Romelda Proniastria Simamora : Tanggungjawab Para Pihak Dalam Hal Terjadi Kegagalan Bangunan Di Dalam Kontrak Konstruksi, 2008.
USU Repository © 2009
D. Para Pihak dan Objek dalam Kontrak Kontruksi
Para pihak yang terdapat dalam kontrak konstruksi, yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa. Pihak penyedia jasa terdiri atas perencana konstruksi, pelaksana
konstruksi, dan pengawas konstruksi. Masing-masing penyedia jasa terdiri dari orang perorangan atau badan usaha yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Pengguna jasa adalah perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaanproyek yang memerlukan layanan jasa perencanaan. Pihak
pengguna jasa mempunyai hubungan dengan para perencana konstruksi, pelaksana, dan pengawas kostruksi.
Para pihak dalam kontrak konstruksi tersebut akan penulis uraikan satu persatu, yakni sebagai berikut ini.
1. Perencana Konstruksi
“Yang dimaksud perencana konstruksi adalah penyedia jasa oang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli di bidang perencanaan
jasa konstruksi”,
65
65
Ibid., hal. 95.
yakni oleh arsitek architect atau insinyur engineer. Meskipun perencana tidak merupakan pihak yang terkait dalam kontrak
konstruksi, akan tetapi perencana yaitu arsitek atau insinyur memiliki peranan penting dalam kontrak kontruksi. “Arsitek disini berfungsi penasehat bagi si
pemberi tugas, dan bertugas menyusun rencana bangunan, bentuk, tipe konstruksi, dan material yang digunakan, pengawasan yang menyangkut
dengan dampak lingkungan, dan pertimbangan-pertimbangan keindahan bangunan sesuai yang dikehendaki oleh pengguna jasa.
Romelda Proniastria Simamora : Tanggungjawab Para Pihak Dalam Hal Terjadi Kegagalan Bangunan Di Dalam Kontrak Konstruksi, 2008.
USU Repository © 2009
“PerencanaArsitekAhli dapat digolongkan menjadi dua macam, yakni perorangan, dan badan usaha baik pemerintah maupun swasta. Untuk
mendirikan perusahaan jasa konstruksi, perencana harus memperoleh izin dari Menteri Pekerjaan UmumPejabat yang ditunjuk. Izin tersebut adalah Surat
Izin Usaha Jasa Konstruksi SIUJK”.
66
Objek dalam kontrak perencanaan jasa konstruksi adalah memberikan layanan perencanaan jasa konstruksi yang meliputi bidang pekerjaan
arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan atau tata lingkungan Pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Serta Jasa Konstruksi. Ruang lingkup pekerjaannya, meliputi:
67
a. survei,
b. perencanaan umum, studi makro, dan studi mikro,
c. studi kelayakan proyek, industri, dan produksi,
d. perencanaan teknik, operasi, dan kepemeliharaan, dan
e. penelitian Pasal 5 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000
tentang Usaha dan Peran Serta Jasa Konstruksi.
2. Pelaksana KonstruksiPemborong
“Pelaksana konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli atau profesional di bidang pelayanan jasa
konstruksi. Pelaksana konstruksi tersebut tersebut mampu menyelenggarakan
66
Djumialdji, Hukum Bangunan. Dasar-dasar Hukum Dalam Proyek dan Sumber Daya
Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, hal. 30.
67
Salim H.S, Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Op.Cit., hal. 96.
Romelda Proniastria Simamora : Tanggungjawab Para Pihak Dalam Hal Terjadi Kegagalan Bangunan Di Dalam Kontrak Konstruksi, 2008.
USU Repository © 2009
kegiatannya untuk mewujudkan hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau fisik lainnya”.
68
Pemborong dapat perorangan maupun badan hukum, baik pemerintah maupun swasta. Bagi proyek-proyek pemerintah, pemborong harus berbadan
hukum. “Pemborong yang melaksanakan kegiatan di bidang usaha jasa konstruksi diwajibkan untuk memperoleh izin Menteri Pekerjaan Umum atau
pejabat yang ditunjuk Kepmen PU Nomor 139KPTS1988 tentang Pelaksanaan Ketentuan Izin Usaha Konstruksi. Izin tersebut dinamakan Surat
Izin Usaha Jasa Konstruksi SIUJK”.
69
a. Arsitektural,
Usaha jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi memberikan layanan jasa pelaksanaan, yang meliputi pekerjaan:
b. Sipil,
c. Mekanikal,
d. Elektrikal, dan atau
e. Tata lingkungan Pasal 4 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
2000 tentang Usaha dan Peran Serta Jasa Konstruksi. “Objek dalam pelaksanaan kontrak konstruksi adalah mewujudkan hasil
perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lainnya”.
70
3. Pengawas Konstruksi