4.3. Perlindungan Kepentingan Para Pihak dalam hal Perseroan Terbatas
Pailit
Telah dikemukakan diatas bahwa kepailitan adalah sebagai upaya penyelesaian utang, tentunya mempunyai akibat, baik langsung maupun tidak
langsung terhadap pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap harta kekayaan debitor pailit. Pada umumnya kepailitan dapat berpengaruh terhadap
kepentingan debitor, kreditor maupun terhadap pemegang saham.
a. Kepentingan Perseroan sebagai Debitor Pailit
Kepentingan yang utama dari debitor adalah adanya pembebasan atas segala kewajiban membayar utangnya. Kepailitan
secara sederhana juga dapat dianggap sebagai suatu prosedur yang secara prinsip disesuaikan dengan upaya untuk membebaskan debitor
yang mempunyai beban utang berlebihan dari utang-utang yang sangat sulit ditanggung. Debitor yang mempunyai itikad baik perlu
dilindungi dari jeratan utang, agar dapat melanjutkan kembali usahanya.
Pembebasan debitor dari jerat utang diharapkan dapat membantu debitor untuk melanjutkan kembali usahanya seperti
semula. Pembebasan debitor dari utang-utang melalui mekanisme kepailitan diharapkan dapat membantu mengurangi beban keuangan
yang harus ditanggungg oleh debitor.
Debitor dapat memanfaatkan upaya perdamaian untuk bernegosiasi dengan seluruh kreditor konkurennya secara langsung
tanpa harus bernegosiasi secara satu persatu dengan masing-masing kreditor.
Dalam pemberesan harta pailit, debitor pailit berkepentingan agar harta pailit dapat dimaksimalkan untuk melunasi kewajibannya
membayar utang-utangnya kepada kreditor. Pemanfaatan secara maksimal harta pailit diharapkan dapat membuka kemungkinan
masih tersisanya harta pailit pada saat berakhirnya kepailitan. Keadaan ini dimungkinkan apabila jumlah harta pailit mempunyai
selisih lebih cukup besar dibandingkan dengan total kewajiban debitor pailit kepada para kreditornya. Sisa asset diharapkan dapat
digunakan debitor pailit untuk melanjutkan usahanya.
b. Kepentingan Kreditor atas Pengembalian Utang Debitor
Bagi perusahaan yang masih mempunyai prospek usaha yang baik, biasanya kreditor tidak demikian saja bertindak untuk
kemajuan permohonan pailit kepadanya, karena belum tentu dengan cara demikian kreditor dapat memperoleh pengembalian atas
pinjaman yang diberikan kepada si berutang. Dalam situasi ini biasanya yang direkomendasikan adalah penjadwalan atau
restrukturisasi utang dimana untuk mencapai kesepakatan demi kebaikan bersama siberutang dan para kreditor harus mau dan berani
duduk bersama untuk menyetujui penyelesaian atau penjadwalan kembali utang-utangnya. Dengan adanya pernyataan palit, kreditor
tentu berharap bahwa tagihan-tagihan yang dimilikinya pada debitor pailit dapat dikembalikan secara maksimal. Kreditor mempunyai
harapan atas pengembalian tersebut dengan keyakinan bahwa aset– aset debitor pailit didistribusikan secara merata kepada para
kreditornya, baik untuk kreditor konkuren maupun kreditor preferen.
c. Kepentingan Pemegang Saham