Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

2. Bagaimana implementasi P3SPS dalam program drama reality show

Realigi di Trans TV ?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi UU Penyiaran No.32 tahun 2002 dan P3SPS dalam program Realigi.

E. Manfaat Penelitian

1. Akademis Manfaat penelitian ini adalah memberikan kontribusi mengenai regulasi penyiaran. Apakah sudah diimplementasikan secara tepat oleh program drama reality show Realigi di Trans TV. 2. Praktis Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana implementasi regulasi penyiaran dalam sebuah program drama reality show.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif ini menitikberatkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan melalui pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi. Peneliti berusaha menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan dianggap akurat serta menuangkannya kedalam konteks penulisan skripsi dengan cara menjabarkan, menerangkan, memberikan gambaran dan mengklasifikasi serta menginterpretasikan data yang terkumpul secara apa adanya terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan atas permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, menekankan empati dan interaksi dialektis antara peneliti responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti, melalui metode-metode kualitatif seperti participants observartion. Tujuan penelitian dengan menggunakan paradigma konstruktivisme yakni merekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan yang diteliti. Paradigma ini berpendapat bahwa realitas merupakan konstruksi sosial. Kebenaran realitas adalah relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial. 1 Memahami suatu realitas atau temuan suatu penelitian merupakan suatu produk interaksi peneliti dengan yang diteliti. Tujuan-tujuan penelitian dari paradigma ini diarahkan untuk menghasilkan berbagai pemahaman yang bersifat rekonstruksi, yang didalamnya kriteria kaum positivis tradisional tentang validitas internal dan eksternal digantikan dengan terma-terma sifat layak dipercaya trustworthiness dan otentisitas authenticity. 2. Subjek dan Objek Penelitian 1 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, Jakarta: Kencana, 2008, h. 36 Subjek dalam penelitian ini adalah implementasi Undang-undang Penyiaran No.32 Tahun 2002 dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran P3SPS. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah program drama reality show Realigi di Trans TV. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. Peneliti menonton tayangan program drama reality show Realigi di Trans TV guna mencari data mengenai acara tersebut. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. 2 Mengadakan tanya jawab secara langsung dengan narasumber guna memperoleh keterangan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan wawancara dengan Senior Kreatif, Host serta penonton program Realigi. c. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai variabel berupa catatan, buku, majalah, internet dan lain sebagainya dengan cara pengumpulan data-data mengenai hal-hal yang akan diteliti. Peneliti menggunakan satu unit kamera untuk pelengkap dalam pendokumentasian. 4. Teknik Analisis Data 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998, h. 45 Peneliti menggunakan reduksi data dalam skripsi ini. Reduksi data merupakan proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian, meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal- hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan. Tesch 1990 memberikan delapan langkah untuk dipertimbangkan 3 : 1. Pahami catatan secara keseluruhan. Baca semua catatan dengan teliti. Mungkin tulis sejumlah ide yang muncul. 2. Pilih satu dokumen satu wawancara – yang paling menarik, yang singkat, yang ada ditumpukan paling atas. Pelajari dokumen tersebut, tanyakan kepada diri sendiri, dokumen ini tentang apa? Jangan pikirkan “substansi” informasi, tetapi makna pokoknya. Tulis pikiran-pikiran Anda di pinggir halaman. 3. Setelah selesai melakukan proses ini untuk beberapa informan, buat daftar seluruh topik. Kelompokkan topik-topik yang sejenis. Masukkan topik-topik ini ke dalam kolom-kolom topik penting, topik unik dan sisanya. 3 John W. Creswell, Research Design, h. 148 4. Sekarang ambil daftar itu dan kembali ke data Anda. Singkatlah topik-topik tersebut dalam menjadi kode dan tulis kode tersebut di sebelah bagian-bagian naskah yang sesuai. Cobalah skema pengaturan awal ini untuk melihat apakah muncul kategori dan kode baru. 5. Cari kata paling deskriptif untuk topik Anda dan ubah topik tersebut ke dalam kategori-kategori. Kurangi daftar kategori dengan mengelompokkan topik-topik yang saling berhubungan. Mungkin tarik garis antara kategori-kategori untuk memperlihatkan hubungan. 6. Buat keputusan terakhir tentang singkatan setiap kategori dan urutkan kode-kode tersebut menurut abjad. 7. Kumpulkan materi data setiap kategori dalam satu tempat dan lakukan analisa awal. 8. Jika perlu, kodekan kembali data yang sudah ada. Delapan langkah ini memandu peneliti dalam proses sistematis analisa data tekstual.

G. Tinjauan Pustaka