contoh belaka. Karena itu, masyarakat boleh membuat perjanjian lain daripada contoh tersebut atau membuatnya secara sama dengan salah satu daripadanya
sesuai dengan kebutuhan untuk apa perjanjian termaksud dibuat.
24
B. Pengaturan Mengenai Perjanjian
1. Syarat Sahnya Perjanjian
Sumber perikatan yang terpenting adalah perjanjian, sebab dengan melalui perjanjian pihak-pihak dapat membuat segala macam perikatan. Perjanjian yang
sah adalah perjanjian yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang, sehingga mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Syarat-
syarat sahnya suatu perjanjian disebutkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata yaitu : 1.
Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya 2.
Cakap untuk membuat suatu perjanjian 3.
Suatu hal tertentu 4.
Suatu sebab yang halal Berikut ini akan diuraikan secara garis besar dari keempat syarat sahnya
perjanjian itu. 1.
Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya mengandung makna bahwa
para pihak yang membuat perjanjian telah sepakat atau ada persesuaian kemauan atau saling menyetujui kehendak masing-masing, yang dilahirkan oleh para pihak
dengan tidak ada paksaan, kekeliruan dan penipuan.
25
24
Ibid., hal 204
25
Ibid., hal 205
Kesepakatan itu penting diketahui karena merupakan awal terjadinya perjanjian. Untuk mengetahui kapan kesepakatan itu terjadi ada beberapa macam
teoriajaran, yaitu : a.
Teori pernyataan, mengajarkan bahwa sepakat terjadi saat kehendak pihak yang menerima tawaran menyatakan bahwa ia menerima penawaran itu.
Kelemahannya adalah karena dianggap terjadinya kesepakatan secara otomatis.
b. Teori pengiriman, mengajarkan bahwa sepakat terjadi pada saat kehendak
yang dinyatakan itu dikirim oleh pihak yang menerima tawaran. Kelemahannya adalah bagaimana hal itu bisa diketahui? Bisa saja
walaupun sudah dikirim tetapi tidak diketahui oleh pihak yang menawarkan.
c. Teori pengetahuan, mengajarkan bahwa pihak yang menawarkan
seharusnya sudah menegetahui bahwa tawarannya sudah diterima walaupun penerimaan itu belum diterimanya dan tidak diketahui secara
langsung. Kelemahannya adalah bagaimana bisa mengetahui isi penerimaan itu apabila pihak tersebut belum menerimanya.
d. Teori penerimaan, mengajarkan kesepakatan terjadi pada saat pihak yang
menawarkan menerima langsung jawaban dari pihak lawan. Permasalahan lain tentang kesepakatan, yaitu apabila terjadi pernyataan
yang keluar tidak sama dengan kemauan yang sebenarnya. Untuk menjawab permasalahan ini ada beberapa teori yaitu :
a. Teori kehendak, menurut teori ini yang menentukan apakah telah terjadi
perjanjian atau belum adalah adanya kehendak para pihak.
b. Teori pernyataan, menurut teori ini yang menentukan apakah telah terjadi
perjanjian atau belum adalah pernyataan. Jika terjadi perbedaan antara kehendak dengan pernyataan maka perjanjian tetap terjadi.
c. Teori kepercayaan, menurut teori ini yang menentukan apakah telah terjadi
perjanjian atau belum adalah pernyataan seseorang secara objektif dan dapat dipercaya. Kelemahannya adalah kepercayaan itu sulit dinilai.
Selanjutnya, menurut Pasal 1321 KUH Perdata kata sepakat harus diberikan secara bebas, dalam arti tidak ada paksaan, penipuan, dan kekhilafan.
Masalah lain yang dikenal dalam KUH Perdata yakni yang disebut cacat kehendak. Tiga unsur cacat kehendak yaitu :
Kekhilafankekeliruankesesatan Pasal 1321 KUH Perdata. Sesat dianggap ada apabila pernyataan sesuai dengan kemauan tetapi kemauan itu
didasarkan atas gambaran yang keliru baik mengenai orangnya atau objeknya. Cirinya, yakni tidak ada pengaruh dari pihak lain.
Paksaan Pasal 1323-1327 KUH Perdata. Paksaan bukan karena kehendaknya sendiri, namun dipengaruhi oleh pihak lain. Paksaan telah terjadi
apabila perbuatan itu sedemikian rupa sehingga dapat menakutkan seseorang yang berpikiran sehat dan apabila perbuatan itu dapat menimbulkan ketakutan pada
orang tersebut bahwa dirinya atau kekayaannya terancam dengan suatu kerugian yang terang dan nyata. Berdasarkan hal itu, maka pengertian paksaan adalah
kekerasan jasmani atau ancaman akan membuka rahasia dengan sesuatu yang diperbolehkan oleh hukum yang menimbulkan ketakutan kepada seseorang
sehingga ia membuat perjanjian.
