Perhitungan SFC dengan B.Bakar Solar + nusafuel 5

71 = x 3600 + x 3600 = 0,0424 + 0,1601 = 0,2025 kgjam Maka : SFC = = = 1725.386 gkW.h Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.29 Hasil perhitungan SFC untuk bahan bakar solar + nusafuel 20 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Daya Volume ml Volume Nusafuel Volume Solar mf Solar mf Nusafuel mf total SFC 117.38 20.33 4.07 16.26 0.1601 0.0424 0.2025 1725.386 190.53 24.33 4.87 19.46 0.1916 0.0508 0.2424 1272.053 292.85 33.33 6.67 26.66 0.2624 0.0696 0.3320 1133.686 459.45 44.33 8.87 35.46 0.3490 0.0926 0.4416 961.055 572.74 48.67 9.73 38.94 0.3831 0.1016 0.4847 846.323 643.21 52.00 10.40 41.60 0.4093 0.1086 0.5179 805.216 Untuk beban 800 Watt Putaran : 700 rpm Volume Nusafuel = 20 x Volume = 20 x 16 ml total = 3,20 ml Volume solar = 90 x Volume = 80 x 16 ml total 72 = 12,80 ml m f Total = m f nusafuel + m f = solar x 3600 + x 3600 = x 3600 + x 3600 = 0.0334 + 0.1260 = 0.1594 kgjam Maka : SFC = = = 633.370 gkW.h Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.30 Hasil perhitungan SFC untuk bahan bakar solar + nusafuel 20 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Daya Volume ml Volume Nusafuel Volume Solar mf Solar mf Nusafuel mf total SFC 251.61 16.00 3.20 12.80 0.1260 0.0334 0.1594 633.370 384.26 32.00 6.40 25.60 0.2519 0.0668 0.3187 829.431 523.09 34.33 6.87 27.46 0.2703 0.0717 0.3420 653.753 698.94 39.33 7.87 31.46 0.3096 0.0821 0.3918 560.506 897.74 61.00 12.20 48.80 0.4802 0.1274 0.6076 676.764 1000.33 68.67 13.73 54.94 0.5405 0.1434 0.6839 683.694 73 Perbandingan harga SFC untuk masing-masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.5 Grafik SFC vs Putaran Untuk Beban 400 Watt Berdasarkan hasil perhitungan Sfc maka didapat pada pembebanan konstan 400 Watt, Sfc terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar murni pada putaran mesin 900 rpm yaitu 701,915 grkWh. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + nusafuel 20 pada putaran mesin 700 rpm sebesar 1725,386 grkWh. Dari grafik diatas, pada pembebanan konstan 400 Watt kita dapat lihat bahwa SFC dari mesin semakin meningkat untuk seluruh campuran solar + nusafuel untuk putaran 700 rpm - 1000 rpm. Namun untuk putaran diatas 1000 rpm, SFC dari mesin untuk seluruh campuran solar + nusafuel semakin menurun. Besar Sfc sangat dipengaruhi oleh besar kecil nilai laju aliran bahan bakar. Semakin besar nilai laju aliran bahan bakar, semakin besar pula konsumsi bahan bakar spesifiknya. 74 Gambar 4.6 Grafik SFC vs Putaran Untuk Beban 800 Watt Berdasarkan hasil perhitungan Sfc maka didapat pada pembebanan konstan 800 Watt, Sfc terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + nusafuel 15 pada putaran mesin 1000 rpm yaitu 513,280 grkWh. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + nusafuel 5 pada putaran mesin 700 rpm sebesar 2249,845 grkWh. Dari grafk diatas, untuk pembebanan konstan 800 watt nilai SFC lebih konstan saat menggunakan bahan bakar solar + nusafuel 20.

