Metode Penelitian Hadiah Undian Yang Diperoleh Dalam Perkawinan Dan Kaitannya Dengan Harta Bersama Di Dalam Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

asal atau harta bawaan untuk kemudian dilakukanlah pembagian atas harta yang diperoleh di dalam perkawinan yang menjadi milik bersama. Penambahan nilai dari harta kekayaan kawin ini selain dapat diperoleh dari hasil kerja keras sendiri, juga dapat diperoleh dari pemberian orang lain atau hadiah. Instansi ataupun perusahaan dewasa ini semakin sering menyelenggarakan undian berhadiah bagi para konsumennya. Hadiah-hadiah yang ditawarkan biasanya memiliki nilai ekonomis yang tinggi, di mana apabila yang menjadi pemenang dari undian berhadiah itu adalah pasangan suami-isteri, maka tentu saja nilai ekonomis dari hadiah tersebut menambah besaran nilai harta kekayaan kawin bagi keduanya. Apabila suatu saat di dalam perkawinan tersebut terjadi perceraian dan masing-masing pihak menuntut haknya atas harta perkawinan, maka hadiah undian yang diperoleh sebelumnya tentu tidak luput dari persengketaan. Dengan kurangnya pembahasan mengenai hal ini, baik di dalam peraturan perundang-undangan maupun doktrin, maka masalah pembagian harta yang berasal dari undian berhadiah ini memerlukan peninjauan lebih lanjut untuk menentukan penggolongan harta kekayaan kawin dari hadiah ini, merupakan harta asal atau harta bersama.

F. Metode Penelitian

Universitas Sumatera Utara Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan sistematis serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode penulisan yang digunakan antara lain : 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam menjawab permasalahan dalam pembahasan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif. Dalam penelitian hukum normatif, hukum sering dikonsepsikan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan atau sebagai kaidah atau norma yang berpatokan pada perilaku manusia yang dianggap pantas. 8 Penelitian hukum normatif merupakan penelitian kepustakaan, maksudnya peneliti melakukan penelitian terhadap data sekunder. 9 8 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum Jakarta : PT. Raya Grasindo Persada, 2003, hal. 112. 9 Abdul Muis, Pedoman Penulisan Skripsi dan Metode Penelitian Hukum Medan : Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 1990, hal. 44. Data sekunder ini dibedakan lagi ke dalam beberapa bagian yakni bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat, terdiri dari norma atau kaidah dasar dan peraturan-peraturan dasar seperti Undang-Undang Dasar 1945, batang tubuh UUD 1945, ketetapan-ketetapan MPRS, Peraturan Perundang-undangan, yurisprudensi, traktat, dan lain-lain. Bahan hukum sekunder merupakan bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, misalnya Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, hasil penelitian hukum, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara Bahan hukum tertier adalah bahan-bahan yang memberi petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus-kamus, ensiklopedia, dan lain-lain. 10 2. Data dan Sumber Data Pada umumnya, data dibagi dalam dua jenis data yakni data primer dan data sekunder. Data primer primary data adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber pertama, yakni perilaku individu atau masyarakat. Untuk memperoleh data primer, perlu dilakukan pengumpulan data langsung kepada masyarakat dengan cara wawancara, quisionerangket, pengamatan observasi baik secara pastisipatif maupun nonpastisipatif. Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh dari sumber pertama. Data sekunder bisa diperoleh dari peraturan perundang- undangan, dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian, dan lain sebagainya. Penulisan skripsi ini menggunakan data sekunder yang memiliki kekuatan mengikat ke dalam sebagai materi yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan serta Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kompilasi Hukum Islam sebagai pembanding. Selain itu data juga diperoleh dari dokumen-dokumen lain yang mengkaji atau membahas mengenai harta bersama dalam perkawinan ataupun mengenai undian berhadiah seperti buku, artikel, dan sumber dari 10 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum Jakarta : Rajawali Pers, 1997, hal. 113. Universitas Sumatera Utara internet serta bahan lainnya yang memiliki kaitan dengan pembahasan di dalam skripsi ini. 3. Alat Pengumpul Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan atau yang disebut Library Research dengan mengacu kepada Perundang-undangan, sejumlah buku, tulisan dan karya ilmiah yang berhubungan dengan materi di dalam skripsi ini. Data-data yang diperoleh ini kemudian dikelompokkan sesuai dengan permasalahan yang ingin dikaji untuk kemudian dianalisis sehingga ditemukanlah pemecahan masalah dari objek yang diteliti. 4. Analisis Data Dalam tulisan ini digunakan data kualitatif, yaitu cara penelitian yang menghasilkan penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Metode ini digunakan agar gejala yang diteliti dapat lebih dipahami dan agar skripsi ini lebih memfokuskan kepada analisis hukum dari permasalahan yang menjadi objek penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Sita Marital Atas Sengketa Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

10 140 156

Perkawinan Campuran Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Tentang Perkawinan

2 93 97

Aspek Hukum Sita Marital Terhadap Sengketa Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Kuhperdata) Dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

0 63 163

ANALISIS YURIDIS DISPENSASI PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 10 16

KEDUDUKAN HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 3 17

Pembagian Harta Bersama Yang Diakibatkan Perceraian dari Perkawinan Berbeda Agama Menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

0 0 1

TINJAUAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT TERJADINYA PERCERAIAN DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.

0 1 1

ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN | NURFIANTI | Legal Opinion 5911 19659 1 PB

0 1 10

View of Harta Bersama dalam Perkawinan Poligami Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Hukum Islam

0 2 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN A. PERKAWINAN 1. Pengertian dan Tujuan Perkawinan - Tinjauan Yuridis Terhadap Sita Marital Atas Sengketa Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kitab Undang-Un

0 0 47