Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
Merah lembayung. Dilakukan 3 kali perlakuan. Diperoleh konsentrasi HCl sebesar 0,1058 N.
3.3.2 Pembuatan Tempe
Biji durian dicuci dengan air sampai bersih kemudian dijemur di bawah sinar matahari sampai kering dan dikukus selama 30 menit lalu ditiriskan .Setelah itu direndam dengan
air yang pH nya 4-5, selama 24 jam. Kemudian dikupas kulit biji durian dan dicuci dengan air sampai bersih. Sejumlah 150 g biji durian yang telah dikupas kulitnya dikukus
kembali selama 30 menit. Ditiriskan dan didinginkan. Ditambahkan inokulum tempe dengan variasi 1,0 g; 1,5 g ; 2,0 g ; 2,5 g. Diaduk rata dan dibungkus dengan daun
pisang. Difermentasi selama ± 36 jam pada suhu kamar.
3.3.4. Penentuan Kadar Protein
Sejumlah 1,9968 g sampel dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 g
campuran Selenium dan 25 ml H
2
SO
4p
. Dipanaskan di atas pemanas listrik atau api pembakar sampai larutan menjadi jernih kehijau-hijauan sekitar 2 jam. Dibiarkan
sampai dingin, kemudian diencerkan dan dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml. Dipipet 50 ml larutan dan dimasukkan ke dalam alat penyuling, ditambahkan 50 ml NaOH 30
dan 50 ml H
2
O . Ditampung dengan 25 ml larutan asam borat 4 yang telah dicampur indikator mengsel. Disuling selama lebih kurang 10 menit sampai larutan berwarna hijau.
Kemudian dibilas ujung pendingin dengan air suling. Selanjutnya dititrasi dengan larutan
HCl 0,1 N sampai larutan berwarna ungu. Dihitung N .
3.3.5 Penentuan Kadar Air
Sejumlah 2,0003 g sampel dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 100 – 105
o
C selama sekitar 6 jam. Didinginkan cawan ke dalam desikator selama 20 menit. Setelah dingin ditimbang berat
Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
kering. Hal ini diulangi terus sampai diperoleh berat yang konstan. Kemudian dihitung
kadar airnya
3.3.6 Penentuan Kadar Abu
Sampel yang telah dikurangi kadar airnya dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya. Diletakkan dalam tanur pengabuan, kemudian dipanaskan pada suhu
500
o
C hingga diperoleh abu berwarna keputih – putihan. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Hal ini diulangi terus sampai diperoleh berat yang konstan.
Kemudian dihitung kadar abunya.
3.3.7 Penentuan Kadar Lemak