4.4 Efisiensi Thermal

Efisiensi termal η b Efisiensi thermal dari masing-masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dapat dihitung menggunakan persamaan berikut : merupakan perbandingan antara daya keluaran aktual terhadap laju panas rata–rata yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. η b = 3600………………… 4.5 75 dimana : η b LHV : nilai kalor bahan bakar bawah bahan bakar kjkg : efisiensi thermal 0.97 : Efisiensi perbakaran diasumsikan 97

4.4.1 Efisiensi Thermal dengan Bahan Bakar Solar

Untuk beban 400 Watt LHV solar = 56174,92 kjkg Untuk perhitungan Efisiensi thermal, daya yang dipakai dalam hitungan bukan daya yang ditentukan sebagai beban melainkan daya yang didapat dari perkalian Volt dan arus yang dihasilkan oleh generator tersebut. Untuk tiap-tiap rpm, daya dihasilkan berbeda-beda . Untuk nilai ṁ f pada variasi putaran yang lain juga dapat dilihat pada perhitungan nilai ṁ f pada masing-masing variasi putarannya. Untuk nilai kalor bawah bahan bakar LHV untuk masing-masing bahan bakar dapat dilihat pada lampiran hasil pengujian menggunakan bom kalorimeter. Putaran : 700 rpm Daya : 0,11 Kw η b = 3600 = 3600 = 0,0620 = 6,20 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: 76 Tabel 4.31 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakar solar murni pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Putaran Daya rata-rata mf CV ηb 700 0.11 0.1181 56174.92 6.20 800 0.23 0.1902 56174.92 7.83 900 0.31 0.2165 56174.92 9.41 1000 0.41 0.3149 56174.92 8.59 1100 0.46 0.4723 56174.92 6.50 1200 0.69 0.5740 56174.92 7.90 Untuk beban 800 watt Putaran : 700 rpm Daya : 0,17 Kw η b = 3600 = 3600 = 0,0573 = 5,273 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.32 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakar solar murni pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Putaran Daya rata-rata mf CV ηb 700 0.17 0.1902 56174.92 5.73 800 0.43 0.2394 56174.92 11.96 900 0.52 0.3050 56174.92 11.23 1000 0.66 0.3969 56174.92 11.01 1100 0.77 0.5018 56174.92 10.10 1200 1.09 0.6822 56174.92 10.57 77 4.4.2 Efisiensi Thermal dengan Bahan Bakar Solar + Nusafuel 5 Untuk beban 400 Watt LHV solar + nusafuel 5 = 54995,44 kjkg Untuk perhitungan Efisiensi thermal, daya yang dipakai dalam hitungan bukan daya yang ditentukan sebagai beban melainkan daya yang didapat dari perkalian Volt dan arus yang dihasilkan oleh generator tersebut. Untuk tiap-tiap rpm, daya dihasilkan berbeda-beda . Untuk nilai ṁ f pada variasi putaran yang lain juga dapat dilihat pada perhitungan nilai ṁ f Putaran : 700 rpm pada masing-masing variasi putarannya. Untuk nilai kalor bawah bahan bakar LHV untuk masing-masing bahan bakar dapat dilihat pada lampiran hasil pengujian menggunakan bom kalorimeter. Daya : 0,10 Kw η b = 3600 = 3600 = 0,0467= 4,67 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.33 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakar solar + nusafuel 5 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt putaran Daya rata- rata mf CV ηb 700 0.10 0.1415 54995.44 4.67 800 0.22 0.2665 54995.44 5.57 900 0.28 0.3158 54995.44 6.06 1000 0.41 0.4705 54995.44 5.93 1100 0.56 0.5132 54995.44 7.31 1200 0.64 0.5626 54995.44 7.70 78 Untuk beban 800 watt Putaran : 700 rpm Daya : 0,10 Kw η b = 3600 = 3600 = 0,030 = 3,00 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.34 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakar solar + nusafuel 5 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt putaran Daya rata- rata mf CV ηb 700 