Pengertian Hadiah-Hadiah Dalam Perkawinan

adanya komunikasi yang terbuka dalam pengelolaan dan penguasaan harta pribadi tersebut sehingga keabsahan menguasai harta pribadi masing-masing pihak itu jangan sampai merusak tatanan kedudukan suami sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga. Mengacu kepada dua ketentuan tersebut, maka beliau membagi empat macam harta perkawinan, yaitu 25 1. Harta yang diperoleh dari warisan, baik sebelum perkawinan maupun setelah melangsungkan perkawinan. : 2. Harta yang diperoleh dengan keringat sendiri sebelum mereka menjadi suami istri. 3. Harta dihasilkan bersama oleh suami istri selama berlangsungnya perkawinan. 4. Harta yang didapat oleh pengantin pada waktu pernikahan dilaksanakan, harta ini menjadi milik suami istri selama perkawinan. Ketiga pendapat sarjana di atas memiliki pendapat yang berbeda mengenai pembagian harta benda dalam perkawinan. Namun demikian, tidak ada yang salah dari pendapat-pendapat tersebut apabila merujuk pada Pasal 35 Undang-Undang Perkawinan karena pada dasarnya doktrin-doktrin para sarjana mengenai pembagian harta benda perkawinan ini berpedoman kepada UU Perkawinan.

C. Pengertian Hadiah-Hadiah Dalam Perkawinan

25 Abdul Manan, Op.Cit ., hal. 106. Universitas Sumatera Utara UU Perkawinan Pasal 35 yang membahas mengenai harta benda perkawinan, tidak secara rinci menyebutkan mengenai jenis-jenis hadiah yang termasuk ke dalam harta benda perkawinan. Hanya disebutkan bahwa harta yang diperoleh masing-masing suami istri sebagai hadiah atau warisan, sedangkan yang termasuk ke dalam ruang lingkup hadiah atau warisan tersebut tidak dijelaskan baik dalam pasal tersebut maupun dalam penjelasan pasal. Dikarenakan tidak adanya penjelasan mengenai pengertian hadiah dalam perkawinan di dalam peraturan perundang-undangan yang ada, maka pengertian atau definisi daripada hadiah dalam perkawinan terlebih dahulu dirujuk pada arti hadiah dalam kamus bahasa Indonesia yaitu : hadiah : 1 pemberian sebagai penghargaan, penghormatan, atau kenang-kenangan. 2 ganjaran karena memenangkan suatu pertandingan. 3 perpisahan tanda mata, cendera mata 26 Perkawinan : pernikahan ; hal-hal yang berhubungan dengan kawin . Sedangkan yang dimaksud dengan perkawinan adalah 27 Abdul Manan mengutip Sayyid Sabiq dalam bukunya menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hadiah dalam perkawinan adalah pemberian yang menurut orang yang diberi itu untuk memberi imbalan . 28 26 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Jakarta : MODERN ENGLISH PRESS, 1995, hal. 498 27 Ibid., hal. 676. 28 Abdul Manan, Op. Cit. Hal. 131 . Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengertian hadiah menurut Sayyid Sabiq tersebut, dapat dipahami bahwa hadiah tidak sama dengan sedekah, karena si penerima sedekah secara psikologis tidak terbebani moralnya untuk memberikan imbalan kepada si pemberi sedekah sebagai balasan atas sedekah yang diterimanya. Sedangkan si penerima hadiah secara psikologis memiliki beban moral untuk memberikan imbalan kepada si pemberi hadiah sebagai balasan atas hadiah yang diterimanya. Terlepas dari perbedaan hadiah dengan sedekah, berdasarkan pengertian menurut kamus Bahasa Indonesia dan doktrin Sayyid Sabiq yang dikutip oleh Abdul Manan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa apa yang dimaksud dengan hadiah-hadiah dalam perkawinan adalah : 1. Harta benda yang diberikan sebagai penghargaan, penghormatan, kenang-kenangan oleh seseorang atau suatu badan kepada suami danatau istri dalam perkawinan. 2. Harta benda yang suami danatau istri dalam perkawinan sebagai ganjaran karena memenangkan suatu pertandingan. 3. Harta benda yang diberikan sebagai cendera mata atau tanda mata oleh seseorang atau suatu badan kepada suami danatau istri dalam perkawinan.

D. Kedudukan Hukum Dari Hadiah-Hadiah Dalam Perkawinan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Sita Marital Atas Sengketa Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

10 140 156

Perkawinan Campuran Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Tentang Perkawinan

2 93 97

Aspek Hukum Sita Marital Terhadap Sengketa Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Kuhperdata) Dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

0 63 163

ANALISIS YURIDIS DISPENSASI PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 10 16

KEDUDUKAN HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

0 3 17

Pembagian Harta Bersama Yang Diakibatkan Perceraian dari Perkawinan Berbeda Agama Menurut Undang-undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

0 0 1

TINJAUAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT TERJADINYA PERCERAIAN DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.

0 1 1

ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN | NURFIANTI | Legal Opinion 5911 19659 1 PB

0 1 10

View of Harta Bersama dalam Perkawinan Poligami Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Hukum Islam

0 2 20

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN A. PERKAWINAN 1. Pengertian dan Tujuan Perkawinan - Tinjauan Yuridis Terhadap Sita Marital Atas Sengketa Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kitab Undang-Un

0 0 47