Daya yang dihasilkan menggunakan solar + Nusafuel 15 Daya yang dihasilkan menggunakan solar + Nusafuel 20

56 114,93 = T = 1,57 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.15 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar + nusafuel 10 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran rpm Daya rata-rata Torsi 400 700 114,93 1,57 800 232,69 2,78 900 324,35 3,44 1000 417,80 3,99 1100 546,83 4,75 1200 610,74 4,86 Untuk beban 800 Watt n =700 rpm P = 171,39 Watt 171,79 = T = 2,34 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.16 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar + nusafuel 10 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran rpm Daya rata-rata Torsi 800 700 171,79 2,34 800 431,42 5,15 900 578,46 6,14 1000 736,10 7,03 1100 920,85 8,00 1200 1013,06 8,07 57 4.2.4 Torsi yang dihasilkan menggunakan solar + nusafuel 15 Untuk beban 400 Watt n =700 rpm P = 121,11 Watt 121,11 = T = 1,65 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.17 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar + nusafuel 15 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran rpm Daya rata-rata Torsi 400 700 121,11 1,65 800 224,32 2,68 900 284,46 3,02 1000 406,74 3,89 1100 548,86 4,77 1200 653,37 5,20 Untuk beban 800 Watt n =700 rpm P = 161,90 Watt 161,90 = T = 2,21 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: 58 Tabel 4.18 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar + nusafuel 15 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran rpm Daya rata-rata Torsi 800 700 161,90 2,21 800 391,78 4,68 900 518,95 5,51 1000 709,36 6,78 1100 866,90 7,53 1200 1031,02 8,21 4.2.5 Torsi yang dihasilkan menggunakan solar + nusafuel 20 Untuk beban 400 Watt n =700 rpm P = 117,38 Watt 117,38 = T = 1,60 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.19 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar + nusafuel 20 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran rpm Daya rata-rata Torsi 400 700 117,38 1,60 800 190,53 2,28 900 292,85 3,11 1000 459,45 4,39 1100 572,74 4,97 1200 643,21 5,12 Untuk beban 800 Watt n =700 rpm P = 251,61 Watt 59 251,61 = T = 3,43 N.m Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan torsi untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.20 Hasil perhitungan torsi untuk bahan bakar solar + nusafuel 20 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran rpm Daya rata-rata Torsi 800 700 251,61 3,43 800 384,26 4,59 900 523,09 5,55 1000 698,94 6,68 1100 897,74 7,80 1200 1000,33 7,96 Perbandingan harga Torsi untuk masing-masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 dibawah ini : Gambar 4.3 Grafik Torsi vs Putaran Untuk Beban 400 Watt 60 Berdasarkan hasil pengujian maka didapat pada pembebanan konstan 400 Watt, torsi terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar + Nusafuel 5 pada putaran mesin 700 rpm yaitu 1,34 Nm. Sedangkan torsi tertinggi mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar murni pada putaran mesin 1200 rpm yaitu sebesar 5,46 Nm. Gambar 4.4 Grafik Torsi vs Putaran Untuk Beban 800 Watt Berdasarkan hasil pengujian maka didapat pada pembebanan konstan 800 Watt, torsi terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar + Nusafuel 5 pada putaran mesin 700 rpm yaitu 1,32 Nm. Sedangkan torsi tertinggi mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar Solar murni pada putaran mesin 1200 rpm yaitu sebesar 8,69 Nm. Dari grafik diatas, pada pembebanan konstan 400 Watt dan 800 Watt kita dapat lihat bahwa torsi yang dihasilkan mesin semakin meningkat untuk seluruh campuran solar + nusafuel untuk putaran 1000 rpm - 1100 rpm. Namun untuk putaran dibawah 1000 rpm, torsi yang dihasilkan untuk seluruh campuran solar + nusafuel semakin menurun. Besar kecil torsi mesin bergantung pada besar kecil daya dan putaran mesin. Semakin besar daya mesin maka torsi semakin besar, demikian sebaliknya. Namun, besar kecil torsi berbanding terbalik dengan 61 putaran mesin. Semakin besar putaran mesin maka torsi semakin kecil, demkian sebaliknya.

4.3 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Konsumsi bahan bakar spesifik spesific fuel consumption, sfc dari masing-masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dihitung menggunakan persamaan berikut : SFC = ………………………… 4.4 Dengan : SFC = konsumsi bahan bakar spesifik gkW.h mf = laju aliran bahan bakar kgjam P B = daya w

4.3.1 Perhitungan SFC dengan B.Bakar Solar

Untuk beban 400 Watt Putaran : 700 rpm m f = x 3600 = x 3600 = 0,1181 kgjam Maka : SFC = = = 1065.736 gkW.h