Ketiga, terdapat alasan ekonomi mengapa regulasi media diperlukan. Tanpa regulasi akan terjadi konsentrasi, bahkan monopoli media.
Sinkronisasi diperlukan bagi penyusunan regulasi media agar tidak berbenturan dengan berbagai kesepakatan internasional, misalnya
tentang pasar bebas dan AFTA.
7
4. Tipologi Regulasi
Dalam buku Mike Feintuck, Black mendefinisikan beberapa arti dari regulasi. Pertama, regulasi adalah pemberitahuan aturan
pemerintah disertai dengan mekanisme pemantauan dan penegakan, melalui lembaga spesialis publik. Kedua, setiap bentuk intervensi
negara dalam hal perekonomian, dapat diatur. Ketiga, regulasi adalah mekanisme kontrol sosial atau pengaruh semua aspek perilaku dari
segi apapun, secara sengaja atau tidak. Black 2002: 18.
8
Menurut Mike Feintuck 1998, berisi tiga komponen yang meliputi regulasi penyiaran, yaitu:
9
1. Regulasi Struktur Structural Regulation
Yakni berisi kepemilikan media oleh pasar. Maksudnya adalah bahwa frekuensi radio atau televisi yang diberikan
pemerintah kepada
penyelenggaraan media,
ada hak
kepemilikan masyarakat. Jadi, pasar disini maksudnya adalah masyarakat.
Kepemilikan masyarakat
itu adalah
hak masyarakat untuk mengetahui informasi dan merupakan
7
Ibid, h. 43
8
Ibid, h. 202
9
Ibid, h. 51
kewajiban media untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Informasi itu bisa berupa pendidikan, ekonomi,
sosial, politik, kriminal, dan lain-lain. Pemerintah dalam hal ini tidak memberikan frekuensi secara gratis kepada media, justru
media mempunyai kewajiban untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.
2. Regulasi Tingkah Laku Behavioral Regulation
Dimaksudkan untuk mengatur tata laksana pengunaan property dalam kaitannya dengan kompetitor. Regulasi tingkah
laku tergantung kepada kreatifitas dan ide-ide dari setiap media itu sendiri dan tidak ada hubungannya dengan media lain.
Sifat regulasi tingkah laku tidak mengikat seperti regulasi struktur karena tidak ada peraturan yang tertulis kepada sebuah
media untuk menggunakan properti seperti apa dalam menayangkan sebuah tayangan.
3. Regulasi Isi Content Regulation
Berisi batasan material siaran yang boleh dan tidak untuk disiarkan. Sebelum sebuah tayangan disiarkan, dilakukan
sensor terlebih dahulu agar tidak melanggar UU Penyiaran.
5. Model Regulasi Penyiaran