Duduk Perkara Atas Perbuatan Melawan Hukum yang Dilakukan Para

1. Duduk Perkara Atas Perbuatan Melawan Hukum yang Dilakukan Para

Tergugat YBS adalah sebuah Yayasan yang didirikan oleh Soeharto dan untuk kepengurusan pertama kali diketuai oleh Soeharo. YBS dalam menjalankan operasionalnya berpedoman kepada dasar Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1976 tanggal 23 April 1976 tentang Penetapan Penggunaan Sisa Laba Bersih Bank- Bank Milik Pemerintah yang kemudian diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 333KMK.0111978 tanggal 30 Agustus 1978 tentang Pengaturan Lebih Lanjut Penggunaan 5 lima persen dari Laba Bersih Bank-Bank Milik Pemerintah. Oleh karena Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Keuangan tersebut, pihak tergugat telah mengumpulkan dana sebesar US 420.002.910,64 Empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika Serikat enam puluh empat sen dan Rp. 185.918.048.904,75 Seratus delapan puluh milyar sembilan ratus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah koma tujuh puluh lima sen. Ternyata pihak tergugat menggunakan dana yang terkumpul berdasarakan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1976 dan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 333KMK.0111978 tersebut telah menyimpang dari tujuannya sebagaimana yang dimaksud di dalam Anggaran Dasar YBS. Penyimpangan yang terjadi dari sejumlah dana tersebut dirinci sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Sejumlah US 125.000.000 seratus dua puluh lima juta dollar Amerika Serikat pada tanggal 22 September 1990 diberikan kepada PT. Bank Duta; 2. Sejumlah US 19.959.807.,19 sembilan belas juta sembilan ratus lima puluh sembilan delapan ratus tujuh dollar Amerika Serikat sembilan belas sen pada tanggal 25 September 1990 diberikan kepada PT. Bank Duta; 3. Sejumlah US 275.043.103,45 dua ratus tujuh puluh lima juta empat puluh tiga ribu seratus tiga dollar Amerika Serikat empat puluh lima sen pada tanggal 26 September 1990 diberikan kepada PT. Bank Duta; 4. Sejumlah Rp.13.173.178.904,75 Tiga belas miliar seratus tujuh puluh tiga juta seratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen antara tanggal 23 September 1989 sd 17 November 1997 diberikan kepada PT. Kiani Lestari dan PT. Kiani Sakti; 5. Sejumlah Rp.150.000.000.000,- Seratus lima puluh miliar rupiah pada tanggal 13 November 1995 diberikan kepada PT. Kiani Lestari dan PT. Kiani Sakti; 6. Sejumlah Rp.12.744.870.000,00 Dua belas miliar tujuh ratus empat puluh empat juta delapan ratus tujuh puluh ribu rupiah antara Desember 1982 sampai dengan Mei 1993 diberikan kepada PT. Kalhold Utama, Essam Timber dan PT. Tanjung Redep Hutan Tanaman Industri; dan 7. Sejumlah Rp.10.000.000.000,00 Sepuluh miliar rupiah pada tanggal 28 Desember 1993 diberikan kepada Kelompok Usaha Kosgoro. Universitas Sumatera Utara Uang yang dipergunakan secara tidak sesuai dengan tujuan tersebut mencapai sejumlah US 420.002.910,64 Empat ratus dua puluh juta dua ribu sembilan ratus sepuluh dollar Amerika Serikat enam puluh empat sen dan Rp.185.918.048.904,75 Seratus delapan puluh lima milyar sembilan rutus delapan belas juta empat puluh delapan ribu sembilan ratus empat rupiah tujuh puluh lima sen oleh karena Uang tersebut dipeloreh dengan dasar Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1976 tanggal 23 April 1976 tentang Penetapan Penggunaan Sisa Laba Bersih Bank-Bank Milik Pemerintah yang kemudian diatur lanjut dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 333KMK.0111978 tanggal 30 Agustus 1978, yang disetorkan kepada Tergugat II untuk dipergunakan sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam Anggaran Dasarnya, akan tetapi telah disalahgunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana diuraikan di atas maka Penggugat berhak untuk menuntut agar uang tersebut dikembalikan kepada negara Republik Indonesia. Dengan digunakannya sejumlah uang tersebut di atas yang tidak sesuai dengan tujuan dalam Anggaran Dasar YBS mengakibatkan banyak Siswa dan Mahasiswa Indonesia yang cukup serta cakap, tetapi tidak dapat melanjutkan pelajarannya karena kesulitan dalam pembiayaan, telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bantuan biaya pendidikan yang sulit dinilai jumlahnya dengan uang, yang diperkirakan sebesar Rp.10.000.000.000.000,00 Sepuluh triliun rupiah. Perbuatan Soeharto dan YBS sebagaimana diuraikan di atas merupakan Perbuatan Melawan Hukum Onrechtmatige Daad yang dimaksud dalam Pasal 1365 KUH Perdata, karena perbuatan tersebut bertentangan dengan Pasal 2 huruf f. Universitas Sumatera Utara Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1976 dan Pasal 1 Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 333KMK.0111978 tanggal 30 Agustus 1978, serta Pasal 3 ayat 2 Anggaran Dasar YBS. Sehubungan dengan itu, negara memiliki kewajiban secara konstitusional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan sesuai dengan ketentuan Pasal 31 UUD 1945, dan negara mempunyai kewajiban konstitusional untuk memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapat pengajaran. Pencapaian tujuan ini antara lain dipercayakan kepada YBS dengan dasar Pasal 2 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1976 tanggal 23 April 1976 tentang Penetapan Penggunaan Sisa Laba Bersih Bank-Bank Milik Pemerintah yang kemudian diatur lanjut dengan Pasal 1 Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 333KMK.0111978, serta ketentuan Pasal 3 ayat 2 Anggaran Dasar Yayasan. Hal ini mengakibatkan dana tersebut tidak dapat digunakan untuk membantu dalam membina para siswa dan mahasiswa yang cukup serta cakap tetapi tidak dapat melanjutkan pelajarannya. Oleh karena dengan alasan-alasan yang dipaparkan tersebut di atas, bahwa Soeharto dan YBS sebagai pihak tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum PMH yang merugikan Negara Republik Indonesia, maka sesuai dengan Pasal 1365 KUH Perdata, negara mempunyai hak untuk mengajukan gugatan perdata terhadap Soeharto dan YBS untuk membayar segala kerugian terhadap keuangan negara akibat perbuatan tindak pidana korupsi. Universitas Sumatera Utara

2. Permohonan Sita Jaminan Conservatoir Beslag dan Putusan yang Dapat