Pertanggungjawaban H.M. Soeharto Sebagai Tergugat I

yang cukup cakap tetapi tidak dapat melanjutkan pelajarannya karena kesulitan dalam pembiayaan, serta untuk kepentingan lain-lain dalam meningkatkan mutu pendidikan

2. Pertanggungjawaban H.M. Soeharto Sebagai Tergugat I

Pasal 1 ayat 2 Anggaran Dasar YBS menyebutkan bahwa Pengurus Yayasan yang telah memberikan laporan atau pertanggungjawaban tahunan kepada rapat tahunan pengurus dan terhadap laporan atau pertanggungjawaban tersebut sudah disahkan maka pengurus yayasan akan dilepaskan tanggung jawabnya dari segala tindakan dan kebijaksanaan selama tahun yang bersangkutan. Menurut Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 601 KSIP1975 tanggal 20 April 1977 menyebutkan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima kalau dalam surat gugatan Tergugat digugat secara pribadi, padahal dalam gugatannnya disebutkan Tergugat sebagai Pengurus Yayasan yang telah melakukan perbuatan yang merugikan keuangan yayasan, seharusnya Tergugat digugat sebagai Pengurus Yayasan. Berdasarkan fakta hukum yang diperoleh di persidangan ternyata tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh Tergugat I sewaktu menjabat sebagai Ketua Yayasan adalah merupakan tindakan pengurusan yayasan yang telah disetujui oleh segenap organisasi yayasan dan telah dipertanggungjawabkan sesuai dengan mekanisme yayasan sebagaimana diatur dalam ADART. Maka berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat 2 ADART, Tergugat I mendapat pembebasan dari tanggung jawab Acquit et de charge. Universitas Sumatera Utara Oleh karena Tergugat I mendapat pembebasan dari tanggung jawab maka Tergugat I dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam kapasitas sebagai ketua yayasanpengurus yayasan tidak dapat diminta pertanggungjawabannya secara pribadi dan yang bertanggung jawab adalah yayasan sebagai suatu badan hukum Tergugat II. Maka, Majelis Hakim menyatakan bahwa perbuatan Tergugat I jelas tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum. Majelis Hakim juga berpendapat bahwa Tergugat II jelas telah terbukti melakukan perbuatan yang melawan hukum sedangkan Tergugat I tidak terbukti melakukan perbuatan yang melawan hukum. Termasuk para ahli warisnya juga tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum. Analisis mengenai hal ini bahwa Majelis Hakim keliru menerjemahkan pertanggungjawaban yang dilakukan oleh H.M. Soeharto tersebut karena laporan pertanggungjawaban H.M. Soeharto selama ini berorientasi pada laporan pertanggungjawaban selaku kepala negara atau selaku Presiden di hadapan MPR, bukan melaporkan tanggung jawab mengenai YBS tersebut. Tentang tuntutan ganti kerugian, di dalam surat gugatan Pengguagat telah meminta pembayaran ganti rugi materiil sejumlah US 420.002.910,64 empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika serikat enam puluh empat sen dan Rp.185.918.048.904,75 seratus delapan puluh lima miliar sembilan ratus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen. Oleh karena itu maka Penggugat haruslah membuktikan bahwa uang sejumlah US 420.002.910,64 empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika serikat enam puluh empat sen dan Rp.185.918.048.904,75 Universitas Sumatera Utara seratus delapan puluh lima miliar sembilan ratus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen, adalah nyata uang dari Penggugat yang disalah gunakan oleh Tergugat sehingga Penggugat menderita kerugian. Terbukti bahwa Pemerintah Penggugat telah memberikan dana uang kepada Tergugat II sejumlah US 420.002.910,64 empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika serikat enam puluh empat sen dan Rp.185.918.048.904,75 seratus delapan puluh lima miliar sembilan ratus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen atas dasar PP. No.15 Tahun 1976 dan KMK No. 333KMK. 0011978. Telah terbukti pula bahwa Tergugat II telah memberikan dananya uang untuk dipinjamkan dan penyertaan modal kepada beberapa perusahaan la in sejumlahUS 420.002.910,64 empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika serikat enam puluh empat sen dan Rp.185.918.048.904,75 seratus delapan puluh lima miliar sembilan ratus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen. Lalu timbul masalah apakah