Perhitungan AFR dengan B.Bakar Solar + nusafuel 10

100 Tabel 4.49 Hasil perhitungan AFR untuk bahan bakar solar + nusafuel 20 pada variasi putaran dan beban tetap 400 Watt Beban Watt Putaran RPM AFR 400 700 35.547 0,2025 175.523 800 35.547 0,2423 146.670 900 35.547 0,3320 107.069 1000 35.547 0,4415 80.503 1100 35.547 0,4848 73.335 1200 35.547 0,5179 68.634 Untuk beban 800 Watt Putaran 700 rpm ṁf = 0,1594 kgjam V d = π4 B 2 = π4 75 x 10 . S -3 2 8 x 10 -2 = 35,3 x 10 -5 m 3 m P 3 i R = 0,287 kJkg.K = 85 kPa T i = 333 K 101 Maka: Sehingga: Dengan cara perhitungan yang sama untuk bahan bakar solar dan variasi putaran mesin, maka hasil perhitungan AFR untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.50 Hasil perhitungan AFR untuk bahan bakar solar + nusafuel 20 pada variasi putaran dan beban tetap 800 Watt Beban Watt Putaran RPM AFR 800 700 35.547 0,1594 223.061 800 35.547 0,3187 111.530 900 35.547 0,3419 103.951 1000 35.547 0,3917 90.736 1100 35.547 0,6076 58.508 1200 35.547 0,6840 51.975 Perbandingan harga AFR dan Putaran untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi bahan bakar dan beban tetap 400 Watt dapat dilihat pada gambar berikut: 102 Gambar 4.9 Grafik AFR vs Putaran rpm pada beban tetap 400 Watt Berdasarkan hasil perhitungan dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat bahwa AFR terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar murni pada putaran mesin 1200 rpm yaitu sebesar 61,928. Sedangkan AFR tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar murni pada putaran mesin 700 rpm yaitu sebesar 301,041. Besar nilai AFR yang dihasilkan tiap bahan bakar tergantung dari besar laju aliran bahan bakar pada mesin sehingga semakin boros mesin maka AFR semakin rendah. Perbandingan harga AFR dan Putaran untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi bahan bakar dan beban tetap 800 Watt dapat dilihat pada gambar berikut: 103 Gambar 4.10 Grafik AFR vs Putaran rpm pada beban tetap 800 Watt Berdasarkan hasil perhitungan dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat bahwa AFR terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + nusafuel 15 pada putaran mesin 1200 rpm yaitu sebesar 51,631. Sedangkan AFR tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + nusafuel 20 pada putaran mesin 700 rpm yaitu sebesar 223,061. Besar nilai AFR yang dihasilkan tiap bahan bakar tergantung dari besar laju aliran bahan bakar pada mesin sehingga semakin boros mesin maka AFR semakin rendah. Dari grafik diatas, dapat kita simpulkan bahwa penambahan nusafuel dalam campuran bahan bakar akan menyebabkan nilai AFR dari mesin semakin menurun.