Sarana dan Prasarana di Desa Sirube-rube

4.6. Sarana dan Prasarana di Desa Sirube-rube

4.6.1. Sarana Ibadah Setiap agama memiliki sarana ibadah masing-masing, tetapi karena mayoritas penduduk yang ada di desa ini menganut agama Kristen Protestan maka hanya terdapat 2 Unit Gereja. Gereja yang terdapat di desa ini yaitu gereja GKPS Gereja Kristen Protestan Simalungun 1 unit, gereja Katolik 1 unit. Dari segi bangunan rumah ibadah yang dimiliki cukup memadai yaitu terbuat dari semen beton berlantai keramik dan berukuran besar. Dari segi fasilitasnya seperti kursi, organ dan lain sebagainya sudah tersedia. Sedangkan untuk penduduk yang beragama Islam beribadah ke kecamatan Sidamanik. karena hanya di kecamatan tersebut terdapat Mesjid. 4.6.2. Sarana Pendidikan Ketersediaan sarana pendidikan tidak boleh diabaikan dalam suatu daerah tertentu, karena akan menjadi indikasi terhadap maju tidaknya daerah tersebut sesuai dengan kualitas sumber daya manusia yag diperoleh dari pendidikan. Di Desa Sirube-rube Kecamatan Dolok Pardamean hanya terdapat satu sekolah yaitu Sekolah Dasar atau SD negeri. Sekolah ini sudah dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang lengkap dan tenaga pengajar yang cukup. Untuk melanjutkan pendidikan SMP Sekolah Menengah Pertama dan SMA Sekolah Menengah Atas, anak-anak mereka bisa sekolah di kota kecamatan. Akan tetapi bagi orangtua yang mampu dari segi ekonomi biasanya menyekolahkan anak-anak mereka ke kota-kota besar, seperti Pematang Siantar, Medan dan sebagainya. 4.6.3. Sarana Jalan dan Transportasi Untuk mencapai desa ini sudah dapat dilakukan dengan mudah, karena setiap hari sudah ada minibus yang dipergunakan sebagai alat pengangkutan dari kota kecamatan. Alat Universitas Sumatera Utara transportasi yang lain adalah becak mesin yang setiap saat lalu-lalang keluar masuk desa. Biasanya Mayarakat lebih memilih becak mesin sebagai alat transportasi, disamping lebih cepat, penduduk yang ingin bepergian juga tidak perlu menunggu lama untuk berangkat, seperti halnya minibus yang kadang kala harus menunggu sampai satu jam sampai penumpang benar-benar penuh.. Ongkos becak mesin berbeda dengan minibus, Apabila yang naik sekitar 3 orang atau lebih ongkosnya Rp. 4000, sedangkan apabila penumpangnya hanya 1 orang biasanya ongkosnya sekitar Rp. 5000 – Rp. 10.000. Sedangkan angkutan-angkutan lain untuk mangangkut hasil pertanian petani dari perladangan dan mengangkut berbagai keperluan dari rumah ke ladang petani adalah menggunakan kereta kerbau, sehinggat tidak perlu lagi petani susah payah untuk membawa hasil pertanian. Sebagian besar rumah tangga sudah memilikinya, namun apabila tidak ada, penduduk yang lain bersedia meminjamkan kereta kerbaunya kepada penduduk yang memerlukan, dengan bayaran tertentu sesuai dengan jarak tempuh ke ladangnya. Untuk menjual hasil pertanian petani tidak perlu mambawa atau menjual ke pasar dimana pasarnya letaknya di kecamatan, karena setiap hari banyak agen atau pembeli yang langsung datang ke desa untuk membeli hasil pertanian petani. Bagi petani yang ladangnya biasa dilalui kendaraan roda 4, biasanya para agen langsung datang ke ladang petani mengambil hasil pertanian yang hendak dijual. Para agen tersebut ada yang membawa mobil pick up dan truk besar. Jalan umum yang menghubungkan Desa Sirube-rube dengan desa-desa yang lain atau desa tetangga merupakan jalan aspal, hanya ada beberapa titik saja yang berlobang-lobang sehingga apabila musim hujan tiba jalanan akan digenangi air. Adapun jalan yang berlobang- lobang dikarenakan seringnya dilalui mobil-mobil berat yang mengangkut hasil pertanian. Jalan dari desa ke-ladang sebagian besar dibuat batu dan sudah bisa dilalui kendaraan roda 2 Universitas Sumatera Utara dan 4, sedangkan sebagian lagi hanya berupa jalan setapak berjarak 3 km, berlobang-lobang yang hanya bisa dilalui kereta kerbau. Ada juga jalan setapak dengan lebar kira-kira 1 m, tetapi sudah cukup baik untuk dilewati. 4.6.4. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan di Desa Sirube-rube terdiri dari Puskesmas. Satu kali setiap bulan diadakan posyandu yang biasanya diadakan di salah satu halaman penduduk yang berada di tengah lokasi perkampungan sehingga memudahkan para ibu-ibu untuk datang ke lokasi tersebut. Posyandu ini biasanya untuk ibu-ibu rumah tangga, tempat imunisasi bayi-bayi mereka dan juga untuk memeriksa kehamilan. Posyandu ini ditangani oleh bidan yang ada di desa dan juga beberapa bidan yang datang dari kota Kecamatan Dolok Pardamean. Selain itu posyandu juga dibantu oleh beberapa ibu-ibu PKK. Pada tiap bulannya bidan dan ibu-ibu PKK mengundang tim dari dinas kesehatan untuk memberikan penyuluhan baik itu tentang KB, gizi, dan juga memberikan makanan tambahan kepada Balita. Untuk keperluan kesehatan yang lain, penduduk langsung mendapatkan pengobatan pada bidan desa yang sudah mempunyai ruang praktek pengobatan dirumanya. Bidan desa ini akan melayani pasien yang mempunyai penyakit ringan sesuai dengan sarana dan kemampuan yag ada. Jika seorang pasien mengalami penyakit yang serius dan tidak dapat diobati oleh bidan maka pasien akan dirujuk kerumah sakit yang terdekat yang peralatan dan kemampuannya lebih baik. Bidan di sini juga bersedia dipanggil kerumah apabila ada penduduk yang sakit dan melahirkan. Selain pelayanan kesehatan yang bersifat formal, masyarakat di desa ini juga mempercayai pelayanan kesehatan oleh dukun. Ini dibutuhkan apabila tenaga medis yang bersifat formal tidak mampu menyembuhkan penyakit yang diderita seseorang sehingga Universitas Sumatera Utara mereka akan pergi berobat ke dukun. Selain itu masyarakat di sini masih mempercayai adanya kekuatan supranatural, inilah salah satunya penyebab mengapa mereka mempercayai pengobatan yang sifatnya tradisional seperti dukun. 4.6.5. Sarana Penerangan dan Air Bersih Untuk sarna penerangan, semua penduduk di desa Sirube-rube sudah hampir mendapat penerangan listrik dari PLN. Hanya ada beberapa rumah yang belum mendapat penerangan listrik yaitu hanya menggunakan lampu teplok petromak saja. Untuk sarana telekomunikasi juga sudah memadai karena hampir setiap rumah penduduk sudah memiliki telepon genggam handphone, bahkan dalam satu keluarga ada yang memiliki lebih dari 1 telepon genggam. Namun bagi penduduk yang tidak memiliki telepon genggam, di desa ini telah tersedia telepon umum sehingga siapa saja bisa menggunakannya. Untuk kebutuhan air bersih, penduduk Desa Sirube-rube menggunakan air dari PDAM. Namun sebagian msyarakat sudah memiliki bak rumahnya sendiri untuk menampung air hujan, sehingga apabila musim kemarau penduduk sedikit lebih diringankan dengan biaya air.