benar uang yang diberikan oleh Tergugat II kepada beberapa perusahaan lain tersebut adalah nyata uang yang berasal dari Penggugat? Untuk menjawab masalah tersebut haruslah dipertimbangkan terlebih dahulu tentang asal dana atau sumber dana dari Tergugat II tersebut maksudnya adalah apakah seluruh dana dari Tergugat II mutlak berasal dari Pemerintah Penggugat Universitas Sumatera Utara berdasarkan hukum PP. No.15 Tahun 1976 ataukah ada sumber lain selain dari Pemerintah yang bersumber dari PP. No.15 Tahun 1976 tersebut. Fakta hukumnya adalah bahwa berdasarkan PP. No. 15 Tahun 1976 adalah dari Presiden RI, Jendral Purnawirawan Soeharto, Terminal White Foundation and Corporation, PT. Garuda Indonesia Airways, Dirjen Perkebunan, Dirjen Kehutanan, Bank Duta, Dirut PT. Timah, PT. Berdikari Jakarta, PT. Textra, PT. Bogasari Flour Mills, PT. Iradat Puri Jakarta, PT. Talibu Timber Jakarta, PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. Astra lnternasional Jakarta, PT. Watrako Asosiasi Kedelai Jakarta, PT. Timber Dana, PT. Tugu Insurance Comm. Ltd, Mr. Robert Kuok Singapore, Kore Wang Kiumsan Pyongyang, Singapore Chines Cham of Comm, H.E. Kowara, Dharma Rally, Transtropic Tanjung Priok, Barata Metal Work Engineering, Staf Bakin, Perta Oil Marketing, Marobenin Iternasional Petrolium Ltd, Perwakilan Siemens Jakarta, PT. Ustraindo Kencana Sakti Indonesia Ltd, Bulog, Otorita Proyek Asahan, Nusamba Group, JH. Minet Co. Ltd, Korindo Group, TRB London L td, Sarpindo Soya Bean, Yayasan Darmala, Pengasuh Putra-Putri lrja, PT. lTCl, N.N, PT. Granadi, PT. Indosat, yang keseluruhannya berjumlah Rp.217.682.116.574., 74 dua ratus tujuh belas milyar enam ratus delapan puluh dua juta seratus enam belas ribu lima ratus tujuh puluh empat rupiah koma tujuh puluh empat sen. Oleh karena Pemerintah Penggugat bukan satu-satunya sumber dana berdasarkan PP. No.15 Tahun 1976 jo. KMK No.333KMK. 0011978 maka jelas uang Tergugat II yang dipinjamkan ke disertakan modal kepada perusahaan- perusahaan lain tersebut tidak semuanya uang yang berasal dari Pemerintah Universitas Sumatera Utara berdasarkan PP. No.15 Tahun 1976 jo. KMK No. 333KMK. 0011978 melainkan ada dana lain yang berasal dari sumber-sumber lain seperti yang telah disebutkan di atas. Di samping itu uang dana dari Pemerintah berdasarkan PP. No.15 Tahun 1976 tentu telah dipergunakan pula untuk keperluan beasiswa seperti yang disebutkan dalam alat bukti T2 yaitu rekapitulasi penyaluran beasiswa dan bantuan. Tergugat II Tahun 1975 sd Tahun 2007 yang telah dikuatkan oleh keterangan saksi Ir. H.M Suaib Didu sebagai berikut: a. Beasiswa untuk mahasiswa terealisir untuk 413.530 orang dengan aggaran sebesar Rp. 206.769.720.000,00 dua ratus enam milyar tujuh ratus enam puluh sembilan juta tujuh ratus dua puluh ribu ruPiah; b. Bahwa untuk siswa sekolah menengah kejuruan terealisir sejumlah 835.659 orang dengan anggaran sebesar Rp. 156.775.422.000,00 seratus lima puluh enam milyar tujuh ratus tujuh puluh lima juta empat ratus dua puluh dua ribu rupiah; c. Bantuan pembinaan olahraga terealisir 13.500 orang atlet dan pelatih dengan total anggaran sejumlah Rp. 6.984.240.000,00 enam milyar sembilan ratus delapan puluh empat juta dua ratus empat puluh ribu rupiah; d. Beasiswa untuk mahasiswa pasca sarjana S-2 terealisir sejumlah 5.972 orang dengan anggaran sejumlah Rp. 8.958.000.000,00 delapan milyar sembilan ratus lima puluh delapan juta rupiah dan untuk mahasiswa pasca sarjana S-3 terealisir sejumlah 1.160 orang dengan anggaran sejumlah Rp. 2.900.000.000,00 dua milyar sembilan ratus juta rupiah; Universitas Sumatera Utara e. Bantuan untuk anak asuh SD terealisir 733.000 orang dengan anggaran sejumlah Rp. 42.480.000.000,00 empat puluh dua milyar empat ratus delapan puluh juta rupiah dan untuk anak asuh SLTP terealisir sejumlah 77.400 orang dengan anggaran dana sejumlah Rp. 10.580.000.000,00 sepuluh milyar lima ratus delapan puluh juta rupiah; Uang yang bersumber dari pemerintah berdasarkan PP. No. 15 Tahun 1976 yang diberikan kepada Tergugat II jelas telah bercampur dengan uang lainnya yang berasal dari sumber yang lain, sehingga sulit dipisahkan mana yang merupakan uang yang berasal dari Pemerintah berdasarkan PP. No. 15 Tahun 1976 dan mana yang berasal