Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Terfermentasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kacang Hijau Phaseolus radiatus L. Terfermentasi

Fermentasi adalah sebuah proses yang melibatkan mikroorganisme untuk mendapatkan produk, mikroorganisme tersebut mengurai substrat kompleks menjadi molekul sederhana. Fermentasi karbohidrat, protein dan lemak dengan adanya oksigen atau tanpa oksigen menghasilkan energi. Fermentasi bertujuan untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan daya cerna, mengubah penampakan serta memperbaiki sifat dari bahan pangan. Bahan pangan umumnya merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Fermentasi juga merupakan perubahan kimia pada bahan pangan oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme maupun telah ada pada bahan pangan tersebut. Proses fermentasi terjadi karena kontak antara mikroba dengan substrat yang sesuai bagi pertumbuhan mikroba tersebut. Fermentasi juga menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan Winarno dan Fardiaz, 1984. Kacang hijau yang difermentasi oleh kapang Rhizopus-C 1 melalui fermentasi garam moromi selama kurang lebih 18 minggu menghasilkan produk yang disebut kaldu nabati. Kaldu nabati ini yang berpotensi sebagai bahan penyedap rasa seasoning. Potensi kaldu nabati sebagai bahan penyedap seasoning disebabkan proses fermentasi yang menyertainya dimana aktifitas enzim protease dari kapang Rhizopus menghidrolisis protein kacang menjadi asam-asam amino dengan berat molekul rendah terutama asam glutamat. Kacang hijau digunakan pada pembuatan kaldu nabati karena kaya karbohidrat, protein, 6 6 vitamin, mineral serta mengandung sedikit lemak. Kandungan gizi yang terdapat pada kacang hijau secara umum adalah seperti yang terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Kimia Kacang Hijau Tiap 100 g Komposisi Kimia Jumlah Air Protein Lemak Karbohidrat Serat Energi Mineral Karoten Kalsium Fosfor Besi 10,1 g 24,5 g 1,2 g 59,9 g 0,8 g 348 kkal 3,5 g 49 mg 75,0 mg 40,5 mg 8,5 mg Sumber : Muchtadi, 2006 Kacang hijau memiliki kandungan karbohidrat paling tinggi lebih dari 55, terdiri dari pati, gula dan serat sehingga dimanfaatkan sebagai sumber serat pangan dietary fiber. Pati kacang hijau terdiri dari amilosa 28,8 dan amilopektin 71,2. Pati kacang hijau sangat baik untuk dijadikan bahan makanan karena memiliki daya cerna yang tinggi 99,8. Protein merupakan penyusun utama kedua 20-25. Daya cerna protein pada kacang hijau mentah sekitar 77, hal ini disebabkan oleh adanya zat antigizi seperti antitripsin dan tanin. Untuk meningkatkan daya cerna protein maka kacang hijau harus diolah terlebih dahulu Muchtadi, 2006. Pada Tabel 3 dapat dilihat beberapa jenis asam amino yang terdapat pada kacang hijau. 7 Tabel 3. Jenis-jenis Asam Amino yang Terdapat pada Kacang Hijau Jenis Asam Amino Kadar mg100 g Aspartat Glutamat Serin Treonin Alanin Valin Leusin Isoleusin Arginin Histidin Fenilalanin Triptofan Lisin Prolin Metionin Tirosin 196 279 89 95 68 94 79 100 64 75 49 96 197 64 69 75 Sumber : Muchtadi, 2006 Kandungan asam glutamat kacang hijau yang sangat tinggi menjadi alasan utama digunakannya kacang hijau sebagai flavor enhancer pembangkit cita rasa alami yang memiliki kandungan gizi tinggi. Kadar lemak yang rendah pada kacang hijau menjaga bahan makanan dan minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73 asam lemak tak jenuh seperti oleat 20,8, linoleat 16,3 dan linolenat 37,5 serta 27 asam lemak jenuh Muchtadi, 2006.

2.2. Autolisis Kaldu