Teknik Analisis Data Sejarah Desa Sirube-rube

2. Studi Lapangan Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung, turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan kontribusi petani perempuan terhadap sosial ekonomi keluarga. a. Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian yaitu melakukan kunjungan lapangan atau pengamatan langsung terhadap masyarakat setempat. b. Kuisioner, mengumpulkan data dan informasi dengan cara menyebarkan angket yang kemudian dijawab oleh responden c. Wawancara terstruktur yaitu dimaksudkan untuk mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan responden dan wawancara ini dilakukan jika peneliti mengetahui dengan jelas dan terperinci apa informasi yang dibutuhkan dan memiliki satu daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya yang akan disampaikan kepada responden.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang ditemukan di lapangan. Dengan demikian peneliti harus mampu mengatur secara sistematis catatatan lapangan dan bahan-bahan lain yang sifatnya berkaitan dengan penelitian Mukhtar, 2000:123. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dimana data yang didapat dari hasil wawancara kemudian diolah secara manual karena data yang didapat dari lapangan Universitas Sumatera Utara sifatnya sangat luas dan banyak sehingga tidak semua data tersebut dibutuhkan untuk memperkuat analisa data dan mendukung tujuan penelitian. Informasi yang didapat dari lapangan dikelompokkan dan lebih disederhanakan dengan sistematis untuk membuat deskripsi yang jelas mengambarkan bagaimana kontribusi petani perempuan terhadap sosial ekonomi keluarga, sehingga jawaban relevan yang didapat pada saat wawancara dapat dipakai dalam analisa data. Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah Desa Sirube-rube

Desa Sirube-rube pada mulanya disebut huta lama huta = kampungdesa, lama = lama. Perpindahan penduduk dari desa lama ke-desa yang baru bukanlah karena alasan kepadatan penduduk, akan tetapi masyarakat pindah karena alasan ekonomi praktis. Menurut orangtua dahulu, perpindahan pertama kali terjadi sekitar tahun 1950, yang diwakili perpindahan keluarga Jinta Purba dengan alasan agar dekat ke-areal pertanian yang dia miliki. Setelah perpindahan itu berangsur-angsur penduduk lain pun berpindah dengan alasan yang sama. Dari tahun 1965 seluruh penduduk desa Huta Lama telah menetap di desa yang baru yang disebut Desa Sirube-rube. Hingga sekarang penduduk desa tersebut mayoritas bersuku Batak Toba seperti marga Tampubolon, Silalahi, Sinaga, Manurung, Manullang, Siregar, Nainggolan, Pakpahan, Hutabarat, Marbun, Sihombing, Siagian, dan lain sebagainya. Marga lain yang bertempat tinggal di sana adalah marga Saragih, Purba, Damanik, Sipayung. Sedangkan marga pendatang misalnya dari daerah Karo seperti marga Tarigan, Barus, Sembiring, dari daerah Toba Tapanuli. Sedangkan etnis lain yang tinggal di desa ini seperti Jawa danNias. Universitas Sumatera Utara

4.2. Letak Geografis Desa dan Iklim

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Mixed Garden Management And Its Contribution To Household Income Of Farmers In Hegarmanah Village, Sub-District Of Cicantayan, Sukabumi District

0 3 2

This research is on farmers perception of the role agriextensionworker in Sidomulyo dan Muari Village Oransbari Sub District south of Manokwari.

0 11 77

Motivation of Farmers in Running the Business on Private Forest in Cingambul Village, Cingambul Sub-District, Majalengka

0 5 93

RELATED KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT WOMEN CHILDREN FAMILY CONSCIOUS NUTRITION (KADARZI) WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN IN THE VILLAGE GEKBRONG DISTRICT GEKBRONG 2015.

0 3 6

THE EFFECT ON CULTURE ACCULTURATION TOWARD THE DUALISM OF KAMPUNG TUA COMMUNITY ECONOMIC SYSTEM IN EASTERN DISTRICT OF ABUNG, NORTH DISTRICT LAMPUNG

0 1 18

WOMEN FARMERS RESPOND ABOUT RICE BARN VILLAGE PROGRAM IN THE PAMOTAN VILLAGE, DAMPIT DISTRICT, MALANG REGENCY

0 0 12

THE INFLUENCE OF THE FAMILY PLANNING PROGRAM SERVICE AND FAMILY DEVELOPMENT BY FAMILY PLANNING EXTENSION WORKER ON THE ACHIEVEMENT OF ACTIVE FAMILY PLANNING ACCEPTORS IN THE FAMILY PLANNING COORDINATING BOARD OF SIMALUNGUN DISTRICT IN 2013 THESIS BY

0 0 19

The Knowledge of Banana Farmers on Procedure to Obtain Bank Credit (A Case of Sagara Farmer Group in Kanoman Village, Cibeber Sub District of Cianjur District)

0 0 10

EDUCATIONAL LEVEL OF RELATIONSHIP WITH THE GENESIS OF EARLY MARRIAGE ON WOMEN UNDER AGE 21TAHUN IN THE VILLAGE OF KEBOROMO SUB-DISTRICT OF TAYU PATI

0 0 10