Sanksi yang Dikenakan Kepada Para Pihak atas Terjadinya Kegagalan

Romelda Proniastria Simamora : Tanggungjawab Para Pihak Dalam Hal Terjadi Kegagalan Bangunan Di Dalam Kontrak Konstruksi, 2008. USU Repository © 2009 menyelesaikan sisa-sisa pekerjaan, melainkan untuk pemeliharaan pekerjaan yang sudah 100 persen selesai, dan telah dilakukan serah terima pertama pekerjaan. “Pengguna jasa wajib melaporkan terjadinya kegagalan bangunan dan tindakan-tindakan yang diambil kepada Menteri atau intansi yang berwenang dan Lembaga. Apabila pengguna jasa melakukan kesalahan atas kegagalan bangunan maka ia bertanggung jawab atas kegagalan bangunan tersebut”. 88

C. Sanksi yang Dikenakan Kepada Para Pihak atas Terjadinya Kegagalan

Bangunan Sesuai dengan Pasal 43 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, maka pihak penyedia jasa yang melakukan kesalahan dan mengakibatkan kegagalan bangunan bisa dikenai sanksi pidana, yakni : Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 lima tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10 sepuluh perseratus dari nilai kontrak. Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 lima tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5 lima perseratus dari nilai kontrak. 88 Pasal 45 ayat 1 dan 2 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Romelda Proniastria Simamora : Tanggungjawab Para Pihak Dalam Hal Terjadi Kegagalan Bangunan Di Dalam Kontrak Konstruksi, 2008. USU Repository © 2009 Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan atau menyebabkan timbulanya kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 lima tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10 sepuluh persen dari nilai kontrak. “Yang dimaksud sanksi sebesar 10 adalah 10 dari nilai kontrak yang bersangkutan, misal : kontrak perencanaannya 10 dari kontrak perencanaan”. 89 Sanksi administratif ini berupa : Sanksi yang dikenakan kepada penyedia jasa yang gagal dalam pelaksanaan bangunan adalah berupa sanksi profesi dan sanksi administratif. 90 1. peringatan tertulis; 2. penghentian sementara sebagian atau keseluruhan pekerjaan konstruksi; 3. pembekuan izin usaha; 4. pencabutan izin usaha; 5. pembekuan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; 6. pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Termasuk dalam hal ini larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi atau larangan melakukan pekerjaan. Penjatuhan sanksi administrasi ini tergantung pada berat ringannya kesalahan yang dilakukan oleh penyedia jasa. Di samping itu, sanksi administratif yang dapat dikenakan kepada pengguna jasa dapat berupa: 91 89 http:www.pu.go.idbapekinpusatpembinaansosialisasibandung.htm. Diakses pada tanggal 9 Februari 2008. 90 Salim H.S, Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Loc.Cit., hal. 126. Romelda Proniastria Simamora : Tanggungjawab Para Pihak Dalam Hal Terjadi Kegagalan Bangunan Di Dalam Kontrak Konstruksi, 2008. USU Repository © 2009 1. peringatan tertulis; 2. penghentian sementara pekerjaan konstruksi; 3. pembatasan kegiatan usaha danatau profesi; 4. larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi; 5. pembekuan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; 6. pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Pelaksanaan ganti rugi dalam hal kegagalan bangunan dapat dilakukan dengan mekanisme pertanggungan pihak ketiga atau asuransi, dengan ketentuan: a. persyaratan dan jangka waktu serta nilai pertanggungan ditetapkan atas dasar kesepakatan; b. premi dibayar oleh masing-masing pihak, dan biaya premi yang menjadi tanggungan penyedia jasa menjadi bagian dari unsur biaya pekerjaan konstruksi. Dalam hal pengguna jasa tidak bersedia memasukkan biaya premi, maka resiko kegagalan bangunan menjadi tanggung jawab pengguna jasa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN