Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
N = x 100
N = 3.13
4.1.1.1 Pengaruh Variasi Penambahan Berat Inokulum Terhadap Kadar Protein Tempe Biji Durian
Berdasarkan data tabel 1 pada lampiran diperoleh perhitungan statistik dengan menggunakan analisa variansi ANAVA :
∑X
t
= 40,88 FK =
FK = = 139,2645
JKU = ∑X
t 2
- FK = 3,13
2
+ 3,13
2
+ ………+ 3,46
2
+ 3,44
2
- 139,2645 = 0,953
JKP =
-
FK
= -
139,2645 = 0,84
JKG = JKU – JKP = 0,9537 – 0,84
= 0,1137
Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
DBT = n – 1 = 12 - 1 = 11
DBP = r – 1 = 3 – 1 = 2
DBG = DBT – DBP = 11 – 2 = 9
KT Perlakuan = =
=
0,42
KT Galat = =
= 0,0126
F
Hitung
=
= = 33,3333
Dimana ,
FK = Faktor koreksi
∑X
t
= Jumlah X total n = Total ulangan
JKU = Jumlah Kuadrat Umum
X
i
= X
1,
X
2,
X
3,
…. JKP
= Jumlah Kuadrat Perlakuan r
= Banyak ulangan JKG
= Jumlah Kuadrat Galat
Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
DBT = Derajat Bebas Total DBP = Derajat Bebas Perlakuan
DBG = Derajat Bebas Galat
Dari tabel 2 pada lampiran jika dibandingkan antara F
hitung
dengan F
tabel
maka F
hitung
F
tabel
, yaitu, 29,577 8,02 untuk = 0,05 dan 29,577 4,26 untuk = 0,01. Dari hasil tersebut berarti H
ditolak dan H
1
diterima dengan arti bahwa terdapat pengaruh variasi berat inokulum terhadap kadar protein tempe.
Tabel 4.1. Pengaruh Variasi Penambahan Berat Inokulum Terhadap Kadar Protein Tempe
Penambahan inokulum g
Kadar protein
1,0 3,13
1,5 3,23
2,0 3,81
2,5 3,46
Dari tabel di atas diperoleh grafik pengaruh variasi penambahan berat inokulum dengan biji durian terhadap kadar protein tempe.
Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
Gambar 4.1 Grafik Pengukuran Kadar Protein Tempe Biji Durian
Kadar protein tertinggi diperoleh pada penambahan berat inokulum sebanyak 2,0 g sedangkan kadar protein terendah diperoleh pada penambahan berat inokulum 1,0 g
4.1.2.Analisa Kadar Air
Penentuan kadar air dari tempe biji durian dapat dihitung sebagai berikut : Kadar air =
x 100 Sebagai contoh penentuan kadar air pada tempe biji durian :
Berat cawan kosong = 20,6402 g
Berat tempe biji durian basah = 2,0003g
Berat cawan + berat tempe biji durian basah = 22,6405 g
Berat cawan + berat sampel setelah pengeringan = 21,3605 g
Berat uap air yang hilang = Berat cawan + Berat tempe biji durian basah –
Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
Berat cawan + Berat sampel setelah pengeringan = 22,6405 g – 21,3605 g = 1,28 g
Kadar air = x 100 = 64
kadar air untuk sampel berikutnya dapat dilihat tabel 3 pada lampiran. 4.1.2.1 Pengaruh Variasi Penambahan Berat Inokulum terhadap Kadar Air tempe
Dari tabel 5 pada lampiran jika dibandingkan antara F
hitung
dengan F
tabel
maka F
hitung
F
tabel
, yaitu 234,4622 8,02 untuk = 0,05 dan 234,4622 4,26 untuk =
0,01. Dari hasil tersebut berati H
o
ditolak dan H
1
diterima dengan arti bahwa terdapat pengaruh variasi berat inokulum terhadap kadar air tempe.
Tabel 4.2 Pengaruh Variasi Penambahan Berat Inokulum dengan Biji Durian terhadap Kadar Air Tempe
Penambahan inokulum g
Kadar Air
1,0 63,20
1,5 59,92
2,0 59,04
2,5 57,41
Dari tabel di atas diperoleh grafik pengaruh variasi penambahan berat inokulum dengan biji durian terhadap kadar air tempe
Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
63.2 59.92
59.04 57.41
54 56
58 60
62 64
1 1,5
2 2,5
K a
d a
r A
ir
penambahan inokulum g
Ga mbar 4.2 Grafik pengukuran Kadar Air tempe Biji Durian
Kadar air tertinggi diperoleh pada penambahan berat inokulum sebanyak 1,0 g sedangkan kadar air terendah diperoleh pada penambahan berat inokulum sebanyak 2,5 g
4.1.3. Analisa Kadar Abu