Organisasi Sosial di Desa Sirube-rube

2. Pemimpin informal, mereka terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat. Termasuk dalam kategori pemimpin informal ini adalah para tokoh-tokoh agama seperti pengantar jemaat, tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh organisasi. Pada dasarnya terdapat kaitan yang erat antara sesama pemimpin informal. Para pengantar jemaat memegang peranan penting karena mereka berhubungan langsung dan intensif dengan warga masyarakat dari segi agama atau keagamaan. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari para pengantar jemaat menjadi tempat meminta nasihat dan tempat bertanya mengenai masalah-masalah masyarakat sampai masalah pribadi. Pentingnya kedudukan para pemuka agama dalam masyarakat menyebabkan mereka diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak pemerintah desa. Pemuka masyarakat dan kepala desa sering disebut dengan pangulu yang artinya orang yang dituakan. Dengan demikian terdapat adanya saling berhubungan atau sama lain.

4.8. Organisasi Sosial di Desa Sirube-rube

4.8.1. Organisasi Keagamaan a. Partangiangan Sektor Pertangiangan adalah organisasi doa syafaat yang diselenggarakan oleh umat Kristen. Acara dilaksanakan secara teratur sekali dalam satu minggu, yaitu setiap hari minggu malam. Dimana di desa ini dibagi atas tiga sektor kelompok, sehingga setiap minggunya masing-masing sektor mengadakan partonggan di rumah salah satu jemaat yang telah ditentukan. Pada umumnya orang yang paling berperan dalam partangiangan ini adalah pengurus gereja seperti sintua karena mereka nantinya yang akan berkotbah dalam acara ini. Universitas Sumatera Utara b. Organisasi Kepemudaan naposo Kepemudaan naposo pada umumnya melakukan berbagai macam kegiatan olahraga. olah raga yang dilaksanakan adalah bola volly, sepak bola, yang biasanya dilaksanakan ada hari Sabtu dan Minggu, termasuk juga halnya dalam rangka menyambut hari ulangtahun proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selain itu pemuda aktif juga dalam kegiatan pesta maupun duka cita, mereka diwajibkan ikut membantu pihak yang mengadakan pesta dan duka cita misalnya membagikan beras kepada penduduk untuk dimasak dan memasak air minum. 4.8.2. Organisasi Kemasyarakatan Sampai pada saat penelitian ini dilakukan hanya ada satu organisasi kemasyarakatan yang aktif dan dirasakan masfaatnya. Organisasi kemasyarakatn ini adalah Serikat Tolong Menolong STM yang anggota-anggotanya adalah warga desa. Di Desa ini memiliki 5 kelompok STM yang terdiri dari 45-50 orang satu kelompok. Apabila ada pesta atau acara adat perkawinan maupun dukacita, kelompok ini bekerja bergantian sesuai dengan urutan kelompoknya. Kegiatan Serikat Tolong Menolong STM juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan apabila ada penduduk yang menyelenggarakan pesta sehingga penduduk tidak perlu lagi menyewa ke tempat lain. Peralatan yang dimiliki Serikat Tolong Menolong ini adalah berupa perlengkapan-perlengkapan memasak, piring, cangkir dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan penyebaran kuisioner kepada responden. Data kuisioner yang telah terkumpul sebanyak 15 kuisioner dari 15 responden. Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuisioner diperoleh data tentang latar belakang responden yaitu nama, usia, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan dan pekerjaan. Dibagian ini penulis mencoba menganalisa data-data yang telah diperoleh di lapangan, terutama yang diperoleh dari hasil kuisioner yang diajukan kepada responden yaitu beberapa petani perempuan yang sudah menikah di desa Sirube-rube Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara

5.1. Analisis Karakteristik Responden

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Mixed Garden Management And Its Contribution To Household Income Of Farmers In Hegarmanah Village, Sub-District Of Cicantayan, Sukabumi District

0 3 2

This research is on farmers perception of the role agriextensionworker in Sidomulyo dan Muari Village Oransbari Sub District south of Manokwari.

0 11 77

Motivation of Farmers in Running the Business on Private Forest in Cingambul Village, Cingambul Sub-District, Majalengka

0 5 93

RELATED KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT WOMEN CHILDREN FAMILY CONSCIOUS NUTRITION (KADARZI) WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN IN THE VILLAGE GEKBRONG DISTRICT GEKBRONG 2015.

0 3 6

THE EFFECT ON CULTURE ACCULTURATION TOWARD THE DUALISM OF KAMPUNG TUA COMMUNITY ECONOMIC SYSTEM IN EASTERN DISTRICT OF ABUNG, NORTH DISTRICT LAMPUNG

0 1 18

WOMEN FARMERS RESPOND ABOUT RICE BARN VILLAGE PROGRAM IN THE PAMOTAN VILLAGE, DAMPIT DISTRICT, MALANG REGENCY

0 0 12

THE INFLUENCE OF THE FAMILY PLANNING PROGRAM SERVICE AND FAMILY DEVELOPMENT BY FAMILY PLANNING EXTENSION WORKER ON THE ACHIEVEMENT OF ACTIVE FAMILY PLANNING ACCEPTORS IN THE FAMILY PLANNING COORDINATING BOARD OF SIMALUNGUN DISTRICT IN 2013 THESIS BY

0 0 19

The Knowledge of Banana Farmers on Procedure to Obtain Bank Credit (A Case of Sagara Farmer Group in Kanoman Village, Cibeber Sub District of Cianjur District)

0 0 10

EDUCATIONAL LEVEL OF RELATIONSHIP WITH THE GENESIS OF EARLY MARRIAGE ON WOMEN UNDER AGE 21TAHUN IN THE VILLAGE OF KEBOROMO SUB-DISTRICT OF TAYU PATI

0 0 10