yang berwenang mengajukan permohonan pernyatan pailit tidak mengajukan usul pengangkatan kurator kepada pengadilan maka Balai Harta Peninggalan
dingkat selaku kurator. Adapun proses pemberesan harta pailit, termasuk juga didalamnya
pembagian harta pailit antara lain : a
Harta yang bukan harta pailit harus dikeluarkan terlebih dahulu b
Seluruh utang harta pailit harus dikeluarkan dari harta pailit debitor c
Kreditor separatis dapat mengeksekusi sendiri jaminan utangnya d
Kreditor separatis menduduki urutan tertinggi kecuali ditentukan lain e
Biaya kepailitan harus didahulukan setelah kreditor separatis f
Piutang yang di istemewakan pada barang tertentu harus didahulukan dari pada piutang secara umum
g Piutang secara diurutkan sesuai aturan Hukum Perdata
h Piutang kreditor Konkuren dibagi secara Pro Rata.
i Apabila ada kelebihan asset dari piutang diserahkan kembali kepada
debitor pailit.
4. Dunia Usaha Dalam Kepailitan
4.1. Arti Pentingnya Lembaga Kepailitan Dalam Dunia Usaha
Lembaga kepailitan pada dasarnya merupakan lembaga hukum yang sangat erat kaitannya dengan status subyek hukum, baik pribadi, badan hukum
di dalam hukum pada umumnya. Status tersebut secara khusus berkaitan erat
dengan kewenangan subyek hukum yang bersangkutan terhadap pengurusan harta kekayaan.
Bertolak dari pemahaman diatas, pada dasarnya lembaga kepailitan dengan perangkat hukumnya dapat juga dimanfaatkan untuk kepentingan
dunia usaha dan bisnis. Oleh karena itu apabila lembaga kepailitan dimanfaatkan sebagai solusi alternatif dan dilaksanakan dengan itikad baik,
maka akan mempunyai penguruh positif dan luas pada bidang ekonomi, sosial, dan hukum.
a. Ditinjau dari Aspek Ekonomi
Kegiatan ekonomi pada umumnya dilakukan oleh pelaku pelaku ekonomi baik orang perorangan yang menjalankan perusahaan atau
badan hukum.
16
Dalam rangka menjalankan usaha tentu saja seseorang pelaku ekonomi membutuhkan modal. Modal dalam pengertian yang sangat
luas merupakan faktor utama bagi kelangsungan dan keberhasilan kegiatan berusaha pada umumnya. Kegiatan usaha dalam bentuk
apapun dan yang dilakukan oleh siapapun sangat bergantung pada faktor modal tersebut. Modal menjadi sangat penting artinya bagi
setiap kegiatan usaha karena modal merupakan sumber energi baik untuk kelangsungan, pengembangan maupun pertumbuhan badan-
badan hukum pada umumnya dalam melakukan kegiatan tanpa
16
Sri Rejeki Hartono dan Husni Syawali, eds, Kapita Selekta Hukum Ekonomi, Mandar Maju, Bandung, 2000, Hlm. 4.
melibatkan pada bidang usaha tertentu, luasnya cakupan usaha dan pemasaran hasil usaha.
17
Dalam menjalankan usahanya para pelaku usaha atau bisnis ada yang mampu memenuhi kebutuhan modal dengan dananya sendiri dan
ada pula yang tidak mempunyai cukup dana sehingga membutuhkan sumber dana dari pihak lain dengan cara antara lain meminjam atau
hutang. Dalam dunia usaha hutang bukanlah merupakan hal yang buruk,
asal masih dapat dibayar kembali. Keadaan mampu membayar hutang- hutangnya disebut solvable, sebaliknya jika sudah tidak mampu
membayar hutang-hutangnya disebut insolvable. Suatu perusahaan demikian pula halnya dengan yang melakukan
suatu usaha apabila dalam menjalankan usahanya mendapatkan keuntungan atau laba maka usahanya dapat berkembang terus. Tetapi
bila terjadi hal yang sebaliknya dimana dalam usahanya tidak berjalan dengan baik sehingga mengalami kerugian dan keadaan keuangan
sudah demikian rupa sehingga tidak sanggup lagi membayar hutang- hutannya, maka begitu orang mendengar akan timbul suatu
perlombaan untuk memperoleh pembayaran lebih dulu dan eksekusi liar ini tidak dapat dicegah oleh Debitor. Hal serupa juga dapat juga
dilakukan oleh Debitor yang curang untuk mencukupi pembayaran terhadap Kreditornya yang disukai. Tindakan-tindakan tersebut
17
Ibid, Hlm. 1
merupakan tindakan yang tidak adil yang akan bermuara pada tindakan yang merugikan semua pihak sehinnga secara luas dapat mengurangi
kepercayaan masyarakat terhadap penyelesaian hutang piutang dunia usaha dan mengurangi minat para investor untuk menanamkan
modalnya di Indonesia. Hal ini jelas akan sangat berpengaruh terhadap perekonomiuan secara luas. Untuk mencegah ketidak adilan dan
kerugian semua pihak apabila peristiwa tersebut terjadi, lembaga kepailitan dengan semua perangkat hukumnya yang ada sangat
diperlukan atau dibutuhkan sebagai solusi alternatif bagi semua pihak untuk menjamin penyelesaian hutang piutang dunia usaha, karena
lembaga kepailitan mencegah kecurangan oleh Debitor yang menghindari eksekusi masal oleh para Kreditor. Dengan demikian
apabila lembaga kepailitan dilaksanakan dengan itikad baik akan mempunyai pengaruh yang positif dan luas pada bidang ekonomi
dalam ruang lingkup yang cukup luas khususnya bagi dunia usaha.
b. Ditinjau dari Aspek Sosial