0.10 0.2171 54995.44 3.00 800 0.43 0.2566 54995.44 11.26 900 0.51 0.3060 54995.44 11.27 1000 0.73 0.4277 54995.44 11.59 1100 0.93 0.5461 54995.44 11.47 1200 1.04 0.6745 54995.44 10.44 4.4.3 Efisiensi Thermal dengan Bahan Bakar Solar + Nusafuel 10 Untuk beban 400 Watt LHV solar + nusafuel 10 = 55142,50 kjkg Untuk perhitungan Efisiensi thermal, daya yang dipakai dalam hitungan bukan daya yang ditentukan sebagai beban melainkan daya yang didapat dari perkalian Volt dan arus yang dihasilkan oleh generator tersebut. Untuk tiap-tiap rpm, daya dihasilkan berbeda-beda . Untuk nilai ṁ f pada variasi putaran yang lain juga dapat dilihat pada perhitungan nilai ṁ f pada masing-masing variasi putarannya. Untuk nilai kalor bawah bahan bakar LHV untuk masing-masing 79 bahan bakar dapat dilihat pada lampiran hasil pengujian menggunakan bom kalorimeter. Putaran : 700 rpm Daya : 0,11 Kw η b = 3600 = 3600 = 0,0460 = 4,60 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.35 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakar solar + nusafuel 10 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Putaran Daya rata- rata Mf CV ηb 700 0.11 0.1683 55142.50 4.60 800 0.23 0.2937 55142.50 5.33 900 0.32 0.3564 55142.50 6.13 1000 0.42 0.4818 55142.50 5.84 1100 0.55 0.4884 55142.50 7.54 1200 0.61 0.5445 55142.50 7.55 Untuk beban 800 watt Putaran : 700 rpm Daya : 0,17 Kw η b = 3600 = 3600 = 0,0531 = 5,31 80 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.36 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakar solar + nusafuel 10 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Putaran Daya rata- rata mf CV ηb 700 0.17 0.2178 55142.50 5.31 800 0.43 0.3003 55142.50 9.67 900 0.58 0.3663 55142.50 10.63 1000 0.74 0.4422 55142.50 11.20 1100 0.92 0.5577 55142.50 11.11 1200 1.01 0.6468 55142.50 10.54 4.4.4 Efisiensi Thermal dengan Bahan Bakar Solar + Nusafuel 15 Untuk beban 400 Watt LHV solar + nusafuel 15 = 60877,81 kjkg Untuk perhitungan Efisiensi thermal, daya yang dipakai dalam hitungan bukan daya yang ditentukan sebagai beban melainkan daya yang didapat dari perkalian Volt dan arus yang dihasilkan oleh generator tersebut. Untuk tiap-tiap rpm, daya dihasilkan berbeda-beda . Untuk nilai ṁ f pada variasi putaran yang lain juga dapat dilihat pada perhitungan nilai ṁ f pada masing-masing variasi putarannya. Untuk nilai kalor bawah bahan bakar LHV untuk masing-masing bahan bakar dapat dilihat pada lampiran hasil pengujian menggunakan bom kalorimeter. Putaran : 700 rpm Daya : 0,12 Kw η b = 3600 = 3600 81 = 0,0385 = 3,85 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.37 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakar solar + nusafuel 15 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Putaran Daya rata- rata mf CV ηb 700 0.12 0.1920 60877.81 3.85 800 0.22 0.2913 60877.81 4.69 900 0.28 0.3343 60877.81 5.19 1000 0.41 0.4071 60877.81 6.09 1100 0.55 0.4733 60877.81 7.07 1200 0.65 0.5726 60877.81 6.96 Untuk beban 800 watt Putaran : 700 rpm Daya : 0,16 Kw η b = 3600 = 3600 = 0,0473 = 4,73 Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: 82 Tabel 4.38 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakar solar + nusafuel 15 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Putaran Daya rata- rata mf CV ηb 700 0.16 0.2085 60877.81 4.73 800 0.39 0.2681 60877.81 8.91 900 0.52 0.3078 60877.81 10.28 1000 0.71 0.3641 60877.81 11.88 1100 0.87 0.5891 60877.81 8.97 1200 1.03 0.6884 60877.81 9.13 4.4.5 Efisiensi Thermal dengan Bahan Bakar Solar + Nusafuel 20