45 Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian
yang diamati tersebut. Deskripsi harus akurat, faktual sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai tetek bengek yang tidak relevan Poerwandari, 2001.
III. C. Alat Bantu Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu pengumpul data, seperti:
III. C. 1 Tape Recorder Alat Perekam
Suatu wawancara tidak bijaksana jika hanya mengandalkan ingatan saja, karena indera manusia terbatas, yang memungkinkan peneliti untuk melewatkan
hal-hal yang tidak terseleksi oleh indera yang mendukung penelitian. Menurut Poerwandari 2001, sedapat mungkin suatu wawancara perlu direkam dan dibuat
transkripnya secara verbatim kata demi kata. Peneliti tidak perlu sibuk untuk mencatat jalannya pembicaraan dengan
menggunakan tape recorder. Peneliti dapat berfokus kepada topik pembicaraan, sehingga memungkinkan peneliti juga untuk melakukan observasi yang dapat
menambah data atau hal-hal yang mendukung sesuai dengan tujuan penelitian.
III. C. 2. Pedoman Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat semi struktur untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang dibicarakan, sekaligus
Universitas Sumatera Utara
46 menjadi daftar pengecek checklist tentang aspek yang telah dan yang belum
dibicarakan. Pedoman wawancara berupa open ended question, disusun berdasarkan
teori-teori dalam Bab II. Pada pelaksanaannya, pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku. Tidak tertutup kemungkinan bagi peneliti untuk
menanyakan hal-hal di luar pedoman wawancara, supaya data yang dihasilkan lebih lengkap dan bervariasi.
III. C. 3. Lembar Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan proses wawancara. Hal-hal yang yang terjadi selama berlangsungnya penelitian dicatat dalam lembar observasi.
Catatan observasi ini akan memudahkan peneliti dalam mendapatkan dan mengingat garis besar yang terjadi selama proses wawancara serta memperkuat
makna.
III. D. Responden III. D. 1. Prosedur Pengambilan Responden
Untuk mendapatkan responden sesuai dengan karakteristik responden, peneliti menggunakan prosedur snowball sampling, yaitu pengambilan responden
yang bisa bertambah dalam dan selama proses penelitian berlangsung Alsa, 2004. Peneliti bertanya kepada subjek penelitian yang telah diwawancarai, siapa
kira-kira yang direkomendasikannya untuk diwawancarai lagi, yang berkenaan
dengan topik penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
47
III. D. 2. Jumlah Responden
Responden dalam penelitian kualitatif tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian.
Pada dasarnya, jumlah responden dalam penelitian kualitatif tidak ditentukan secara tegas di awal penelitian Sarantakos dalam Poerwandari, 2001. Pada
penelitian ini, jumlah responden yang direncanakan adalah sebanyak 3 orang dengan pertimbangan tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk
mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang proses pengambilan keputusan berhenti menggunakan narkoba, responden adalah pecandu narkoba, waktu dan
sumber daya yang ada terbatas.
III. D. 3. Karakteristik Responden