Sejarah berdirinya perusahaan Profil Perusahaan

Kecamatan Parmaksian memiliki dua perusahaan besar yang terdiri dari industri penghasil pulp yang berlokasi di Desa Pangombusan dan PLTA yang berada di Desa Tangga Batu I, 17 industri kecil dan 17 industri rumah tangga. Bengkel sepeda motor 8 unit dan bengkel lainnya 7 unit, semuanya tersebar di 5 lima desa. Seluruh desakelurahan di Kecamatan Parmaksian sudah dialiri listrik PLN dengan jumlah pelanggan sebanyak 1.796 pelanggan, sedangkan desakelurahan yang dialiri oleh PAM sebanyak enam desa dengan jumlah pelanggan sebanyak 397 pelanggan. Pelanggan terbanyak adalah di Desa Pangombusan 106 pelanggan. Panjang jalan diseluruh Kecamatan Parmaksian pada Tahun 2009 berjumlah sekitar 79 km yang terdiri dari 21,3 km jalan aspal, 18,2 km jalan diperkeras, 21 km jalan tanah, dan sisanya 18,5 km merupakan jalan setapak. Sementara dari sisi transportasi didominasi oleh pengangkutan darat dengan jumlah kenderaan bermotor yang terdaftar sejumlah 792 unit yang didominasi oleh kenderaan roda dua sepeda motor dengan jumlah 710 unit 89,64 persen. Selebihnya merupakan kenderaan roda empat atau lebih seperti mopen, bus, dan gerobak truk.

2.2 PT TOBA PULP LESTARI Tbk

2.2.1 Sejarah berdirinya perusahaan

Latar belakang berdirinya PT Inti Indorayon Utama yang saat ini berubah nama menjadi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. adalah untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan kertas dan rayon dalam negeri yang diimpor dari berbagai negara. Berdasarkan laporan hasil penelitian FAO pada bulan juli 1954, ditemukan dan direkomendasikan beberapa lokasi strategis dan layak untuk tempat pendirian pabrik pulp di Indonesia, salah satu diantaranya adalah desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea yang sekarang menjadi lokasi berdirinya pabrik pulp dan rayon PT Toba Pulp Lestari, Tbk, Pada dekade 1980-an, pakar kehutanan melihat terdapatnya jutaan hektar tanah kosong dan hutan non-produktif didaerah Pulau Jawa termasuk di Pulau Sumatera khususnya di sekitar Danau Toba sebgai berikut: - Walaupun kegiatan reboisasi dengan tanaman pinus telah sejak lama dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara, namun masih ditemukan ratusan ribu hektar kawasan hutan yang tidak produktif. - Keadaan hutan tanaman pinus merkusi tersebut relatif kurang menguntungkan karena tersebar dalam kelompok luas yang kecil-kecil dengan potensi yang tidak merata. - Tanaman pinus sangat mudah dan sering terbakar karena mengandung resin yang mudah terbakar sehingga banyak sekali reboisasi yang gagal. Adanya rekomendasi FAO tahun 1954 unutk lokasi pabrik pulp di Indonesia salah satunya di Kecamaan Porsea dan adanya peningkatan kebutuhan kertas, pulp dan rayon dalam negeri dan dunia, serta keinginan pemerintah untuk meningkatkan Hutan Tanaman Industri HTI dan pengefektifan hasil reboisasi di luar Pulau Jawa misalnya pinus di provinsi Sumatera Utara menghasilkan rencana pendirian pulp di Desa Sosor Ladang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir.