4.7. Struktur Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan

Dokumen yang terkait

The Knowledge And The Attitudes Of Married Women In The Pap Smear In Village Of Purnama District Of West Dumaiin 2013

0 37 83

Mixed Garden Management And Its Contribution To Household Income Of Farmers In Hegarmanah Village, Sub-District Of Cicantayan, Sukabumi District

0 3 2

This research is on farmers perception of the role agriextensionworker in Sidomulyo dan Muari Village Oransbari Sub District south of Manokwari.

0 11 77

Motivation of Farmers in Running the Business on Private Forest in Cingambul Village, Cingambul Sub-District, Majalengka

0 5 93

RELATED KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT WOMEN CHILDREN FAMILY CONSCIOUS NUTRITION (KADARZI) WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN IN THE VILLAGE GEKBRONG DISTRICT GEKBRONG 2015.

0 3 6

THE EFFECT ON CULTURE ACCULTURATION TOWARD THE DUALISM OF KAMPUNG TUA COMMUNITY ECONOMIC SYSTEM IN EASTERN DISTRICT OF ABUNG, NORTH DISTRICT LAMPUNG

0 1 18

WOMEN FARMERS RESPOND ABOUT RICE BARN VILLAGE PROGRAM IN THE PAMOTAN VILLAGE, DAMPIT DISTRICT, MALANG REGENCY

0 0 12

THE INFLUENCE OF THE FAMILY PLANNING PROGRAM SERVICE AND FAMILY DEVELOPMENT BY FAMILY PLANNING EXTENSION WORKER ON THE ACHIEVEMENT OF ACTIVE FAMILY PLANNING ACCEPTORS IN THE FAMILY PLANNING COORDINATING BOARD OF SIMALUNGUN DISTRICT IN 2013 THESIS BY

0 0 19

The Knowledge of Banana Farmers on Procedure to Obtain Bank Credit (A Case of Sagara Farmer Group in Kanoman Village, Cibeber Sub District of Cianjur District)

0 0 10

EDUCATIONAL LEVEL OF RELATIONSHIP WITH THE GENESIS OF EARLY MARRIAGE ON WOMEN UNDER AGE 21TAHUN IN THE VILLAGE OF KEBOROMO SUB-DISTRICT OF TAYU PATI

0 0 10