C. 2. Pedoman Wawancara C. 3. Lembar Observasi D. Responden D. 1. Prosedur Pengambilan Responden D. 2. Jumlah Responden

45 Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus akurat, faktual sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai tetek bengek yang tidak relevan Poerwandari, 2001.

III. C. Alat Bantu Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu pengumpul data, seperti:

III. C. 1 Tape Recorder Alat Perekam

Suatu wawancara tidak bijaksana jika hanya mengandalkan ingatan saja, karena indera manusia terbatas, yang memungkinkan peneliti untuk melewatkan hal-hal yang tidak terseleksi oleh indera yang mendukung penelitian. Menurut Poerwandari 2001, sedapat mungkin suatu wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya secara verbatim kata demi kata. Peneliti tidak perlu sibuk untuk mencatat jalannya pembicaraan dengan menggunakan tape recorder. Peneliti dapat berfokus kepada topik pembicaraan, sehingga memungkinkan peneliti juga untuk melakukan observasi yang dapat menambah data atau hal-hal yang mendukung sesuai dengan tujuan penelitian.

III. C. 2. Pedoman Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat semi struktur untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang dibicarakan, sekaligus Universitas Sumatera Utara 46 menjadi daftar pengecek checklist tentang aspek yang telah dan yang belum dibicarakan. Pedoman wawancara berupa open ended question, disusun berdasarkan teori-teori dalam Bab II. Pada pelaksanaannya, pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku. Tidak tertutup kemungkinan bagi peneliti untuk menanyakan hal-hal di luar pedoman wawancara, supaya data yang dihasilkan lebih lengkap dan bervariasi.

III. C. 3. Lembar Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan proses wawancara. Hal-hal yang yang terjadi selama berlangsungnya penelitian dicatat dalam lembar observasi. Catatan observasi ini akan memudahkan peneliti dalam mendapatkan dan mengingat garis besar yang terjadi selama proses wawancara serta memperkuat makna. III. D. Responden III. D. 1. Prosedur Pengambilan Responden Untuk mendapatkan responden sesuai dengan karakteristik responden, peneliti menggunakan prosedur snowball sampling, yaitu pengambilan responden yang bisa bertambah dalam dan selama proses penelitian berlangsung Alsa, 2004. Peneliti bertanya kepada subjek penelitian yang telah diwawancarai, siapa kira-kira yang direkomendasikannya untuk diwawancarai lagi, yang berkenaan dengan topik penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 47

III. D. 2. Jumlah Responden

Responden dalam penelitian kualitatif tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Pada dasarnya, jumlah responden dalam penelitian kualitatif tidak ditentukan secara tegas di awal penelitian Sarantakos dalam Poerwandari, 2001. Pada penelitian ini, jumlah responden yang direncanakan adalah sebanyak 3 orang dengan pertimbangan tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang proses pengambilan keputusan berhenti menggunakan narkoba, responden adalah pecandu narkoba, waktu dan sumber daya yang ada terbatas.

III. D. 3. Karakteristik Responden