Efisiensi Thermal dengan Bahan Bakar Solar
83 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi
putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal brake untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini:
Tabel 4.39 Hasil perhitungan Efisiensi thermal brake untuk bahan bakar solar + nusafuel 20 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt
Putaran Daya rata-
rata mf
CV ηb
700 0.12
0.2025 62348.40
3.45 800
0.19 0.2424
62348.40 4.68
900 0.29
0.3320 62348.40
5.25 1000
0.46 0.4416
62348.40 6.19
1100 0.57
0.4847 62348.40
7.03 1200
0.64 0.5179
62348.40 7.39
Untuk beban 800 watt Putaran : 700 rpm
Daya : 0,25 Kw
η
b
=
3600 =
3600 = 0,0940 = 9,40
Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal brake untuk setiap
kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.40 Hasil perhitungan Efisiensi thermal brake untuk bahan bakar solar +
nusafuel 20 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt
Putaran Daya rata-
rata mf
CV ηb
700 0.25
0.1594 62348.40
9.40 800
0.38 0.3187
62348.40 7.18
900 0.52
0.3419 62348.40
9.11
84 1000
0.70 0.3917
62348.40 10.62
1100 0.90
0.6076 62348.40
8.80 1200
1.00 0.6840
62348.40 8.71
Perbandingan harga Efisiensi Thermal untuk masing-masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.7 Grafik Efisiensi Thermal vs Putaran Untuk Beban 400 Watt Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi thermal maka didapat, pada
pembebanan konstan 400 Watt, efisiensi thermal brake terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + nusafuel 20 pada putaran
mesin 700 rpm yaitu sebesar 3,45 . Sedangkan efisiensi termal brake tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar murni pada
putaran mesin 900 rpm yaitu sebesar 9,41 . Semakin besar nilai laju aliran bahan bakarnya, semakin kecil efisiensi
thermalnya. Kenaikkan putaran mesin pada beban konstan cenderung
meningkatkan efisiensi thermal brake.
85 Gambar 4.8 Grafik Efisiensi Thermal vs Putaran Untuk Beban 800 Watt
Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi thermal maka didapat, pada pembebanan konstan 800 Watt, efisiensi thermal brake terendah terjadi pada
pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + nusafuel 5 pada putaran mesin 700 rpm yaitu sebesar 3,00 . Sedangkan efisiensi termal tertinggi terjadi
pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar murni pada putaran mesin 800 rpm yaitu sebesar 11,96 .
Dari grafik diatas, pada pembebanan konstan 400 Watt dan 800 Watt kita dapat lihat bahwa efisiensi thermal dari mesin semakin menurun untuk
seluruh campuran solar + nusafuel. Efisiensi thermal dari bahan bakar sangat tergantung terhadap nilai kalor bahan bakarnya. Semakin besar nilai kalor bahan
bakarnya, semakin kecil efisiensi thermalnya.