Penipuan Pasal 1328 KUH Perdata. Pihak yang menipu dengan daya akalnya menanamkan suatu gambaran yang keliru tentang orangnya atau objeknya
sehingga pihak lain bergerak untuk menyepakati.
26
2. Cakap untuk membuat perjanjian
Cakap merupakan syarat umum untuk dapat melakukan perbuatan hukum secara sah yaitu harus sudah dewasa, sehat akal pikiran dan tidak dilarang oleh
suatu peraturan perundang-undangan untuk melakukan suatu perbuatan tertentu.
27
Sebelum adanya SEMA No.3 Tahun 1963, perempuan termasuk orang yang tidak cakap berbuat, tetapi hal ini sudah dicabut dengan adanya SEMA No.3
Tahun 1963. Dengan demikian maka orang yang tidak cakap atau tidak berwenang melakukan perbuatan hukum dapat dibagi menjadi mereka yang belum
cukup umur, menurut Pasal 1330 KUH Perdata adalah mereka yang belum genap berusia 21 tahun dan belum menikah, serta mereka yang diletakkan dibawah
pengampuan. Hal ini diatur dalam Pasal 433-462 KUH Perdata tentang pengampuan. Pengampuan adalah keadaan dimana seseorang yang disebut
curandus karena sifat-sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau di dalam segala hal tidak cakap untuk bertindak sendiri di dalam lalu lintas hukum, karena orang
tersebut oleh putusan hakim dimasukkan ke dalam golongan orang yang tidak cakap bertindak dan lantas diberi seseorang wakil menurut undang-undang yang
disebut curator. Sedangkan pengampuannya disebut curatele.
28
Dilihat dari sudut rasa keadilan, memang perlu bahwa orang yang membuat perjanjian yang nantinya akan terikat oleh perjanjian itu harus benar-
benar mempunyai kemampuan untuk memahami segala tanggung jawab yang
26
Handri Raharjo, op. cit, hal 47-50.
27
Riduan Syahrani, op. cit, hal 208
28
Handri Raharjo, op. cit, hal 53.
akan dipikulnya karena perbuatannya itu. Sedangkan dilihat dari ketertiban umum, karena orang yang membuat perjanjian itu mempertaruhkan kekayaannya,
sehingga sudah seharusnya orang tersebut sungguh-sungguh berhak berbuat bebas terhadap harta kekayaannya.
Jadi, syarat kecakapan untuk membuat suatu perjanjian ini mengandung kesadaran untuk melindungi baik bagi dirinya dan bagi miliknya maupun dalam
hubungannya dengan keselamatan keluarganya. 3.
Suatu hal tertentu Suatu hal tertentu dalam perjanjian adalah barang yang menjadi obyek
suatu perjanjian. Menurut Pasal 1333 KUH Perdata barang yang menjadi obyek suatu perjanjian ini harus tertentu, setidak-tidaknya harus ditentukan jenisnya,
sedangkan jumlahnya tidak perlu ditentukan, asalkan dapat ditentukan dan diperhitungkan.
Selanjutnya, dalam Pasal 1334 ayat 1 yang menyebutkan : “Barang-barang yang baru akan ada dikemudian hari dapat menjadi pokok
suatu perjanjian.” Kemudian, dalam Pasal 1332 KUH Perdata ditentukan bahwa barang-
barang yang dapat dijadikan obyek perjanjian hanyalah barang-barang yang dapat diperdagangkan. Lazimnya barang-barang yang dipergunakan untuk kepentingan
umum dianggap sebagai barang-barang di luar perdagangan, sehingga tidak bisa dijadikan obyek perjanjian.
29
29
Riduan Syahrani, op. cit, hal 209-211.
4. Suatu sebab yang halal
Suatu sebab yang halal merupakan syarat keempat untuk sahnya perjanjian. Sebab yang dimaksud adalah isi suatu perjanjian tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum dan kesusilaan. Pengertian tidak boleh bertentangan dengan undang-undang disini adalah undang-undang
yang bersifat melindungi kepentingan umum, sehingga jika dilanggar dapat membahayakan kepentingan umum.
30
Syarat kesepakatan dan syarat kecakapan di atas disebut syarat subjektif, yakni mengenai subjeknya, bila syarat ini tidak dipenuhi maka perjanjian ini dapat
dibatalkan, untuk membatalkan perjanjian itu harus ada inisiatif minimal dari salah satu pihak yang merasa dirugikan untuk membatalkannya. Syarat suatu hal
tertentu dan sebab yang halal disebut syarat objektif yaitu syarat mengenai objeknya, bila syarat ini tidak dipenuhi maka perjanjian batal demi hukum, yakni
sejak semula dianggap tidak pernah ada perjanjian sehingga tidak perlu pembatalan.
31
2. Asas-Asas Perjanjian