Struktur Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan

mereka akan pergi berobat ke dukun. Selain itu masyarakat di sini masih mempercayai adanya kekuatan supranatural, inilah salah satunya penyebab mengapa mereka mempercayai pengobatan yang sifatnya tradisional seperti dukun. 4.6.5. Sarana Penerangan dan Air Bersih Untuk sarna penerangan, semua penduduk di desa Sirube-rube sudah hampir mendapat penerangan listrik dari PLN. Hanya ada beberapa rumah yang belum mendapat penerangan listrik yaitu hanya menggunakan lampu teplok petromak saja. Untuk sarana telekomunikasi juga sudah memadai karena hampir setiap rumah penduduk sudah memiliki telepon genggam handphone, bahkan dalam satu keluarga ada yang memiliki lebih dari 1 telepon genggam. Namun bagi penduduk yang tidak memiliki telepon genggam, di desa ini telah tersedia telepon umum sehingga siapa saja bisa menggunakannya. Untuk kebutuhan air bersih, penduduk Desa Sirube-rube menggunakan air dari PDAM. Namun sebagian msyarakat sudah memiliki bak rumahnya sendiri untuk menampung air hujan, sehingga apabila musim kemarau penduduk sedikit lebih diringankan dengan biaya air.

4.7. Struktur Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan

Struktur sosial masyarakat ialah hubungan-hubungan dari bentuk-bentuk kelompok yang timbul sebagai akibat dari hubungan-hubungan individu di dalam masyarakat.Hubungan yang dimaksud sering kali disebut dengan sistem kekerabatan. Sistem kekerabatan adalah hubungan kekeluargaan dari individu-individu disebabkan oleh hubungan darah atau perkawinan diantara mereka. Dengan demikian sistem kekrabatan dapat terjadi berdasarkan dua hal yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Berdasarkan Hubungan Darah Berdasarkan hubungan darah, maka terdapat adanya hubungan berdasarkan keturunan yaitu asal. Pada masyarakat Simalungun salah satunya Desa Sirube-rube, garis keturunan dari pihak laki-laki patrilinier, menonjol dan berperan dalam menentukan nama keluarga marga. Laki-laki atau perempuan yang mempunyai marga yang sama satu marga adalah satu kerabat dan oleh karena itu tidak dibenarkan dilarang kawin dengan marga sendiri. Apabila ada yang melakukan perkawinan satu marga maka mereka akan dikucilkan oleh seluruh penduduk. 2. Berdasarkan atas hubungan perkawinan Dengan adanya hubungan perkawinan, timbul kekerabatan dengan pihak-pihak dari tiap-tiap marga bukan hanya 2 pihak melainkan banyak pihak. Terjadinya organisasi sosial dan kemasyarakatan dalam masyarakat Simalungun termasuk halnya di Desa Sirube-rube dapat ditinjau dari dua sudut yaitu kodrat alam dan pertalian kekeluargaan. Menurut kebiasaan adat Toba tiap-tiap rumah tangga berangsur-angsur memisahkan diri dari lingkungan rumah orangtua dan mendirikan rumah sendiri. Sistem Kepemimpinan Ada dua tipe kepemimpinan dalam masyarakat Desa Sirube-rube yaitu: 1. Pemimpin formal yakni yang mengelola pemeritahan desa yaitu kepala desa. Pada umumnya kepela desa dipilih oleh warga desa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu, antara lain karena ia dikenal masyarakat sebagai tokoh dan pemuka masyarakat. Universitas Sumatera Utara 2. Pemimpin informal, mereka terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat. Termasuk dalam kategori pemimpin informal ini adalah para tokoh-tokoh agama seperti pengantar jemaat, tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh organisasi. Pada dasarnya terdapat kaitan yang erat antara sesama pemimpin informal. Para pengantar jemaat memegang peranan penting karena mereka berhubungan langsung dan intensif dengan warga masyarakat dari segi agama atau keagamaan. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari para pengantar jemaat menjadi tempat meminta nasihat dan tempat bertanya mengenai masalah-masalah masyarakat sampai masalah pribadi. Pentingnya kedudukan para pemuka agama dalam masyarakat menyebabkan mereka diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak pemerintah desa. Pemuka masyarakat dan kepala desa sering disebut dengan pangulu yang artinya orang yang dituakan. Dengan demikian terdapat adanya saling berhubungan atau sama lain.

4.8. Organisasi Sosial di Desa Sirube-rube

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Mixed Garden Management And Its Contribution To Household Income Of Farmers In Hegarmanah Village, Sub-District Of Cicantayan, Sukabumi District

0 3 2

This research is on farmers perception of the role agriextensionworker in Sidomulyo dan Muari Village Oransbari Sub District south of Manokwari.

0 11 77

Motivation of Farmers in Running the Business on Private Forest in Cingambul Village, Cingambul Sub-District, Majalengka

0 5 93

RELATED KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT WOMEN CHILDREN FAMILY CONSCIOUS NUTRITION (KADARZI) WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN IN THE VILLAGE GEKBRONG DISTRICT GEKBRONG 2015.

0 3 6

THE EFFECT ON CULTURE ACCULTURATION TOWARD THE DUALISM OF KAMPUNG TUA COMMUNITY ECONOMIC SYSTEM IN EASTERN DISTRICT OF ABUNG, NORTH DISTRICT LAMPUNG

0 1 18

WOMEN FARMERS RESPOND ABOUT RICE BARN VILLAGE PROGRAM IN THE PAMOTAN VILLAGE, DAMPIT DISTRICT, MALANG REGENCY

0 0 12

THE INFLUENCE OF THE FAMILY PLANNING PROGRAM SERVICE AND FAMILY DEVELOPMENT BY FAMILY PLANNING EXTENSION WORKER ON THE ACHIEVEMENT OF ACTIVE FAMILY PLANNING ACCEPTORS IN THE FAMILY PLANNING COORDINATING BOARD OF SIMALUNGUN DISTRICT IN 2013 THESIS BY

0 0 19

The Knowledge of Banana Farmers on Procedure to Obtain Bank Credit (A Case of Sagara Farmer Group in Kanoman Village, Cibeber Sub District of Cianjur District)

0 0 10

EDUCATIONAL LEVEL OF RELATIONSHIP WITH THE GENESIS OF EARLY MARRIAGE ON WOMEN UNDER AGE 21TAHUN IN THE VILLAGE OF KEBOROMO SUB-DISTRICT OF TAYU PATI

0 0 10