Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
dan daya awet bahan pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan
pada bahan pangan. Menurut syarat mutu tempe kedelai SNI 01-3144-1992, kadar air maksimal 65 . Pada penelitian ini didapatkan kadar air tertinggi 63,2 sehingga masih
memenuhi syarat mutu kadar air pada tempe.
4.2.4. Kadar Abu
Variasi penambahan berat inokulum memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap kadar abu tempe :
2091 8,02 Untuk taraf 5 2091 4,26 Untuk taraf 1
Penambahan berat inokulum sebanyak 1,0 g memperoleh kadar abu tertinggi yaitu 3,11 sedangkan terendah diperoleh pada penambahan inokulum sebanyak 2,5 g
yaitu 2,22 . Kadar abu menggambarkan kandungan mineral dari sampel bahan makanan. kadar abu merupakan material yang tertinggal bila bahan makanan dipijarkan
dan dibakar pada suhu sekitar 500-800 C. Semua bahan organik akan terbakar sempurna
menjadi air dan CO
2
serta NH
3
sedangkan elemen-elemen tertinggal sebagai oksidasinya Achmad,J.S.,1987. Menurut syarat mutu tempe kedelai SNI 01-3144-1992, kadar abu
maksimal 1,5 . Pada penelitian ini didapatkan kadar abu terendah 2,22 sehingga tidak memenuhi syarat mutu kadar abu untuk tempe.
4.2.5. Kadar Lemak
Variasi penambahan berat inokulum memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap kadar lemak tempe :
16386 8,02 untuk taraf 5 16386 4,26 untuk taraf 1
Penambahan berat inokulum sebanyak 1,0 g memperoleh kadar lemak tertinggi yaitu 1,20 sedangkan terendah diperoleh pada penambahan inokulum sebanyak 2,5 g yaitu
0,20 . Pada penelitian diperoleh kadar lemak menurun dengan bertambahnya variasi
Ika Silvia : Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian Durio zibethinus, 2009.
inokulum, hal ini disebabkan semakin besar berat inokulum maka makin banyak pula nutrisi yang dibutuhkan dan digunakan oleh Rhizopus yang ada dalam inokulum .
2.4.6 Kadar Karbohidrat
Variasi penambahan berat inokulum memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap kadar karbohidrat tempe:
112,8516 8,02 untuk taraf 5 112,8516 4,26 untuk taraf 1
Penambahan berat inokulum sebanyak 2,5 g memperoleh kadar karbohidrat tertinggi yaitu 36,01 sedangkan terendah diperoleh pada penambahan inokulum sebanyak 1,0 g
yaitu 29,34 . Inokulum yang digunakan merupakan inokulum bubuk yang dibuat dari hancuran tempe dan diperbanyak dengan penambahan beras Sutrisno,K., 1992.
Komponen terbesar dalam beras adalah karbohidrat, sehingga semakin besar berat inokulum yang ditambahkan maka kadar karbohidratnya semakin meningkat, karena
inokulum yang digunakan terbuat dari beras yang banyak mengandung karbohidrat dan jamur tempe.
2.4.7 Uji Organoleptik