BAB IV TINJAUAN YURIDIS MENGENAI HADIAH UNDIAN DALAM
HARTA PERKAWINAN
A. Status Kepemilikan Benda Undian Yang Diperoleh Dalam Ikatan Perkawinan
Berdasarkan penjelasan di dalam Bab II, Pasal 35 ayat 2 UU Perkawinan menentukan bahwa harta bawaan dari masing-masing suami atau
istri dan harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, berada di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak
tidak menentukan lain. Ketentuan Pasal 35 ayat 2 UU Perkawinan ini selaras dengan
ketentuan Pasal 87 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam yang menyebutkan bahwa harta bawaan dari masing-masing suami dan istri dan harta yang
diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan adalah di bawah penguasaan masing-masing, sepanjang para pihak tidak menentukan lain
dalam perjanjian perkawinan. Lebih lanjut UU Perkawinan Pasal 36 ayat 2 telah menentukan
bahwa mengenai harta bawaan masing-masing suami dan istri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 36 ayat 2 UU Perkawinan ini ekuivalen dengan Kompilasi Hukum Islam Pasal 87 ayat 2 yang menyebutkan bahwa suami dan istri
mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum atas harta masing-masing berupa hibah, hadiah, sodaqoh, atau lainnya.
Terkait kedudukan hukum hadiah yang diperoleh di dalam ikatan perkawinan ini, Abdul Manan mengemukakan bahwa menurut Pasal 36 Ayat
2 UU Perkawinan jo. Pasal 87 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam bahwa suami atau istri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan
hukum terhadap harta pribadi masing-masing. Mereka bebas menentukan terhadap harta tersebut tanpa ikut campur suami atau istri untuk menjualnya,
dihibahkan, atau mengagunkan. Juga tidak diperlukan bantuan hukum dari suami untuk melakukan tindakan hukum atas harta pribadinya. Tidak ada
perbedaan kemampuan hukum antara suami istri dalam menguasai dan melakukan tindakan terhadap harta benda pribadi mereka. Undang-undang
tidak membedakan kemampuan melakukan tindakan hukum terhadap harta pribadi suami istri masing-masing. Ketentuan ini bisa dilihat dalam Pasal 86
Kompilasi Hukum Islam, di mana ditegaskan bahwa tidak ada percampuran antara harta pribadi suami istri karena perkawinan dan harta istri tetap mutlak
jadi hak istri dan dikuasai sepenuhnya olehnya, begitu juga harta pribadi suami menjadi hak mutlak dan dikuasai penuh olehnya.
43
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa status kepemilikan harta yang didapatkan dari undian berhadiah yang diperoleh
43
A bdul Manan, Op.Cit., hal. 106.
Universitas Sumatera Utara
selama dalam ikatan perkawinan adalah merupakan hak milik pribadi dari suami atau isteri yang menjadi pemenang undian tersebut. Dengan kata lain,
hadiah undian itu adalah harta pribadi dari suami atau isteri yang menjadi pemenang dari undian berhadiah yang diikutinya.
B. Kriteria Hadiah Undian Sebagai Harta Bersama Dalam Perkawinan