dari sumber lainnya. Uang dana yang telah bercampur tersebut oleh Tergugat II telah dipergunakan untuk pembayaran beasiswa, bantuan pembinaan olahraga bantuan untuk anak asuh dan lain-lainnya. Kemudian sisa uang yang telah bercampur tersebut oleh Tergugat II telah dipinjamkan dan disertakan modal kepada perusahaan- perusahaan lain. Majelis Hakim berpendapat bahwa uang sejumlah US 420.002.910,64 empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika serikat enam puluh empat sen dan Rp.185.918.048.904,75 seratus delapan puluh lima miliar sembilan ratus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen yang dipinjamkan dan disertakan modal oleh Tergugat II kepada perusahaan lain jelas bukan semuanya uang dari Pemerintah Universitas Sumatera Utara sebagian besar telah dipergunakan untuk keperluan beasiswa, bantuan pembinaan olahraga, dan bantuan untuk anak asuh dan lain-lainnya. Uang dari Pemerintah berdasarkan PP. No.15 Tahun 1976 telah dihentikan sejak tahun 1998 namunTergugat II tetap memberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa dengan keperluan sosial lainnya sampai dengan saat ini, tentu saja dengan sisa uang dari Pemerintah tersebut dan dari sumber-sumber lainnya. Oleh karena itu akan sulit menentukan berapa senyatanya jumlah uang Pemerintah berdasarkan PP. No. 15 Tahun 1976 yang dipinjamkan dan disertakan modal kepada perusahaan lain. Analisisnya adalah bahwa Tergugat II tidak melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga melainkan hanya melanggar PP. No. 15 Tahun 1976 jo. KMK No. 333KMK.0011978. Oleh karena itu maka haruslah ditentukan secara nyata berapa jumlah uang yang berasal dari Pemerintah berdasarkan PP. No. 15 Tahun 1976 yang dipinjamkan dan disertakan modal oleh Tergugat II kepada perusahaan lain yang merupakan bagian dari uang keseluruhan sejumlah U S 420.002.910,64 empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika serikat enam puluh empat sen dan Rp.185.918.048.904,75 seratus delapan puluh lima miliar sembilan ratus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen. Berdasarkan alat bukti yang diajukan oleh baik Penggugat maupun Tergugat tidak ada yang bisa menjelaskan tentang jumlah uang senyatanya yang merupakan uang Pemerintah berdasarkan PP. No. 15 Tahun 1976 yang merupakan bagian dari keseluruhan uang yang dipinjamkan dan disertakan modal oleh Tergugat II kepada Universitas Sumatera Utara perusahaan lain. Majelis Hakim oleh karena sebagian besar uang dari Pemerintah berdasarkan PP. No.15 Tahun 1976 tersebut telah dipergunakan bayaran beasiswa dan kepentingan sosial lainnya maka sudah pantas, patut dan adil apabila ditentukan jumlah uang dari Pemerintah tersebut hanyalah sejumlah 25 dari uang sejumlah US 420.002.910,64 empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika serikat enam puluh empat sen dan Rp. 185.918.048.904,75 seratus delapan puluh lima miliar sembilan ratus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen yang merupakan kerugian yang nyata dari Penggugat. Analisisnya adalah bahwa dalam penentuan jumlah 25 tersebut adalah telah sesuai pula dengan tujuan Negara Republik Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga apabila Negara terlalu banyak mengambil uang yayasan Supersemar tersebut dikhawatirkan yayasan tidak akan sanggup lagi membiayai beasiswa untuk siswa dan mahasiswa sehingga Negara Republik Indonesia akan atau dapat dinilai sebagai negara yang tidak melaksanakan prinsip-prinsip umum pemerintahan yang baik dan melanggar teori tipe Negara Indonesia yang modern welfare state, di mana Negara wajib ikut campur dalam urusan kesejahteraan rakyatnya termasuk pendidikan untuk kecerdasan rakyatnya. Laporan pertanggungjawaban H.M. Soeharto Tergugat I setiap tahun kepada rapat tahunan pengurus yayasan yang menyebutkan terlepas dari tanggung jawab H.M. Soeharto dari segala tindakan dan kebijaksanaan selama tahun yang bersangkutan adalah tepat, namun karena terbukti bahwa dalam laporan tersebut Universitas Sumatera Utara setelah diselidiki ternyata sebahagian dana yayasan diperuntukkan untuk bidang usaha, maka laporan pertanggungjawaban itu tidak dapat diterima secara hukum oleh sebab itu laporan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dalam Pokok Perkara