11
BAB II LANDASAN TEORI
II. A. Student Centered Learning SCL II. A. 1. Pengertian Student Centered Learning SCL
Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berfokus pada guru teacher centered menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa
learner centered diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Melalui proses pembelajaran
yang keterlibatan siswa secara aktif, berarti guru tidak lagi mengambil hak seorang peserta didik untuk belajar. Proses pembelajaran yang berpusat pada
siswapeserta didik, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk dapat membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh
pemahaman yang mendalam yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa. Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka
siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri
Karsen, 2008. Model SCL menjadikan peran pengajar sebagai fasilitator, dalam hal ini
pengajar mampu untuk memberikan fasilitasi dalam proses pembelajaran yang menjadikan pengajar sebagai mitra atau pendamping bagi siswa dalam proses
pembelajarannya, artinya pengajar mampu untuk membantu siswa menciptakan rasa nyaman dalam proses pembelajaran, sehingga siswa memiliki keberanian
Universitas Sumatera Utara
12 untuk menggungkapkan atau mendiskusikan perasaan dan keyakinannya yang
pada akhirnya proses belajar-mangajar dapat berlangsung sesuai harapan, dengan kata lain pengajar mambantu siswa untuk meningkatkan atau mengembangkan
keterampilan akademik. Selain hal tersebut, pengajar mampu untuk memberikan pengarahan bagi siswa dan apabila perlu ikut membantu siswa dalam
mengembangkan materi belajar. Karakteristik utama dari kurikulum berbasis kompetensi adalah dengan
adanya penerapan pendekatan SCL, model pembelajaran SCL lebih berfokus pada siswa bukan lagi pada pengajar. Pendekatan pembelajaran SCL diharapkan setiap
pribadi dapat lebih bebas dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya, tidak bergantung kepada pengajar melainkan kepada dirinya
sendiri, sehingga siswapeserta didik menjadi pribadi yang mandiri dan mampu untuk bersaing dalam meraih kesuksesan Karsen, 2008.
SCL atau pembelajaran yang berfokus pada peserta didik merupakan model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses
belajar mengajar. Model pembelajaran ini berbeda dari model pembelajaran teacher centered learning yang menekankan pada transfer pengetahuan dari guru
ke murid yang relatif bersikap pasif. Menerapkan model pembelajaran SCL, maka peserta didik diharapkan mampu menjadi peserta didik yang aktif dan mandiri
dalam proses belajarnya, yang bertanggungjawab dan memiliki inisiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, mampu untuk menemukan sumber-sumber
informasi untuk dapat menjawab pertanyaannya dan memiliki kemampuan untuk dapat membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
13 kebutuhannya dengan sumber-sumber belajar, dalam batas-batas tertentu peserta
didik dapat memilih sendiri apa yang akan dipelajarinya Rahardjo Pongtuluran dalam Panen, 1999.
Pembelajaran dengan model SCL lebih berfokus pada kebutuhan, kemampuan, minat dan gaya pembelajaran dari siswa dengan pengajar sebagai
fasilitator pembelajaran, yang mana dalam penerapan pembelajaran dengan model SCL menjadikan setiap siswa untuk lebih aktif dan mampu untuk
bertanggungjawab terhadap proses pembelajarannya sendiri. Model SCL memberikan autonomi, pengelolaan pilihan materi dan pendekatan pembelajaran
yang lebih baik bagi siswa, sehingga karakteristik utama dari SCL adalah input dari siswa, diantaranya dengan materi, cara dan waktu pembelajaran Karsen,
2008. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran SCL adalah model
pembelajaran yang berfokus pada siswapeserta didik sehingga peran pengajar hanya sebagai fasilitator dalam proses belajar. Model pembelajaran SCL,
menjadikan siswa mampu untuk menjadi peserta didik yang aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggungjawab dan memiliki inisiatif untuk
mengenali kebutuhan belajarnya, yang menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab pertanyaannya dan memiliki kemampuan untuk dapat
membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhannya dengan sumber-sumber belajar tanpa harus tergantung dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
14
II. A. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi SCL