B. 4. Beberapa aspek dari model pembelajaran e-Learning

27 2. Independency; Mengenai waktu, tempat, pengajar menjadi fleksibel, pembelajaran lebih berorientasi pada siswa siswa lebih banyak aktif. Siswa dapat mengulang pelajarannya sehingga pemahaman tercapai. Mereka belajar dalam suasana aman tanpa ada rasa malu untuk bertanya. 3. Adaptivity; Mudah beradaptasi dengan lingkungannya. 4. EnrichmentEnlivenment; Memperkaya pengajaran dengan menggunakan video, simulasi ataupun animasi. Sedangkan kekurangan dari pemanfaatan e-learning ini adalah: 1. Dalam model belajar e-learning interaksi antara pengajar dan pelajar bahkan antara pelajar dengan pelajar lain sangat kurang. 2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial sehingga mendorong tumbuhnya aspek komersil. 3. Proses belajar mengajar cenderung kearah pelatihan. 4. Berubahnya peran pengajar yang semula sebagai menguasai teknik pengajaran konvensional, kini juga dituntut untuk mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT Information, Communication and Technologi. 5. Kurangnya pengetahuan tentang bahasa komputer serta penggunaan internet sehingga berpengaruh pada proses belajar.

II. B. 4. Beberapa aspek dari model pembelajaran e-Learning

Rogers dalam Mulyana Saepudin, 2006 mengemukakan aspek dari model pembelajaran e-learning, antara lain: Universitas Sumatera Utara 28 1. Relative Advantage Pemanfaatan teknologi informasi menghasilkan komunikasi yang dapat dilakukan antara personal ataupun kelompok secara nyata walaupun yang bersangkutan tidak hadir secara nyata. Selain itu proses belajar-mengajar tidak harus mengeluarkan biaya yang relatif mahal. 2. Compatibility Penerapan teknologi internet tidak bertentangan dengan nilai yang berkembang dalam masyarakat seperti nilai-nilai budaya ataupun norma masyarakat. 3. Complexity Proses belajar-mengajar dengan memanfaatkan teknologi internet tidak terlepas dari peran lembaga kursus komputer dan juga tersedianya buku untuk pengoperasian komputer sehingga dapat menghasilkan proses belajar yang lebih optimal. 4. Triability Teknologi internet menggunakan sarana komputer yang merupakan barang nyata yang dapat dicoba langsung oleh setiap warga belajar bahkan dapat dipelajari oleh siapa saja. 5. Observability Proses kerja komputer adalah proses kerja yang menggunakan teknologi terkini dan hasilnya dapat langsung dilihat. Dengan demikian, setelah pelajar memasukkan data maka komputer akan memproses data yang kita masukkan dan hasilnya akan segera keluar. Universitas Sumatera Utara 29 Oetomao dalam Patmanthara, 2006 menyatakan bahwa pembelajaran melalui internet harus mengandung beberapa unsur, antara lain : 1. Silabus berbasis web, siswa dapat mengetahui dengan pasti kurikulum yang akan diikuti selama masa pendidikannya. 2. E-mail, siswa dapat berkonsultasi secara elektronik dengan guru atau dosen. 3. Diskusi beralur, fasilitasnya melengkapi diskusi kelas biasa dengan model debat online yang hidup dan dapat dijalankan dengan teknologi. 4. Diskusi elektronik, peserta didik seakan dapat hadir untuk mengunjungi masing-masing peserta untuk memberikan pekerjaan rumah PR atau bahan diskusi untuk topik yang menarik. 5. Bahan ajar secara online, mengarah pada digitalisasi dari materi ajar yang disusun oleh pendidikan. 6. Buku nilai secara online, untuk melihat hasil belajar dan evaluasi pribadi atas prestasi. 7. Ujian berbasis komputer, dimungkinkan untuk diakses oleh para siswa bilamana telah menyelesaikan pemahaman terhadap materi dari suatu topik atau mata pelajaran yang telah ditekuninya. Beberapa potensi dari penerapan e-learning dalam pembelajaran antara lain: memberikan peluang bagi siswa untuk dapat berinteraksi dengan guru dan sesama temannya. Komunikasi dengan guru mengarah bahwa siswa dapat bertanya langsung kepada gurunya tentang materi tertentu dan pertanyaan beserta jawaban yang diberikan guru atau dosen dapat dibaca oleh siswa yang lain. Sedangkan untuk guru sendiri potensi utama dari e-learning ini membantu guru Universitas Sumatera Utara 30 melihat perkembangan siswanya secara pribadi yang meliputi guru dapat mengetahui tentang topik apa yang dipelajari siswanya sampai berapa skor nilai yang berhasil diperoleh siswanya dalam mengerjakan soal tes setelah memahami suatu materi Koesnanda, 2003

II. C. Mahasiswa