2.2.2 Profil Perusahaan

PT Toba Pulp Lestari, Tbk didirikan pada 1983, berdomisili di Medan, sumatera utara, berdasarkan Akta pendirian NO 329 tertanggal 26 april 1983, yang dibuat di hadapan Misaharsi Wilamarta, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1984 dengan No. C2-5130-HT01-01 TH.83, tertanggal 26 juli 1983, didaftarkan di Pengadilan Negeri Kelas 1 A Medan pada tanggal 2 November 1983 dengan No. 279PT1983 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 4 desember 1984 dengan No. 97, Tamabahan Berita Negara No. 1176. Pada tahun 1990, status Perseroan berubah menjadi Perseroan dengan fasilitas Penanaman Modal Asing PMA sebagaimana dituangkan di dalam Akta berita Acara No. 258, tertanggal 26 maret 1990, yang dibuat oleh rachmat Santoso,SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuaj dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat keputusan No. C2-2634, Ht.01.04-TH90, tertanggal 12 Mei 1990 dengan No. 45PTPROB 1990 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 April 1991 dengan No. 31 Tambahan Berita Negara No. 523. Berdasarkan akta Berita Acara No. 113, tertanggal 12 Mei 1990 yang dibuat oleh Rachmat Santoso , SH, notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat keputusan No. C2-2652-Ht-01-04-TH,90. Tertanggal 12 Mei 1990, didaftarkan di Pengandilan Negeri Kelas IA Medan pada tanggal 18 Mei 1990 dengan No. 47PTPROB1990, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 19 Februari 1991 dengan No.15, tambahan Berita Negara No. 523, status perseroan berubah menjadi Perseroan Terbuka yang menawarkan saham-saham Perseroan untuk dimiliki masyarakatpublik. Akta Perseroan kemudian mengalami beberapa kali perubahan, baik sehubungan dengan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995, maupun sehubungan dengan perubahan nama Perseroan. Kesemua perubahan-perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia. PT Toba Pulp Lestari, Tbk sebelumnya bernama PT Inti Indorayon Utamayang berlokasi di Desa Sosor Ladang Kecamtan Porsea Kbupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera utara adalah industri terintegrasi di bidang produksi pulp untuk bahan baku kertas dan serat viscose rayon untuk bahan baku tekstil dan penggunaan lainnya seperti filter rokok, benang, ban, dan lainnya. Kegiatan produksi pulp secara komersial dimulai tahun 1989 dimana produksi sekitar 70 diekspor kemancanegara, sisanya untuk kebutuhan pasar domestik. Kapasitas produksi terpasang pabrik adalah 240.000 ton pulptahun dan 60.000 ton rayon tahun. Hal ini menggambarkan bahwa pabrik ini merupakan salah satu industri strategis pengahasil devisa negara yang besar. PT Inti Indorayon Utama berganti nama menjadi PT Toba Pulp Lestari, Tbk pada bulan April 2001 dan mulai beroperasi kembali pada tanggal 6 februari 2003. Perubahan yang terjadi selain perbaikan manajemen, juga tidak beroperasninya lagi rayon dan hanya berupa industri terintegrasi di bidang produksi pulp untuk bahan baku kertas. Hal ini disebabkan karena limbah rayon lebih sulit dikendalikan, dalm arti untuk pengolahan yang optimal memerlukan cost yang benar. Sekarang PT Toba Pulp Lestari, Tbk hanya memproduksi pulpi saja dengan kapasitas produksi 650 ton Tahun.,

4.2.3. Visi dan Misi Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Hutan Oleh Masyarakat Kabupaten Samosir

6 90 113

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat De

1 27 152

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Implementasi Corporate Social Responbility (CSR) Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi Pada Unit Kebon Dolok Ilir Kabupaten Simalungun)

5 39 118

Mencetak Konsep Corporate Social Responbility Menjadi Individual dan Organizational Responbility Prospek dan Tantangan

0 3 7

PENGARUH LABA TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN DAMPAK CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT STUDI PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK YOGYAKARTA.

0 4 24

Peranan Internal Auditor terhadap Penerapan Corporate Social Responbility (CSR) pada Perusahaan Telkom.

0 2 31

EVALUASI KEBIJAKAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY

0 0 14

PENGARUH LABA TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN DAMPAK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KESEJAHTERAAN

0 0 110