Penentuan Kadar Protein Terlarut Metode Lowry AOAC, 1990 Penentuan Kadar Protein Total Metode Kjeldahl AOAC, 1990

bagian bening dan endapannya. Bagian bening digunakan sebagai sampel dalam analisa. Dipipet 1 mL sampel ke dalam labu ukur 25 mL ditambahkan aquadest sampai tepat tanda batas. Dari hasil pengenceran diambil 0,1 mL dan ditambahkan aquadest 0,9 mL ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan 1 mL larutan Nelson campuran Nelson A + Nelson B, tutup tabung reaksi dengan sumbat kapas, dipanaskan 20 menit, lalu dinginkan. Ditambahkan 1 mL arseno molibdat, kocok, ditambahkan aquadest sampai volumenya 10 mL, dihomogenkan. Baca absorbansinya pada λ 520 nm, warna kompleks yang terbentuk hijau. Kadar gula pereduksi = konsentrasi x fp Keterangan : Konsentrasi = konsentrasi gula pereduksi sampel yang tertera pada spektrofotometer fp = faktor pengenceran

4. Penentuan Kadar Protein Terlarut Metode Lowry AOAC, 1990

Prinsip penentuan kadar protein terlarut metode Lowry yaitu reagen Folin- Ciocalteau dapat mendeteksi residu tirosin yang mengandung gugus fenolik melalui reaksi reduksi oksidasi dimana gugus fenolik tirosin akan mereduksi fosfotungstat dan fosfomolibdat yang terdapat pada reagen tersebut menjadi tungsten dan molibden yang berwarna biru. Pereaksi : Larutan I = Na 2 CO 3 2 dalam NaOH 0,1 N Larutan II = CuSO 4 0,5 dalam NaK-tartrat 1 Larutan III = 50 mL larutan I + 1 mL larutan II Larutan IV = Folin Ciocalteu + aquadest 1:1 Larutan V = Standar protein BSA 0,25 mgmL Pembuatan kurva standar : 62 Larutan BSA bovine serum albumin dimasukkan masing-masing ke dalam tabung reaksi : 0 mL blanko; 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1 mL protein standard kemudian ditambah aquadest sampai volume 4 mL. Larutan III ditambahkan ke dalam tabung sebanyak 5,5 mL lalu dikocok dan dibiarkan selama 15 menit. Ditambahkan larutan IV ke dalam tabung sebanyak 0,5 mL, kemudian dikocok dan dibiarkan selama 30 menit sampai terbentuk warna biru. Kemudian diukur absorbansinya pada 650 nm. Penetapan sampel: 1 mL autolisat terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu diencerkan dengan penambahan air sebanyak 9 mL, divortex lalu diamkan hingga terpisah bagian bening dan endapannya. Bagian bening digunakan sebagai sampel dalam analisa. Dipipet sampel sebanyak 0,1 mL, dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan air 0,9 mL. Tambahkan 5,5 mL larutan III dan biarkan selama 10-15 menit pada suhu kamar. Tambahkan 0,5 mL larutan IV ke dalam masing-masing tabung reaksi, vortex segera setelah penambahan lalu diamkan 30 menit pada suhu kamar sampai warna biru terbentuk. Ukur absorbansinya pada 650 nm. Kadar Protein Terlarut mgmL = konsentrasi x fp Keterangan : Konsentrasi = konsentrasi protein terlarut sampel yang tertera pada spektrofotometer fp = faktor pengenceran

5. Penentuan Kadar Protein Total Metode Kjeldahl AOAC, 1990

Penetapan kadar protein total dengan metode ini didasarkan pada oksidasi bahan mengandung karbon dan konversi nitrogen menjadi ammonia. Selanjutnya ammonia bereaksi dengan kelebihan asam membentuk ammonium sulfat. Larutan 63 dibuat menjadi basa dan ammonia diuapkan untuk kemudian diserap dalam larutan asam borat. Nitrogen yang terkandung dalam larutan dapat ditentukan jumlahnya dengan titrasi menggunakan HCl. Sebanyak 1 gram autolisat ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl labu destruksi, kemudian tambahkan 0,5 gram garam Kjeldahl dibuat dari campuran Na 2 SO 4 dan CuSO 4 .5H 2 O dengan perbandingan 2:1 sebagai katalisator. Ditambahkan 5 mL H 2 SO 4 pekat lalu sampel didestruksi selama ± 2 jam sampai diperoleh larutan berwarna hijau bening dan asapnya hilang semua. Hasil destruksi diencerkan dengan aquadest 50 mL. Dilakukan destilasi dengan penambahan NaOH 30 ke dalam labu destruksi ± 25-40 mL selama 5 menit sampai diperoleh cairan destilat sebanyak 100 mL. Cairan destilat ditampung dalam erlenmeyer berisi H 3 BO 3 3 sebanyak 15 mL yang telah diberi 4 tetes indikator MM dan MB. Kelebihan H 3 BO 3 pada destilat dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N. Kadar N total = 007 . 14 tan mg W x xN V V sampel HCL HCL HCL dar s blanko sampel − x 100 Kadar protein = N x faktor konversi Kadar protein total berat kering = A 100 100 − x kadar protein Keterangan : = 0,05 mL blanko HCl V = 0,1397 dar s HCl N tan Faktor konversi kacang = 6,25 A = kadar air yang telah diukur

6. Penentuan Kadar Lemak Metode Soxhlet AOAC,1990