B. 2. Jenis-jenis Narkoba LANDASAN TEORI

26 a. Keinginan yang tidak tertahankan an over powering desire terhadap zat yang dimaksud, dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk memperolehnya. b. Kecenderungan untuk menambah takaran sesuai dengan toleransi tubuh. c. Ketergantungan psikologis, yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan menimbulkan gejala-gejala kejiwaan seperti kegelisahan, kecemasan, depresi, dan sejenisnya. d. Ketergantungan fisik, yaitu apabila pemakaian zat dihentikan akan menimbulkan gejal fisik yang dinamakan gejala putus zat withdrawal symptoms .

II. B. 2. Jenis-jenis Narkoba

Setiap jenis narkoba menimbulkan efek yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan zat-zat yang terkandung di dalamnya memiliki efek samping yang berbeda-beda. Tidak ada jenis narkoba yang aman bagi tubuh. Penggunaan narkoba adalah berbahaya dan merusak kesehatan, baik secara jasmani maupun mental-emosional dan sosial. Pengaruh yang ditimbulkan narkoba berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, halusinasi, rangsangan semangat dan timbulnya khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi penggunanya. Menurut Badan Narkoba Nasional 2004, jenis narkoba yang tergolong narkotika, diantaranya: a. Heroin Ini merupakan narkoba yang sangat cepat menimbulkan ketergantungan. Sangat mudah membuat individu yang menggunakannya kecanduan, karena Universitas Sumatera Utara 27 efeknya sangat kuat. Heroin mempunyai kekuatan dua kali lebih kuat dari morfin. Cara penggunaannya berupa suntikan, dihirup dan dimakan. Biasanya jenis ini ditemukan dalam bentuk pil, bubuk putih dengan rasa pahit dan cairan. Jenis narkoba ini dapat menimbulkan rasa ngantuk, lesu, jalan ngambang dan penampilan “dungu”. b. Ganja Dikenal dengan nama marijuana, gelek, cimeng, budha stick, dan marijane. Narkoba jenis ini menimbulkan ketergantungan psikis, terutama bagi mereka yang telah rutin menggunakannya. Biasanya bentuknya berupa daun kering, cairan yang lengket dan minyak. Pemakaian ganja dapat menurunkan kemampuan motorik, bingung, kehilangan konsentrasi dan penurunan motivasi. Efek yang ditimbulkan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan pada daerah pernafasan, sistem peredaran darah dan kanker. Cara pemakaiannya dengan dihisap seperti rokok. c. Hashisu Jenis ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam, bahkan ada yang juga bubuk. Hashisu memiliki efek sepuluh kali lebih besar dari marijuana. Zat yang terkandung di dalamnya dapat menimbulkan efek psikologis. Hashisu diperoleh dari daun-daun dan pucuk bunga tanaman Cannabis Sativa dan Cannabis Indica. Psikotropika merupakan zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku disertai timbulnya halusinasi, ilusi dan gangguan cara berfikir. Narkoba jenis ini Universitas Sumatera Utara 28 dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi bagi para pemakainya. Menurut Badan Narkoba Nasional 2004, narkoba yang tergolong psikotropika, diantaranya adalah : a. Ecstacy Ini merupakan salah satu obat bius yang dibuat secara illegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul yang berwarna-warni. Jenis ini dikenal dengan nama Inex, XTC, Black heart, Huge drug, yuppie drug, dan essence. Cara menggunakannya ditelan secara langsung. Efeknya, peningkatan detak jantung, tekanan darah meningkat, hilangnya kontrol dan peningkatan rasa percaya diri. b. Shabu–shabu Nama aslinya adalah methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Jenisnya antara lain gold river, coconut, dan kristal. Tidak berwarna ataupun berbau. Obat ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap syaraf. Pemakai obat ini akan selalu bergantung pada obat bius ini dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian. Efek yang dihasilkan adalah kehilangan berat badan, sering halusinasi, mengalami kerusakan pada organ tubuh, seperti pada liver dan lambung. c. Obat Penenang Obat ini meliputi Pil koplo, Nipam, Valium, obat tidur. Bentuknya berupa tablet yang berwarna-warni. Penggunaan obat ini akan memperlambat respon Universitas Sumatera Utara 29 fisik, mental, dan emosi. Bila penggunaan dicampurkan dengan alkohol akan menghasilkan kematian. Zat aditif lainnya yang tergolong narkoba adalah: a. Alkohol Jenis ini dapat memperlambat kerja sistem syaraf pusat, memperlambat refleks motorik, menekan pernafasan, denyut jantung dan mengganggu penalaran dan penilaian. b. Zat yang mudah menguap Zat ini akan menimbulkan perasaan senang yang berlebihan, puyeng, penurunan kesadaran dan gangguan penglihatan. Selain itu akan mengacaukan kesadaran dan emosi pengguna. Gangguan kesehatan yang sering ditimbulkan adalah ginjal, lever, paru-paru, dan merusak otak. c. Zat yang menimbulkan halusinasi Zat ini bekerja pada sistem saraf pusat untuk mengacaukan kesadaran dan emosi pengguna. Individu yang mengkonsumsi zat ini akan merasakan senang dan sejahtera karena perubahan pada proses berfikir dan menghilangkan kontrol. Meskipun jenis-jenis narkoba sangat banyak, tapi satu hal yang pasti bahwa setiap jenis tersebut akan menimbulkan adiksi atau ketergantungan. Hal ini disebabkan karena setiap jenis narkoba mengandung suatu zat yang menimbulkan psychoactive effects. Universitas Sumatera Utara 30

II. B. 3. Kecanduan Narkoba