3 Distribusi aitem-aitem hasil uji coba skala student centered learning
No. Karakteristik Favorable Unfavorable Total
1. Pengajar membantu
mengarahkan siswa dalam belajar dan membantu
mengembangkan materi belajar. -
8, 10, 12 3
2. Pengajar berwawasan luas dan
terbuka terhadap masukan dan kritik dari siswa.
- 4, 6
2
3. Pengajar menyampaikan materi
sesuai dengan kondisi siswanya. 15, 17
20, 22, 24 5
4. Siswa berperan penting dalam
19, 23 14, 16, 18
5
Universitas Sumatera Utara
46 belajarnya dapat menentukan
apa yang akan dipelajari terkait dengan materi.
5. Siswa aktif dalam belajar dengan
memberikan sarankritik dan mau untuk merumuskan,
mengembangkan serta memproses materi belajar.
25, 27, 29 32, 34,
5
6. Siswa secara mandiri mengembangkan materi
pelajaran kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung pada
pengajar. 31, 35
26, 30 4
7. Siswa dapat merumuskan harapan dan mengukur proses
dan kinerja belajarnya. 37, 39, 41
48 4
8. Siswa saling berkolaborasi satu
sama lain. 43, 45, 47
- 3
9. Siswa memantau proses belajarnya dan mampu untuk
merumuskan strategi belajar yag optimal.
49, 51, 53 56, 58, 60
6
10. Siswa memiliki motivasi untuk
mencapai sasaran dalam belajar yang telah ditentukan.
55, 57, 59 50, 52, 54
6
11. Siswa memilih anggota
kelompoknya dan menentukan cara belajar dalam kelompoknya.
- - -
12. Materi belajar
bersifat arahan bukan patokan, sehinga siswa
tidak terpaku pada materi yang ada dan lebih kreatif untuk
mengembangkan materi. - 62
1
13. Proses belajar dipandang sebagai
proses pencarian ilmu bukan proses penangkapan ilmu
semata. 73 74,
76 3
14 Siswa membangun
pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran yang
dilaluinya dan juga melakukan berbagai aktivitas yang
berhubungan proses pembelajaran.
75 80, 82
3
Total 23
27 50
Universitas Sumatera Utara
47 Dari blue print di atas diketahui bahwa setelah diuji coba dari 82 aitem
skala student centered learning dengan subjek 100 orang, maka terdapat 50 aitem yang valid dan 32 aitem yang tidak valid dengan reliabilitas alpha 0. 926.
Koefisien korelasi aitem bergerak dari 0.317 sampai dengan 0.575. Pada skala di atas akan dilakukan perubahan tata letak urutan nomor
aitem-aitem. Hal ini dilakukan karena aitem-aitem yang gugur tidak diikutsertakan lagi dalam skala penelitian. Distibusi aitem-aitem skala yang
digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 Distribusi aitem-aitem skala student centered learning
No. Karakteristik Favorable Unfavorable Total
1. Pengajar membantu
mengarahkan siswa dalam belajar dan membantu
mengembangkan materi belajar. -
2, 4, 6 3
2. Pengajar berwawasan luas dan
terbuka terhadap masukan dan kritik dari siswa.
- 8, 10
2
3. Pengajar menyampaikan materi
sesuai dengan kondisi siswanya. 1,3
12, 14, 16 5
4. Siswa berperan penting dalam
belajarnya dapat menentukan apa yang akan dipelajari terkait
dengan materi. 5, 7
18, 20, 22 5
5. Siswa aktif dalam belajar dengan
memberikan sarankritik dan mau untuk merumuskan,
mengembangkan serta memproses materi belajar.
9, 11, 13 24,26
5
6. Siswa secara mandiri mengembangkan materi
pelajaran kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung pada
pengajar. 15, 17
28, 30 4
7. Siswa dapat merumuskan harapan dan mengukur proses
dan kinerja belajarnya. 19, 21, 23
32 4
Universitas Sumatera Utara
48 8.
Siswa saling berkolaborasi satu sama lain.
25, 27, 29 -
3 9. Siswa memantau proses
belajarnya dan mampu untuk merumuskan strategi belajar yag
optimal. 31, 33, 35
34, 36, 38 6
10. Siswa memiliki motivasi untuk
mencapai sasaran dalam belajar yang telah ditentukan.
37, 39, 41 40, 42, 44
6
11. Siswa memilih anggota
kelompoknya dan menentukan cara belajar dalam kelompoknya.
- - -
12. Materi belajar
bersifat arahan bukan patokan, sehinga siswa
tidak terpaku pada materi yang ada dan lebih kreatif untuk
mengembangkan materi. - 46
1
13. Proses belajar dipandang sebagai
proses pencarian ilmu bukan proses penangkapan ilmu
semata. 43 48,
50 3
14 Siswa membangun
pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran yang
dilaluinya dan juga melakukan berbagai aktivitas yang
berhubungan proses pembelajaran.
45 47, 49
3
Total 23
27 50
III.E. Prosedur Penelitian III. E. 1. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian dilakukan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Tahap persiapan yang dilakukan peneliti salah
satunya adalah mencari bahan atau literatur yang berhubungan dengan pembelajaran SCL dengan mengunjungi perpustakaan dari Universitas lain,
seperti Universitas Medan Area UMA dan Universitas Negeri Medan
Universitas Sumatera Utara
49 UNIMED. Persiapan peneliti berikutnya adalah menyusun alat ukur penelitian
berupa skala SCL berdasarkan beberapa karakteristik dari SCL yang dikemukakan oleh Karsen dalam Rosa, 2008.
Peneliti membuat 50 aitem skala SCL dalam bentuk booklet, dimana disamping setiap pernyataan disediakan tempat untuk menjawab agar lebih
memudahkan subjek dalam memberikan jawabannya.
III. E. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian