25 ditujukan sebagai suatu usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar-
mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang di jembatani oleh teknologi internet. Penerapan model e-learning ini diharapkan dapat memberikan
pilihan solusi yang sangat luas yang mengarah pada peningkatan pengetahuan dan performa Sadiman, 2005.
Berbagai pengertian pembelajaran e-learning yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model e-learning
merupakan kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang memanfaatkan sarana tekonologi berupa media internet, intranet maupun melalui media komputer
lainnya yang memungkinkan tersampainya bahan ajar ke peserta didik untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi yang berupa pertanyaan atau evaluasi
terhadap proses pembelajaran mahasiswa dan juga bimbingan dengan cara langsung synchronous dan tidak langsung asynchronous.
II. B. 2. Ciri-ciri e-Learning
Sukmadinata 2002 menyebutkan ada beberapa ciri dari e-learning, yaitu: 1.
E-learning adalah network, yang memungkinkan informasi selalu mutahir, disimpan, didistribusikan dan dipertukarkan.
2. Informasi yang disampaikan langsung kepada pengguna melalui teknologi
internet. 3.
Difokuskan pada proses belajar secara luas.
Universitas Sumatera Utara
26 Karakteristik e-learning menurut Cisco dalam Asep, 2005 antara lain :
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektonik, yang mana siswa ataupun guru dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah dan tanpa batas. 2.
Memanfaatkan media komputer media digital dan computer network. 3.
Menggunakan bahan pembelajaran yang bersifat mandiri. 4.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat saat
menggunakan dan mengakses komputer. Purbo 2002 menyatakan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan
untuk menjadikan e-learning dapat terlihat menarik, antara lain : 1.
Sederhana, yang mengarah pada kemudahan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi yang ada.
2. Personal, mengarah pada interaksi guru dengan anak didiknya sehingga dapat
diketahui setiap persoalan dan kemajuan dari anak didik tersebut. 3.
Kecepatan, mengarah pada respon bagi setiap keluhan dan kebutuhan peserta didik sehingga perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin.
II. B. 3. Kelebihan dan kekurangan e-Learning
Rotor 1995 mengemukakan bahwa ada beberapa kelebihan dari penerapan e-learning dalam dunia pendidikan, yaitu :
1. Interactivity; Siswa dan pengajar memungkinkan tersedianya komunikasi
lebih banyak dan interaktif baik secara langsung maupun tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara
27 2.
Independency; Mengenai waktu, tempat, pengajar menjadi fleksibel, pembelajaran lebih berorientasi pada siswa siswa lebih banyak aktif. Siswa
dapat mengulang pelajarannya sehingga pemahaman tercapai. Mereka belajar dalam suasana aman tanpa ada rasa malu untuk bertanya.
3. Adaptivity; Mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
4. EnrichmentEnlivenment; Memperkaya pengajaran dengan menggunakan
video, simulasi ataupun animasi. Sedangkan kekurangan dari pemanfaatan e-learning ini adalah:
1. Dalam model belajar e-learning interaksi antara pengajar dan pelajar bahkan
antara pelajar dengan pelajar lain sangat kurang. 2.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial sehingga mendorong tumbuhnya aspek komersil.
3. Proses belajar mengajar cenderung kearah pelatihan.
4. Berubahnya peran pengajar yang semula sebagai menguasai teknik pengajaran
konvensional, kini juga dituntut untuk mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT Information, Communication and Technologi.
5. Kurangnya pengetahuan tentang bahasa komputer serta penggunaan internet
sehingga berpengaruh pada proses belajar.
II. B. 4. Beberapa aspek dari model pembelajaran e-Learning