35
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam mengumpulkan data, analisa data dan pengambilan
kesimpulan penelitian serta dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000.
Sesuai dengan permasalahan penelitian yang tertulis di bab pendahuluan yaitu ingin mendapatkan gambaran student centered learning SCL, maka
penelitian ini akan menggunakan pendekatan deskriptif. Hadi 2000 menyatakan bahwa metode deskriptif merupakan metode
yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik, akurat, fakta, karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Seiring dengan
hal tersebut, Arianto 1998 menyatakan bahwa pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian yang non hipotesis sehingga dalam langkah
penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena.
Bab ini akan membahas mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, metode data dan metode
analisa data.
III. A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah student centered learning SCL.
Universitas Sumatera Utara
36
III. B. Definisi Operasional
SCL adalah pembelajaran yang peserta didiksiswa aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, bertanggungjawab serta memiliki inisiatif untuk
mengenali kebutuhan belajarnya, mampu untuk menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab pertanyaannya dan memiliki kemampuan untuk
dapat membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhannya dengan sumber belajar, untuk batas-batas tertentu peserta didik
dapat memilih sendiri apa yang akan dipelajarinya. SCL pada mahasiswa menuju proses pembelajaran e-learning, dalam
penerapannya siswa dituntut untuk mandiri, berani belajar sendiri untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan melalui media internet atau media lainnya
tanpa tergantung sepenuhnya kepada pengajar. SCL pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara menuju proses
pembelajaran e-learning diungkap dengan menggunakan skala SCL yang disusun peneliti berdasarkan beberapa karakteristik dari pembelajaran SCL yang
dikemukakan oleh Karsen dalam Rosa, 2008, yaitu: 1.
Pengajar berperan sebagai penunjang, dalam hal ini bertugas sebagai perantara pembelajaran yang membantu mengarahkan siswa, dan apabila
perlu ikut membantu siswa dalam mengembangkan materi yang ada. 2.
Pengajar berwawasan luas dan bersifat terbuka terhadap masukan dan kritikan membangun dari siswanya.
3. Pengajar menggunakan cara penyampaian materi yang dianggap sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Dalam hal ini tidak menutup
Universitas Sumatera Utara
37 kemungkinan seorang pengajar menggunakan cara pengajaran yang
berbeda untuk setiap kelas. 4.
Siswa merupakan tokoh utama dalam pembelajaran yang memiliki wewenang untuk menentukan apa saja yang akan dipelajarinya terkait
dengan materi yang ada, termaksud cara penyampaiannya. 5.
Siswa merupakan anggota aktif dalam proses pembelajaran yang senantiasa memberikan gagasan, baik saran maupun kritik. Mereka bukan
hanya menerima materi dari pengajar melainkan dapat ikut serta dalam merumuskan, mengembangkan dan memproses materi pelajaran.
6. Siswa mampu untuk mengembangkan materi pembelajaran secara mandiri,
dimana saja dan kapan saja, bukan hanya di kelas atau di tempat pengajar berada.
7. Siswa mampu untuk merumuskan harapan mereka terhadap proses
pembelajaran dan mengukur kinerja mereka sendiri. 8.
Siswa saling berkolaborasi satu sama lain. 9.
Siswa memantau pembelajarannya sendiri, sehingga mampu untuk merumuskan strategi pembelajaran yang tepat untuk hasil yang optimal.
10. Siswa termotivasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkannya
sendiri. 11.
Siswa memilih anggota kelompoknya sendiri dan menentukan bagaimana cara bekerja dalam kelompoknya.
Universitas Sumatera Utara
38 12.
Materi pembelajaran bersifat sebagai arahan bukan patokan pembelajaran, sehingga pengajar dan siswa tidak terpaku pada materi yang ada, namun
kreatif untuk mengembangkannya secara berkelanjutan. 13.
Pembelajaran adalah proses pencarian ilmu pengetahuan secara aktif atau proses perumusan ilmu bukan proses penangkapan ilmu semata.
14. Siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran
pribadi yang dilaluinya. Hubungan timbal balik antara siswa dengan komponen-komponen lain penyusun proses pembelajaran yang tercipta
pada beberapa aktivitas, seperti skilled instructor, online curiculum, online asessment, communities, optimal textbook, projek and case studies,
instruction multimedia, simulation, remote lab, hand-on skill exams, hand- on lab.
Semakin tinggi skor SCL yang dicapai Mahasiswa, maka semakin siap mahasiswa tersebut menuju e-learning. Sebaliknya, semakin rendah skor SCL
yang dicapai mahasiswa, maka mahasiswa belum siap untuk pembelajaran e- learning.
III. C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel III. C. 1. Populasi dan Sampel