Kedudukan Atas Pihak-Pihak Yang Berperkara

Soeharto, dan terhadap pertimbangan Majelis Hakim dalam pokok perkara adalah sebagai berikut:

1. Kedudukan Atas Pihak-Pihak Yang Berperkara

Adapun pihak-pihak yang berperkara dalam perkara gugatan perdata dalam pengembalian kerugian keuangan negara dengan Perkara Nomor 904Pdt. G2007PN.Jakarta Selatan adalah sebagai berikut: a Negara Republik Indonesia cq Presiden Republik Indonesia sebagai pihak penggugat telah memberikan amanah kepada JPN untuk dan atas nama negara bertindak dalam pengajuan gugatan perdata pengembalian kerugian keuangan negara atas tindak pidana korupsi berdasarkan Surat Kuasa Khusus dengan hak Subtitusi dari Presiden Republik Indonesia kepada Jaksa Agung Republik Indonesia tanggal 2 Februari 2007 dan Surat Kuasa Khusus Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor SK-047AJ.A052007 tanggal 25 Mei 2007 kepada para Jaksa Pengacara Negara. b H.M. Soeharto allias Soeharo sebagai pendiri sekaligus sebagai Ketua YBS, dan sebagai pribadi bertempat tinggal di Jalan Cendana Nomor 8 Jakarta Pusat, adalah sebagai pihak yang melakukan perbuatan melawan hukum atas tindak pidana korupsi. Selanjutnya dalam penelitian ini disebut juga sebagai tergugat I. c YBS didirikan dengan Akte Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, SH Notaris di Jakarta, Nomor 37 tanggal 16 Mei 1974 dan untuk pertama kalinya, susunan pengurus YBS adalah: Ketua; H. M. Soeharto Tergugat I; Sekretaris: Universitas Sumatera Utara Bardosono; Bendahara: Soedjarwo. Sedangakan susunan pengurus terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Yayasan Supersemar Akte Notaris P. Sutrisno A. Tampbolon, SH Notaris di Jakarta, Nomor 46 tanggal 27 Desember 1999 adalah: Ketua; H. M. Soeharto Tergugat I; Sekretaris : Arjodarmoko; Bendahara; Drs. Sabarono Slamet, M. Si. YBS adalah Yayasan Supersemar yang memiliki prorgam pengembangan beasiswa kepada Pelajar, Siswa, dan Mahasiswa yang pintar tetapi tidak mampu melanjutkan pendidikannya, Yayasan Supersemar ini adalah sebuah badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, berkedudukan di Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 8-9 Gedung Granadi kuningan, Jakarta Selatan. Selanjutnya di dalam penelitian ini disebut juga sebagai tergugat II. Mengenai hubungan hukum antara para pihak yang berperkara bahwa penggugat adalah Negara Repuplik Indonesia Cq. Presiden Republik Indonesia, sehingga secara hukum Penggugat mempunyai hak dan kewajiban untuk bertindak mewakili kepentingan Pemerintah Republik Indonesia dan kepentingan rakyat Indonesia, termasuk dalam hukum perdata. Dimana bahwa Presiden Republik Indonesia adalah Penyelenggara Pemerintahan Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang di dalam mencapai tujuan Negara RI sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 khususnya pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan lebih lanjut antara lain di dalam Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33 dan Pasal 34 UUD 1945. Universitas Sumatera Utara Soeharto sebagai pihak tergugat I pernah menjadi Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Republik Indonesia Tahun 1967 sampai dengan Tahun 1998. Sebagai pribadi telah membentuk beberapa badan hukum yang berbentuk Yayasan, di antaranya adalah tergugat II YBS yang dibentuk dengan Akte Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, SH Notaris di Jakarta, Nomor 37 tanggal 16 Mei 1974. YBS sebagai tergugat II adalah sebuah badan hukum di Indonesia, dan dapat digugat sesuai dengan hukum perdata dan dalam Pasal 7 ayat 4 Anggaran Dasar Yayasan itu sendiri juga ditentukan bahwa, “Ketua Pengurus Yayasan atau jika ia berhalangan anggota pengurus lainnya diberi kuasa tertulis, berhak mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan serta untuk melakukan segala perbuatan pemilikan.” Untuk mencapai tujuan Negara Republik Indonesia, Penggugat menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1976 tanggal 23 April 1976 tentang Penetapan Penggunaan Sisa Laba Bersih Bank-Bank Milik Pemerintah yang kemudian diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 333KMK.0111978 tanggal 30 Agustus 1978 tentang Pengaturan Lebih Lanjut Penggunaan 5 lima persen dari Laba Bersih Bank-Bank Milik Pemerintah, yang menentukan bahwa 50 lima puluh persen dari 5 lima persen sisa laba bersih Bank-Bank milik Negara disetorkan langsung ke dalam rekening YBS tergugat II sehingga dengan aturan tersebut YBS mempeloreh sejumlah dana untuk disalurkan kepada para pelajar sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam Anggaran Dasar YBS yaitu untuk membantu dan membina para siswamahasiswa Universitas Sumatera Utara yang cukup cakap tetapi tidak dapat melanjutkan pelajarannya karena kesulitan dalam pembiayaan, serta untuk kepentingan lain-lain dalam meningkatkan mutu pendidikan

2. Pertanggungjawaban H.M. Soeharto Sebagai Tergugat I